SELAMAT MEMBACA🥳
"Jika kamu mencintai seseorang, sebaiknya jangan terlalu dalam. Berbeda jika dia juga mencintaimu. Kau paham?"
-
-Liora memasukan semua bukunya kedalam tas dan bersiap ingin pulang. Dirinya sedikit bingung ingin pulang dengan siapa, lantaran dirinya berangkat sekolah diantar oleh Papanya.
"Naik angkot gak masalah." Ucapnya santai, dan menggendong tas punggung nya.
"Mir, lo balik sama siapa?" Tanya Liora ketika sampai di depan pintu kelas. Di sana sudah ada Salsa dan Amira.
"Gue nebeng Bara. Lo gimana?" Amira memasukkan permen Kiss kedalam mulutnya.
"Gue di jemput sama Papa." Salsha sedikit tersentak dan memasang wajah mengejek.
"Tumben amad, biasanya juga sama Handsome boy-nya." sedikit aneh bagi Salsa dan Amira jika seorang Liora dijemput dan diantar oleh Papanya. Tak asing lagi, Liora dan Fando jarang akur dan setiap bertemu selalu berdebat.
setelah perbincangan kecil mereka semua keluar dari area sekolah menuju gerbang depan.
Mobil jemputan Salsa pun datang, sebelum Salsa dan Amira naik mereka sempat menawarkan tebengan untuk Liora. Tapi Liora tetap meyakinkan mereka bahwa Papanya akan datang.Setelah mobil Salsa menghilang Di ujung jalan, Liora menghembuskan nafas lelah. Pandangannya jatuh pada kedua sepatunya yang terlihat sedikit berdebu.
Dirinya berjalan menuju halte,mencoba meyakinkan bahwa hari ini akan menjadi hari yang terbaik.
tak perlu menunggu lama mobil angkutan umum pun datang dan berhenti di depan halte. Tanpa memikirkan 2 kali diolah langsung menaiki angkutan umum tersebut.
Dirinya memilih duduk di pojokan dan membuka lebar-lebar jendelanya.
"Sorry,gue bukan maksud mau bohongin kalian. Tapi gue butuh waktu untuk sendiri saat ini. Nggak semua masalah gue kalian harus tahu." Liora memandang jalanan dan berusaha untuk menenangkan pikirannya. Dia sedikit mengeluarkan kepalanya dari jendela dan memejamkan matanya untuk merilekskan kepalanya.
Tiba-tiba mobil yang dinaiki berhenti. Dan benar seperti yang dirinya tebak, pasti ada yang sedang naik!
Seorang ibu hamil duduk di sampingnya, ibu tersebut memakai kalung putih berbandul boneka tata bt21.
Kemudian disusul oleh pemuda dengan seragam SMA, namun entah SMA mana Liora tidak tahu. Pemuda itu duduk di ujung jendela di seberang Liora.
"Panas banget!" Keluh si ibu dengan menjadikan tangannya sebagai kipas. Liora mengambil tas punggungnya dan mencari-cari sesuatu di dalam tasnya. Di sana dia menemukan kipas elektrik yang biasa dia pakai untuk tidur di kelas.
"Pakai ini buk, supaya gak keringetan." Ibu tersebut menerima kipas dari Liora dan tersenyum setelah berterima kasih kepada Liora.
"Udah cantik, baik pula." Gumam pemuda di depannya dan didengar jelas oleh Liora. Tapi Liora tetap acuh dan memilih pura-pura tidak mendengar.
Ibu hamil tersebut masih terlihat gelisah, walaupun sudah diberikan kipas oleh Liora peluh masih membanjiri keningnya. Dia duduk dengan tidak nyaman dan tangannya tidak berhenti mengusap perutnya.
"Ibu bisa diam enggak sih, ibu ganggu penglihatan saya tau enggak?" Semprot pemuda berseragam SMA tersebut.
"Kamu enggak lihat saya lagi hamil?"ibu itu bertanya balik dan nampak tidak suka dengan pemuda tersebut. Iyalah, siapa yang suka sama cowok mulut lemes.
