BAB:12

3K 289 2
                                    

Happy reading..
.
.
.
.
.
.
Suasana yg tadinya riuh berubah menjadi tegang karena jaehyun mengeluarkan revolver miliknya dan mengarahkannya tepat dikepala pria didepannya.
"Kau-"
"Aku tidak pernah menyakitinya apalagi membentaknya"
"Dan kau berani membentak milikku dan nyaris melukainya apa kau mati?"
Pria tersebut menelan salivanya payah saat melihat mata jaehyun tajam dan dingin.
"Aku akan memberimu hukuman"
Jaehyun menurunkan senjatanya.
Dor..
Semua memekik ketakutan saat jaehyun melesatkan peluru ketangan pria tersebut.
"Akh...kau b-brengsek"
Jaehyun tertawa senang saat peluru tersebut melukai tangan pria tua tersebut.
"Apa kau ingin mati sekarang?"
"Jaga ucapanmu anak muda! Atau kau akan mati sekarang!"
Berpuluh-puluh pistol ditodongkan kearah taeyong dan jaehyun yg masih tersenyum miring.
"Kau mengancamku atau mengajakku bermain?"
Taeyong membidik kepala tua bangka tersebut dengan senjata andalannya kalian tahu kan:).
"Jatuhkan senjata kalian atau tuan kalian akan mati"
Ancaman itu berhasil setelah mereka melihat bahwa ada titik merah dijidat tuan mereka.
Satu persatu senjata yg mereka todongkan dijatuhkan.
Taeyong berjalan mendekat kearah tua bangka tersebut.
Dan tersenyum angkuh melihat ketidakberdayaan musuh didepannya.
"Tenanglah aku akan membunuhmu seperti kau orang yg penting dalam hidup sahabatku"
"Ak-aku tidak perduli"
"Namamu cukup bagus namun sayang sifatmu layaknya setan"
"Kau-"
"Tae aku tidak bisa menunggu"
"Baiklah"
Taeyong tersenyum cantik lalu mulai menarik pelatuknya.
Dan...
Dor..
Tengkorak pria tersebut berceceran dilantai putih tersebut.
Darah mengotori wajah dan baju bagian atas milik taeyong membuat jaehyun berdecih.
"Mari tinggalkan mereka"
Taeyong melihat anak buah changmin yg baru saja dibunuhnya mengarahkan senjata api kearah mereka.
"Mereka-"
"Aku yakin sungchan bisa mengatasi ini semua"
Jaehyun menarik tangan taeyong untuk berjalan keluar bersama.
Yg dikatakan jaehyun memang benar. Tepat saat mereka ingin menarik pelatuk pistolnya maka disaat itu pula titik merah berada dikepala mereka.
"Ya aku yakin itu"
______________💕💞❤💙___________

Kini jaehyun menepikan mobilnya ditepi jalan.
"Kenapa jae?"
"Kita ingin kemana?"
"Ten bilang dia dan jungwoo berada dikafe milikmu"
"Baiklah kita kesana"
Taeyong kembali melajukan mobil miliknya.
"Kenapa kalian lama sekali? Dan kenapa bajumu tae?"
Taeyong menatap bajunya yg berdarah-darah.
Ia lupa jika ia belum mengganti baju. Pantas saja mata pengunjung melihatnya seperti itu.
"Biasa"
Ucapnya singkat lalu meminum apple juice yg dipesan oleh ten.
"Dasar"
Taeyong hanya terkekeh mendengar gerutuan milik ten.
"Jadi kapan kau mulai pembasmiannya?"
Taeyong meletakkan gelas kaca tersebut lalu menatap satu-persatu wajah para temannya.
Menarik nafas panjang lalu berkata.
"Besok aku akan melakukan pembataian disebuah rumah besar milik tuan lee"
"Ayahku?"
Tanya ten dan diangguki oleh taeyong.
"Aku tidak sabar untuk hal itu"
"Semoga kau menyukainya ten"
Jungwoo menatap jaehyun yg tersenyum miring.
"Kenapa jae?"
"Ah...dia mungkin sedikit gila karena berkendara terlalu jauh"
Ucap taeyong membuat jaehyun menatapnya tajam.
Jungwoo dan ten hanya terkekeh melihat penuturan dari taeyong.
Ia terlihat santai dengan tatapan jaehyun.
"Nanti malam siap-siap saja aku tidak akan membuatmu berjalan"
Bisiknya sensual.
"Aku merindukanmu daddy"
Bisik taeyong tak kalah sensual membuat jaehyun mati-matian menahan agar littlenya tidak bangun ditempat umum seperti ini.
"Sialan kau jung taeyong"
.
.
.
.
TBC
NEXT
DON't forget voment
I love u all
Bye bye😆😆

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang