BAB:05

4.5K 452 9
                                    

Happy reading
.
.
.
.
Ten menepuk pundak jhonny bertanda bahwa ia kehabisan nafas.
"Hah...hah..hah..kau gila juga ternyata"
Ten meraup udara disekitarnya dengan rakus mengingat sudah 5 menit mereka berciuman tanpa bernafas.
"Jadilah milikku"
Pernyataan jhonny membuat ten membeku. Ia baru saja kenal dengan namja jangkung didepannya beberapa jam yg lalu.
"Aku-"
"Yes or yes?"
"Jhonny aku bahkan baru saja mengenalmu"
"Aku tahu"
Jhonny berjalan kearah pintu keluar.
"Aku menyukaimu jadi mulai sekarang kau milikku"
Blam..
Ten melongo tak percaya. Namja itu barusan memaksanya.
"Bukankah dia adalah sahabat jaehyun tunangan taeyong?"
Ten menghembuskan nafasnya panjang.
"Baiklah aku mau"
Monolognya.
.
.
.
.
Jungwoo memakan makananya yg barusan ia pesan dengan tenang.
"Hai bolehkah aku duduk disini?"
Jungwoo menatap tajam kearah lucas yg nyeleneng duduk disebelahnya.
"Aku belum menyuruhmu untuk duduk disitu"
"Aku tidak perduli"
Jungwoo mengusap dadanya.
'Ok jungwoo sabarkan dirimu ini masih pagi'
Jungwoo beranjak dari kursinya.

Grepp...
"Lepas"
Ucapnya dingin.
Lucas hanya menyeringai melihat nada bicara yg perlahan berubah bersamaan dengan tatapan namja didepannya.
"Kau memberi perintah padaku?"
"Lepaskan tanganmu dari lenganku"
Semua penghuni mata dikantin sudah melihat kearah mereka.
Bahkan penjual mie dikantin tersebut memusatkan perhatiannya pada keributan disalah satu kursi dikantin tersebut.

"Lepas brengsek!"
Lucas menatap jungwoo dengan tatapan memuja.
"Bibirmu manis"
Plak...
Jungwoo tersenyum miring saat pipi lucas merah akibat tangannya yg melayang kepipinya.
"Ah...cukup sakit"
Gluk..
Jungwoo meneguk salivanya payah ketika melihat tatapan tajam dan dingin lucas.
Jaehyun yg baru saja datang mengerutkan keningnya saat mendapati pemandangan seperti itu.

"Lucas dan jungwoo"
Taeyong melihatnya juga namun ia hanya diam.
Mungkin sahabatnya itu memiliki masalah rumah tangga.
"Jangan pedulikan mereka jae mungkin mereka memiliki urusan rumah tangga"
"Baiklah"

Criet...
Kursi berderit ketika lucas menggeser kursi tersebut.
"Lepaskan tanganku"
Jungwoo berusaha melepaskan cekalan tangan lucas namun tampaknya lucas masih enggan melepaskan cekalannya.
Lucas berjalan meninggalkan kantin dengan tangan yg masih setia menyeret jungwoo.

"Jungwoo kau mau kemana?"
"Ten tolong aku"
Ten mengerutkan keningnya.
Ketika mereka sudah pergi dari hadapannya.
"Kenapa dengan mereka?"
beru saja ia hendak melangkahkan kakinya ia teringat sesuatu.
"Astaga jungwoo!!"
Ten hendak berbalik namun rangkulan dipundaknya membuatnya mendongak mencari pelaku yg tak lain adalah jhonny.
"Aku tahu kau lapar ayo makan"
"Tapi jungwoo bagaimana?"
"Biarkan saja lagian aku tahu sifat lucas bagaimana ia tak mungkin menyakiti jungwoo"
"Kajja kalau begitu"
.
.
.
.
.
Klik...
Bruk...
Jungwoo mengerang kesakitan kala dirinya menabrak pembatas ranjang.
Tunggu ranjang! Astaga apa jangan-jangan.

Lucas membuka kemeja yg ia pakai lalu melemparkannya dilantai.
"Karena kau sudah menamparku maka kau harus ganti rugi"
"Kau kira kau siapa? Aku tidak mau"
"Lagian ini mudah kau hanya perlu berbaring"
"Apa maksudmu?"
"Temani aku tidur"
"Tidak"
"Hanya tidur"
Lucas menarik jungwoo yg hendak bangkit hingga menabrak dada bidangnya.

Kini mereka berada diruangan milik lucas. Karena lucas anak pemilik universitas bergengsi tersebut maka mudah baginya untuk memiliki ruangan pribadi sama halnya dengan dua sahabatnya anak dari donatur terbesar.
"Hanya tidur tidak lebih"
"Cium juga aku"
"Baiklah"
.
.
.
.
.
.
TBC
DON'T FORGET VOMENT
I LOVE U ALL
BYE BYE❤❤❤

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang