Tak terasa sudah empat hari Liora menjadi pengangguran di rumah. Liora memanfat kan waktunya dengan sangat baik. Bahkan dirinya sampai membuat daftar Kegiatan nya selama satu minggu.
Hari ini Liora sangat ingin meminum es kelapa muda. Membayangkan betapa lembutnya kelapa itu saat di atas lidahnya, betapa segar dan manisnya air kelapa muda yang sudah di campur dengan susu, gula merah dan es batu. Ugghh...membayangkan nya membuta air liur liora menetes sampai dagu.
Liora mengecap-mengecap kan mulut nya dan menggelengkan kepalanya untuk mengembalikan pikiran nya yang blank akibat memikirkan betapa nikmatnya es kelapa muda yang di minum di siang hari.
"Kayak nya gue pernah liat tukang dugan.tapi, dimana ya?" Galau Liora. Kala tak mengingat di mana letak penjual Es Dugan tersebut.
"Minta sama ayang? Tapi gue ga enak cuy sama ayang gue yang super sahabat itu." Monolog nya lagi.
Liora mengetuk kan Hanpone nya ke dahi dan tangan kirinya mengelus perut ratanya, seolah ada bayi di dalam nya.
Setelah beberapa menit bergelut dengan batinya, akhirnya senyum Liora mengembang dengan sempurna.
"Di belakang rumah nya Amira, ada pohon kelapa. Ya, walau pun pohon nya tinggi,tapi gue kan pinter manjat pohon. Nah kalo es batu, gue minta aja sama mama nya Salsa. Gula merah mama lagi abis. Jadi, gue minta mama nya Kaisar. Untuk susu, satu kaleng minta sedekah dari toko nya Nuel,hihihi."
Liora berlari ke kamarnya dan mengganti pakaian nya. Liora menggunakan celana Training panjang,bewarna coklat dan kaos hitam berlengan panjang. Tak lupa Liora mengikat rambutnya menyerupai buntut kuda.
Liora berjalan menuruni anak tangga dengan perasaan gembira. Hari ini, agendanya adalah berpetualang untuk mendapatkan bahan-bahan es kelapa muda dengan gratis. Memikirkannya membuat Liora terkekeh sendiri.
Liora mengendarai mobil Terios nya dengan kecepatan sedang menuju Rumah Amira. Dirinya tak sabar memanjat pohon kelapa itu.
"Assalamualaikum. Tante! Tante Nisya, ada Liora nih!" Teriak Liora dengan nada gembira.
"Waalaikumsalam. Sebentar!" Teriak Nisya dari dalam.
Saat pintu terbuka, nampak lah wajah Liora yang nampak berseri-seri.
"Sini,sayang. Masuk dulu. Kita ngobrol-ngobrol di dalam." Ajak Tante Nisya menarik Liora Supaya duduk di Kursi yang ada di Teras depan Rumah Amira.
"Hem.. begini tante, Liora mau minta kepala muda. Boleh?" Nisya melotot mendengar ucapan Liora.
Apa tadi katanya 'kepala muda' dirinya yang salah dengar atau memang Liora yang salah bicara?
"Kepala muda?" Ulang Nisya memastikan.
Liora yang tadinya tersenyum manis, kini ikut membulatkan matanya.kemudian menepuk dahinya konyol. Typo menurunkan harga diri
"Maksudnya Liora, kelapa muda Tante." Ucap Liora dengan menyengir kuda.
"Boleh. Tapi siapa yang mau ngambil? Papa nya amira lagi Kerja dan Amira Sekolah. Eh? Kamu gak sekolah?" Tanya Nisya Heran.
Liora tersenyum kikuk dan menjawab pertanyaan Nisya.
"Liora kena Skors tante. Heheh" jawab Liora dengan santai.
"Loh? Kasus apa, Lyr?" Tanya Nisya. lagi.
"Yah, biasalah..."Liora mengerlingkan matanya.
Setelah berbasa-basi sebentar dengan Nisya, Liora akhirnya di perbolehkan memanjat pohon kelapaa. Ya, walaupun dengan sedikit bujukan dan paksakan.
Liora melihat pohon kelapa di hadapan nya dengan pandangan berbinar. Di belakang rumah Amira terdapat empat batang pohon kelapa, yang semuanya berbuah banyak.
Liora melepas Snakeers yang melekat pada kakinya, tak lupa dirinya melepas kaus kaki nya juga. Kepala Liora mendongak menatap pohon kelapa yang kira-kira memiliki tinggi dua belas meter lebih.
Liora menggosok kedu telapak tangan nya dan tangan nya mulai memeluk pohon kelapa itu. Kaki nya pun dengan lihai melangkah menyamakan gerakan tangan nya.
Liora nampak tak kelelahan sama sekali, justru terlihat sangat mudah. Terbukti dengan Liora yang sekarang sudah berada pada ujung pohon kelapa.
Dirinya duduk di atas manggar kelapa dengan nyaman dan tangan nya di gunakan untuk memutar buah kelapa agar terlepas dari tangkai nya.Liora menjatuhkan 4 buah kelapa muda dalam waktu 10 menit.
Setelah itu dirinya turun dan mengucapkan terima kasih pada Nisya dan tak lupa membawa kelapa-kelapa nya, kemudian di masukkan kedalam mobil.
Liora kembali mengendarai mobil nya menuju toko Nuel yang terletak tidak Jauh dari rumah Immanuel.
"Hay tante!"sapa Liora. saat melihat Kristy-mama Nuel yang sedang menyiram tanah di depan Toko.
"Eh,Liora. Enggak sekolah?" Tanya Krysty seraya menaruh Selang yang sedang dia pegang.
Liora menggeleng kecil,
"Enggak,Tante. Soalnya lagi kenapa masalah hehehe" jawab Liora dengan memamerkan gigi nya.
"Begini tante,Liora mau minta sedekah." Krysty mengenyeritkan dahi nya.
"Sumbangan apa,Lyr?" Tanya Krysty bingung.
Liora menggaruk tengguknga yang tak gatal.
"Ahhh...Liora mau bikin es kelapa muda. Kan harus di kasih susu biar manis, jadi Liora mau minta sumbangan susu satu kaleng." Ucap Liora dengan di akhiri senyum manis.
Krysty terkekeh mendengar ucapan Liora. Lantas Krysty menyuruh anak buah nya mengangkat satu books susu kaleng kedaln mobil Liora.
"Banyak amat tante, Kan Liora minta cuma satu, nanti tante rugi" Krysty tersenyum dan berkata,
"Enggak papa.lagian, tante buka toko sembako cuma untuk ngisi waktu luang aja selagi papanya Nuel gak di rumah. Kalo lagi ada papa nya Nuel tante gak buka toko. Jadi, dari pada susunya kadaluarsa, kan mending untuk Liora." Jawab Krysty dengan senyum manis."
'Rejeki nomplok! Gak boleh di tolak! Mayan buat stok sebulan' batin Liora.
"Kalo gitu,Liora boleh minta gula merah sama es batu tante?"
TBC.
CHAPTER INI TELAH DI REVISI✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...