37.

3K 157 2
                                    

"Seperti sebuah mimpi buruk saat mengetahui kau telah tiada. Namun seperti di hancurkan ketika tau kau telah kembali disaat aku sudah bersama orang lain."
#Kaisar.


Liora menghirup udara saat keluar dari mobil. Dia menatap rumah tempat nya bermain saat kecil yg lama ia tinggal kan, di depan sana sudah ada Viola dan Rikno yg menatap nya penuh haru.

Liora berlari memeluk kedua orang tua nya, diri nya sangat senang bisa memeluk kedua orang tuanya. Viola tak menyangka bahwa saat ini dia sedang memeluk putri nya.

Viola menangkup wajah Liora dan mencium seluruh wajah nya, raut kebahagiaan tak bisa di tutupi oleh air mata yg terus mengalir.

Alasan mengapa Liora selama satu tahun lebih di luar negri karna Kareen mengatakan bahwa Liora mengalami trauma berat dengan pesawat. Padahal Liora sama sekali tidak kenapa².

"Mama ga pernah berfikir kamu bakal ninggalin mama, mama sakit saat tau pesawat itu mengalami kecelakaan, tapi-tapii," ucap Viola terbata². "Tapi, mama seneng sekarang kamu ada di sini di depan mama, di dalam pelukan mama, mama ga akan biarin kamu pergi lagi."

Liora membalas memeluk Viola dengan sangat erat,dia bersyukur kepada Allah karna masih di berikan kesempatan untuk memeluk kedua orang tua nya.

"Terimakasih ya Allah, hari ini Liora bener-bener bersyukur atas semua yg kau berikan." Ucap nya dalam hati.

"Tante, Keenan mau bicara sesuatu." Ucap Keenan membuat Viola melepaskan pelukannya dan menatap Keenan.

"Ayo kita ngobrol di dalem." Ajak Rikno dan mereka semua masuk ke dalam rumah.

Di ruang keluarga, mereka kumpul di sana. Liora, Rikno, dan Viola duduk di sofa panjang dengan Liora di tengah dan Kareen juga Keenan yg duduk di sofa depan mereka.

"Apa yg ingin kamu bicarakan, Keenan? Kelihatan nya sangat serius." Tanya Viola membuka pembicaraan.

Kareen menepuk pundak Keenan memberikan semangat, Keenan berdeham dan menatap Rikno dengan serius.

"Begini, kedatangan saya kemari tidak hanya mengantar Liora,tapi saya juga ada niat lain. saya ingin menikahi Liora." Kaget. Itulah yang di rasakan Liora, pasalnya dia tidak akan menyangka Keenan akan melamarnya.

Rikno menatap Keenan dengan tajam,

"Apa yang kamu miliki untuk kebahagiaan putri ku?" Sahut Rikno dengan senyum merendahkan.

"Saya memiliki perusahaan properti yang berpusat di Jakarta dan cabang nya berada di seluruh Indonesia. Perusahaan itu hasil susah payah saya sendiri tanpa bantuan orang tua saya. Dan saya juga memegang saham brand terkenal. Saya memiliki 4 Mansion di belanda dan Paris dan pemilik gedung apartemen di seluruh negara " Jawab Keenan dengan lantang.

Dia sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Rikno karna dia tau seorang Ayah akan memastikan kebahagiaan putri nya sebelum dia melepas kan nya kepada pria asing.

Rikno menatap putri nya, dia menggenggam tangan Liora lalu menatap matanya dengan dalam.

"Keputusan ada di tangan mu, Papa tidak akan melarang apa lagi memaksa kebahagiaan mu." Liora meneteskan air mata kala melihat tatapan Rikno yang sangat sayu.

Liora menatap Keenan dan Kareen bergantian, kedua orang itu melempar senyum ke arah Liora, dari senyuman itu seolah Liora bebas mengutarakan apa yg ada di hati nya saat ini.