"Ibu itu harus seperti istrinya nabi, harus sabar. namanya juga di angkutan umum!"kalian tahu kan hormon ibu hamil itu naik turun. Mereka akan menjadi lebih sensitif dan mudah menangis, dan ibu hamil di sampingmu Liora langsung meneteskan air mata.
Di dalam mobil tersebut ada 5 penumpang. Satu duduk di depan di samping sopir, dua ibu-ibu duduk bersama Liora, dan yang kelima adalah pemuda itu.
"Belagu banget sih, enggak punya sopan santun sama orang tua. Udah jelek minus akhlak pula!" Ucapan saveg meluncur begitu saja dari ibu berkacamata yang duduk di sebelah kiri ibu hamil tersebut.
"Ibu juga nggak cantik, suaminya pasti nyesel. Saya kalau cari istri bakal mengikuti sunnah rasul yaitu, cari istri yang cantik!"masih tak mau kalah, pemuda tersebut dengan tak sopan nya menjawab ibu berkacamata itu.
"Kalau mau istri yang cantik, mas juga harus ganteng! Udah seganteng apa sih? Kamu itu nggak seganteng Kim Taehyung, nggak sekeren Park seojun , nggak semanis kai Exo. Dan gak sepintar Kim nam joon, jangan belagu kamu!" Dengan sekali tarikan Ingus ibu hamil tersebut mencaci si pemuda. Pemuda itu langsung diam dengan wajah memerah, Entah malu atau marah.
Liora terus menyaksikan mereka tanpa minat memasuki drama tersebut. Tapi, tidak tau jika nanti heheh...
"Dasar emak-emak! Nyerocos aja nggak karuan." tanpa sengaja Liora beratap pemuda tersebut dan ternyata pemuda itu juga sedang menatap Liora.
"Dek, kalau udah gede nanti jangan kayak mereka ya." What, 'Dek' mungkin karena Liora terlihat imut.
Liora memberikan senyum miring kepada pemuda tersebut. Ternyata sifat psikopatnya tidak bisa ditahan lebih lama jika bertemu orang seperti dia, tidak-tidak. Liora tidak akan membunuhnya, kalian tenang saja...
"Jangan dekat-dekat denganku karna kamu bukan levelku, kita beda kasta. Beda segalanya, Jangan mimpi deketin aku kalau kamu masih punya malu! Modal dengkul aja gak ada harganya!" Bernada. Pemuda tersebut langsung diam mendengar kalimat maut Liora. Tidak! Itu bukan kalimat, tapi sebuah lirik lagu yang pantas untuk pemuda tersebut.
"MUKA LO! TINGKAH LO! KAMSEUPAY!!"Dengan semangat, ibu berkacamata menyambung lirik lagu Liora.
Sang supir di depan merasa terganggu dengan kebisingan di belakang. Tapi dirinya tidak ada niatan menghentikan aksi penumpangnya.
"Emak-emak dilawan!"ucap penumpang pria di depan.
Pemuda tadi meringis malu.
"Maaf bu, tadi saya cuma becanda."ucap pemuda tersebut seraya memberikan Peace untuk ibu-ibu di dalam angkot."Gue paling benci sama manusia yang suka mencela, kemudian bersembunyi di balik kata bercanda!" Setelah itu Liora menghentikan supir untuk meminggirkan mobilnya.
Sebelum turun Liora menyempatkan untuk mengusap perut ibu hamil disampingnya.
"Baby, semoga kamu gak kena sawan-nya dia, yah." Di saat ibu itu ingin mengembalikan kipas miliknya Liora mengatakan..."Tolong jaga baik-baik kipas saya, kalo si Baby udah lahir. Tolong katakan padanya bahwa pemilik kipas ini adalah, Patrick girl."
"Hari yang panjang dan penuh drama. Tapi gue suka, besok ada drama apa lagi ya?"
TBC.
CHAPTER INI TELAH DI REVISI✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...