Liora menatap pantulan cermin di depannya. Dengan wajah pucat dan sweater coklat yang memeluk nya
"Kenapa wanita sangat mudah mencintai, dan sangat sulit untuk membenci? Di lupain sulit di pertahankan sakit!" Tiba-tiba kepalanya terasa pening dan tubuh nya terasa lemas.
Sudah lebih dari seminggu Liora merasakan pusing di kepalanya, terkadang dirinya merasakan mual hebat namun tidak memuntahkan apa-apa. Sampai-sampai dia mengira hamil namun di tepis karna dia masih perawan.
Dia juga sudah periksa kedokter dan hasilnya bukan hamil.
Memikirkan nya membuat kepala Liora kembali sakit dan dirinya memutuskan untuk tidur saja.
***
Salsa dan Amira sedang berjalan-jalan di taman kota. Taman yang menjadi saksi betapa jahat nya kaisar.
Saat pulang sekolah, mereka tidak langsung pulang. Melainkan jalan-jalan sebentar ke Mall dan ke tempat bermain. Terakhir mereka mengunjungi taman ini. Mereka sudah mengajak Liora, tapi Liora menolak.
"Lo aneh gak si sama sikap Liora?" Tanya Amira, seraya menghabiskan rujak nya.
Salsa menganggukkan kepalanya. "Aneh pake banget! Mau cosplay jadi cewek baek mungkin." Jawab Salsa acuh.
Mata mereka menangkap sepasang kekasih yang sedang bercumbu di kursi taman yang agak jauh dari posisi mereka duduk. Tapi mereka bisa melihat jelas apa yang di lakukan pasangan tersebut.
"Anjir! Gak tau tempat banget sih, gue kan jadi pengen." Seketika jiwa Jomblo Amira meronta-ronta. Memangnya Amira jomblo? Entahlah, mari tanya ke Bara!
"Sono! Sama Bara." Dengan Acuh Salsa menjawab, dirinya masih fokus dengan keripik kentang nya.
"Gilee.. Sweet banget njir!" Hebohnya lagi, sambil memasang wajah gemas kala melihat si Pria memperlakukan wanitanya dengan lembut.
"Gue juga punya, pacar ganteng. Baik banget sama gue, perhatian, kaya, lembut dan penyayang," Amira memandang Salsa dengan antusias.
"Sayangnya gue halu! Hahahaha.." Seketika wajah Amira berubah datar saat mendengar kalimat terakhir Salsa.
"Manusia kok demen halu, makan noh halu! Mau kawin sama halu mana enak." Dumel Amira dengan keras.
Salsa terus tertawa melihat wajah sebal Amira.
"Dari pada kawin halu, mending sama Abang." Kedua gadis itu menegang, mereka menoleh kebelakang dan di sana ada dua preman berbadan besar yang memandang mesum mereka.
Dengan gerakan refleks Amira loncat dari duduk nya dan hendak melarikan diri. Namun dengan cepat Salsa menarik pergelangan tangan nya dan benar saja. Amira langsung tertahan.
"Maaf, Anda siapa ya?" Tanya Salsa memandang heran preman di depannya.
Amira merutuki kebodohan Salsa, Udah jelas preman. Pake tanya segala.
Kedua preman tersebut memberikan senyum miring dan berjalan slowmo ke arah mereka.
Yang satu berbadan besar dengan rambut panjang yang kucel. Satu set baju levis yang melekat menambahkan kesan bad untuk penampilan nya. Yang satu berbadan kurus dengan wajah kempot dan kaki kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...