******
Hari ini Liora sudah diperbolehkan untuk kembali bersekolah. Masa hukuman yang diberikan sudah habis, bukannya senang justru Liora merasa kesal. Dia kesal karna belum menyelesaikan menonton drakor nya.
Tapi satu yang membuat Liora bersemangat datang ke sekolah hari ini. Yakni, pada tanggal 17 Agustus ini dia akan menyanyikan lagu yang sangat ia sukai.
Liora sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Hari ini dia memakai pakaian yang berbeda. Jika biasanya dia memakai pakaian yang terbuka, kali ini dia memakai pakaian yang lebih sopan.
"Pagiku.. cerahku.. matahari bersinar.. kugendong tas merahku.. di pundak." Liora menuruni anak tangga dengan gembira. Bibir tipis nya selalu mengulas senyum manis, meskipun di hatinya tersimpan rasa sakit yang begitu dalam. Bagaimana jika kalian di posisi Liora, tersenyum di keadaan terluka?
"SELAMAT PAGI SEMUA!"teriaknya ketika sudah sampai di meja makan.
"Lio.."tegur Viola lembut.
"Hehehe, papa mana Mah?"Liora memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari Fando
"Selamat pagi sayang!" Fando turun dari tangga sambil membenarkan kancing yang ada di tangan kemeja nya. Lalu mengecup singkat pipi Viola. Liora memutar bola matanya.
"Jadi cuma mama yang di sayang?" Fando terkekeh melihat tatapan sinis putrinya, dia bersyukur bisa berbaikan dengan putrinya. Fando mengusap kepala Liora yang ada di sampingnya. Fando duduk di ujung meja sedangkan Viola di sisi kiri dan Liora di sisi Kanan.
"Liora, nanti berangkat sama papa aja ya?"tawar Rikno ketika mereka sudah selesai makan.
Liora nampak berpikir sebentar
"iya pah."putus Liora akhirnya. karena kalau dipikir-pikir lumayan juga enggak ongkos Kan duitnya bisa ditabung buat beli album Bangtan."Mama di rumah hati-hati ya, jangan makan makanan yang nggak bergizi, jangan capek-capek, jangan berenang nanti tenggelam, jangan-"
"Ehem!" Liora berdeham kencang guna menyadarkan kedua manusia yang sedang bermesraan di depannya.
Viola melepaskan pelukan suaminya dan menatap Liora dengan pandangan geli.
"Sana berangkat, anak kamu udah ngamuk." Kekeh Viola.
"Anak kita berdua sayang, Kan kita waktu bikinnya bareng-bareng. Kamu inget gak? Waktu itu kamu capek banget."Rikno menjawil hidung Viola dengan mesra.
"Papah! Malu ih!ayo berangkat sekolah!" Liora menghentak-hentakkan ke lantai. Untung saja orang tuanya jika bukannya, Liora akan menendang mereka karena berani bermesraan di depannya.
Di perjalanan Liora memilih diam saja, dirinya masih memikirkan apa yang harus diucapkan ketika berpapasan atau bertemu dengan Kaisar nantinya. Liora tidak akan bingung jika dengan Nabila, jika tidak ada kata-kata untuk dibicarakan. Maka masih ada kaki untuk menendang.
"Lio, mikirin apa?" Tanya Fando sambil memandang putrinya dengan lembut.
"Jatuh cinta itu sakit ya, Pa?" Tanya Liora dengan wajah sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...