Happy reading......
Jangan bosen sama author ya hihihi.....Bruk
Liora jatuh mencium lapangan dan tentu saja membuat Salsa kaget
"Liora, lo apa-apaan sih!"teriak Salsa kesal, karena kaget tentu saja.
"Tolongin dulu kek, sakit nih, Aduh!" Liora jatuh dengan posisi tengkurap menindih semen lapangan. Iwww nggak elite banget
Salsa bangkit dan melangkah ke arah Liora dengan malas, Salsa mengulurkan tangannya kearah Liora, tentu saja Liora menerima uluran tangan Salsa dengan senang hati.
"Lagian Lo ngapain lari-lari coba?" Tanya Amira sambil membawa botol minum di tangan nya.
"Kalo jongkok doang kaya Salsa namanya bukan olahraga!" Liora juga diam-diam merutuki guru olahraga nya yang mengambil jam ke dua, di saat matahari dengan terik memancar justru mereka disuruh berpanas-panasan. Sungguh penyiksaan dunia.
Nuel terus menatap salsa sambil sesekali tersenyum, dia mendribble bola basket dengan asal sambil terus melihat berbagai ekspresi yang gadis itu keluarkan, siapa pun saat berhadapan dengan Liora pasti akan merasa kesal, emosi, darah tinggi.
"Mau sampai kapan lu Jadi Pecundang, kayak gini?"tanya Kaisar pada Nuel yang sedang memperhatikan Salsa tanpa berkedip.
Nuel tersenyum sinis. "lo ngomong apa sih?"tantang Nuel tanpa mengalihkan pandangannya dari Salsa.
"Bukannya Lo cinta sama Salsa, Terus kenapa nggak nyatain langsung? "geram Kaisar merasa tertantang.
Nuel memandang kosong awan-awan yang ada di langit. "Apa pantes gue milik-kin Salsa? Saingan gue berat, Kau." lirihnya, namun terdengar jelas.
Kaisar tersenyum meremehkan. Tangan nya merebut bola yang sedang di dribel oleh Nuel. "Siapa sih saingan berat Lo? Gabriel kah? Nihh, cowok kayak gitu Lo bilang berat. Jelas-jelas Salsa naksir nya sama Lo!"
Nuel menghela nafas panjang, dada nya sangat sesak saat memangingat fakta yang begitu menyakitkan.
"Kalau cuma Gabriel gue bisa bunuh dia." kakehan hambar keluar dari mulutnya.
Alis Kaisar terangkat, dia bingung apa yang di bicarakan oleh teman nya ini.
Nuel menghadap ke arah Kaisar dan tersenyum Pedih."Tuhan!" satu kata yang terucap oleh nuel membuat Kaisar kicep dan merasa bersalah.
"Gue gak bisa paksa dia untuk masuk kepercayaan gue, dan dia gak bisa rebut gue dari Tuhan gue. Natal gue beda sama Ramadhan kalian." Nuel tersenyum singkat supaya Kaisar tidak merasa bersalah.
"Oh, ya. Lo liat ini!" Kaisar melihat kalung salib yang tergantung di leher Nuel.
"Gue gak bisa lepas ini gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick Girls [TAMAT]
Humor[SEDANG DI REVISI] Saat di revisi Chapter masih Lengkap✓ Benar kata orang, tidak ada persahabatan yang mulus di antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Jika tidak keduanya, maka salah satu nya menyimpan perasaan. "Ya gimna ya, gue suka sama Lo...