"mempertahankan emas lebih baik dari pada melepaskannya untuk mendapatkan batu krikil"
"Maksud lo?" Tanya Liora tak jelas dengan ungkapan Nabila.
"Lo harus nikah dengan Kaisar, dengan begitu rasa bersalah yg ada di hati gue bakal ilang." baru beberapa hari Indonesia membuat Liora hampir memiliki riwayat jantung, pasalnya dia selalu di buat kaget dengan hal yg aneh.
"Sinting, anak lo gimna?" Sentak Liora.
"Gue bisa gugur kan anak ini, yg penting rasa bersalah gue hilang." Nabila menangis di sana.
"Gue nikah sama Kaisar, dan rasa bersalah lo hilang. Terus lo bunuh bayi ini dan gue di hantui rasa bersalah? itu yg Lo mau?!" Bentak Liora mengguncang bahu Nabila dengan sedikit kasar.
"Gue ga mau terlibat dalam urusan percintaan kalian. Apa lagi gue perusak nya!" Teriak Nabila frustasi.
"Terus gue apa? Gue juga nggak mau terlibat dalam dosa yang lo buat sama kaisar, dan di sini gue bakal terlibat sama Tuhan dan gue jadi pembunuh!" Tangis Nabila semangkin menjadi, dia baru sadar betapa jahat nya dia dahulu.
"Nabila dengerin gue, gue bakal nikah sama Keenan, dan gue udh pikirin itu mateng-mateng.lo juga bakal di nikahin sama Kaisar. Gak papa, anggap aja sejak awal lo memang pemeran utama, dan saat ini lo Udah menang. Jangan sampai di acara pernikahan gue nanti ada kesalahpahaman, gue nggak akan biarin lo ambil orang yang gue sayang untuk kedua kalinya." Tekan Liora dan meninggalakan Nabila sendirian.
"Bumil sinting, masih untung Kaisar tanggung jawab, dipertanggung jawabkan aja dia masih mau menggugurkan kandungan?lah kalo enggak?" Liora mengoceh selama perjalanan pulang.
Dia memilih pulang dengan jalan kaki karena ia sangat merindukan Indonesia, saat sedang asyik menikmati suara lalu lalang kendaraan, dia melihat seorang anak kecil perempuan membawa kotak yang terbuat dari kayu dengan berisi bermacam-macam makanan dan minuman yang dijual.
Merasa kasihan Liora pun memanggil anak tersebut, anak itu terlihat sangat kelelahan. siapapun yang melihatnya pasti akan sangat tersentuh dengan penampilan kumal dan juga tubuhnya yang kurus kering. Usianya mungkin sekitar 9 tahun.
"Jual apa dek?" Tanya Liora pada anak tersebut dengan ramah.
Anak itu terpana dengan kecantikan Liora, dia terbengong sesaat melihat ciptaan Tuhan yg sangat indah ini.
"Minuman dan kacang." Jawab anak itu singkat namun matanya masih terus memandangi wajah cantik Liora.
"Kakak haus nih, kakak borong semua boleh nggak?" Liora tersenyum ketika melihat binaran bahagia di mata anak itu.
"Boleh banget kak, semuanya jadi 100 ribu." ucap anak tersebut sambil mengangguk-anggukan kepala.
Liora membantu anak itu memasukkan jajanan dan minuman tersebut ke dalam sebuah kantong besar, Liora memberikan uang sebanyak 250 ribu kepada anak itu. Sesudah mengambil makanannya Liora langsung pergi meninggalkan anak itu.
"Kak tunggu!" Liora berbalik dan melihat anak kecil itu berlari ke arahnya.
"Kenapa? Uang nya kurang?" Tanya Liora sambil tersenyum.
Anak itu menggelengkan kepalanya," enggak kak, tapi ini terlalu banyak." Tangannya terulur memberikan uang 150 kepada Liora.
Liora mendorong uang tersebut dengan perlahan dan tangan anak itu kembali menggenggam uang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...