"Kaisar." Lirih Liora, satu kata yg memudarkan senyum di wajah ke empat orang yg ada si sana, Viola menarik pundak Liora memaksa untuk menatapnya,

"Apa maksud kamu sayang? Kamu masih cinta sama bajingan itu? Dia yg bikin kamu hampir meninggal kalo kamu lupa!" Ucap Viola sedikit membentak.

Liora menundukan pandangan nya, dia memainkan jari jemari nya.

"Sudah-sudah, biarkan Liora memikirkan ini, masih lelah jangan paksa dia sehingga membuatnya terketekan." Ucap Kareen melerai. Tanpa bicara Liora pergi ke kamar nya.

Bukan nya naik ke tangga justru Liora malah ke belakang, dia membuka pintu dan hendak merebahkan tubuh nya, namun yg dia lihat adalah kloset. Yah dia salah jalan.

Liora kembali ke ruang tengah dan menatap Viola dan berkata, "Ma, Kamar Lio di mana?" Dengan suara yg serak dan menarik ingus nya membuat Keenan semangkin jatuh cinta.

Viola menunjuk tangga di samping Liora, tanpa basa-basi dia langsung menaiki tangga itu dan masuk kamarnya.

*********

"Liora ada di Indonesia?" Ucap Gabriel pada Salsa. Kalian masih ingat Gabriel? Dia adalah mantan pacar Salsa. Kalo lupa coba baca part 4.

Mereka sekarang sudah berteman dengan baik, karena waktu itu Gabriel pernah menolong Salsa ketika hendak ditabrak oleh mobil dan dari situ mereka kembali berteman. Mereka pikir apa masalahnya jika mantan saling berteman?

Dan perkara Liora Gabriel sudah mengetahui semuanya dari Salsa.

"Masa? Tau dari mana?"tanya Salsa agak kaget.

"Barusan Bara kasih tahu, tapi jangan bilang sama Kaisar." Wajah Salsa seketika menjadi cerah, Dia sangat merindukan sahabatnya itu. Posisi Gabriel dan Salsa saat ini sedang berada di taman,mereka sedang memakan banyak macam makanan sembari mengerjakan tugas kampus. Mereka satu kampus dan satu kelas, Salsa langsung membereskan buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Ayo El kits kesana!" Ajak Salsa antusias. Dan itu terlihat sangat imut di mata Gabriel.

"Sabar, kita beres² ini dulu." Jawab Gabriel dengan lembut.

Sesudah membereskan itu mereka berdua langsung menaiki motor Gabriel dan menuju rumah Liora.

Saat sampai di sana dia melihat Amira, Nuel, Bara dan Riko ada di sana. Mereka sedang berbicara serius dengan dua pria yang dia tidak dia ketahui.

"SALSA!!" Teriakan dari atas membuat mereka semua menengok ke arah tangga. Di sana terlihat Liora yang sedang berdiri di atas tangga dengan menggunakan kaos dan juga celana dasar sedang merentangkan tangannya seolah ingin memeluk seseorang.

"LIORAA!!" Balas Salsa tak kalah kencang, Salsa dan Liora berlari dengan merentangkan tangan seperti di film India. Mereka sepertinya saling merindukan, saat sampai mereka langsung berpelukan dengan erat. Membuat Amira sangat jengkel karena terlupakan.

"Lir, gue kangen banget sama lo, gue pikir lo mati ternyata ikan ga doyan ya makan kulit lo." Ucap Salsa sesegukan.

"gue juga nggak tahu kalau ikan ternyata nggak doyan makan gue,Apa karena gue sering makan ikan makannya ikan gak doyan gue?" Katanya Liora serius.

"Iya mungkin ya? Mungkin mereka kira lo itu bangsa mereka." Obrolan mereka terdengar sangat lucu, mereka seolah tidak menyadari banyak pasang mata yang menatap mereka dengan gemas. Dan satu pasang mata yang melihatnya dengan jengkel.

"Lo kan ratu dugong!" Kata-kata pedas yang selalu Liora rindukan setiap harinya, Amira.

Tbc.

Langsung skorl aja mau di End soal nya. Jangan lupa vote and sore kalo ada typo.

Patrick Girls [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang