Dinda berlari kecil memasuki pintu gerbang rumahnya. Air matanya yang masih bermuara menjadi saksi betapa hancur hatinya.
Kharisma heran saat Dinda melintasinya dan menapaki anak tangga tanpa menyapanya.
Dinda menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga menimbulkan suara berdebum yang terdengar hingga lantai bawah dimana Kharisma berada.Kharisma segera menyusulnya.
Ceklek___"Dinda!",Kharisma mendekati Dinda yang sudah melempar diri ke ranjangnya dengan isak tangis yang memilukan."Ada apa Sayang?"tanya Kharisma berusaha membalik tubuh Dinda
"Mama!"Dinda memeluk tubuh Kharisma,mencari obat atas luka dihatinya melalui pelukan sang ibunda.
"Ada apa?",tanya Kharisma sembari membelai lembut punggung Dinda, berharap mampu menenangkan kesedihan buah hatinya.
"Pak Rizky...Mah,dia ternyata jahat!"adu Dinda
"Jahat kenapa?"saking penasarannya Kharisma mendorong bahu Dinda agar melepas pelukan dan menceritakan masalahnya
"Dia...hiks...dia..dia ternyata jahat Mah,hiks...!"
"Jahat kenapa?"Kharisma benar-benar penasaran dengan kejahatan Rizky yang dimaksud Dinda
Dindapun bingung, bagaimana menjelaskan tentang hubungan Rizky dan Anya, "Pokoknya dia jahat Mah, aku benci padanya!"adunya layaknya anak kecil yang kalah berebut mainan
"Sudah,tenangkan hatimu.Mungkin kau sedang emosi!"Kharisma memilih kembali memeluk Dinda, dan menenangkan hatinya
****
Zayn dan Kirana sudah tiba di basemant. Kirana buru-buru turun dari motor Zayn lalu melangkah melupakan keberadaan Zayn. Zayn yang sempat terkejut karena Kirana meninggalkannya, segera menyusul langkah Kirana."Kenapa buru-buru, Ran?"tanyanya begitu berhasil mencekal tangan Kirana,"Kau sampai meninggalkanku?"lanjut Zayn nampak tak suka diabaikan Kirana
"Maaf Zayn, aku harus segera menemui ayah!"saut Kirana
"Iya, tapi kan tidak perlu buru-buru.Ayo...!"setelah menggerutu Zayn mengandeng tangan Kirana memasuki loby apartment
Di dalam lift Zayn mulai gugup membayangkan berhadapan dengan ayah Kirana, "Apa yang harus kukatakan pada ayahmu?"tanyanya
Kirana menoleh Zayn seketika, lalu ia tertawa melihat kegugupan Zayn, meski ia sempat panik memikirkan ayahnya yang sedang dalam mode singa tapi ia tak segugup Zayn,"Kau gugup ya?"betapa naif Kirana masih menanyakan hal itu
"Jangan tertawa Ran, ini tidak lucu.Bagaimana kalau ayahmu marah padaku karena aku telah menidurimu?"celoteh Zayn
Empt___thing___bersamaan dengan pintu lift yang terbuka Kirana membekap mulut Zayn,"Jaga bicaramu Zayn, ada cctv!"Kirana menunjuk cctv yang berada di sudut kanan atas lift,
"Kau tidak perlu mengatakan hal itu!"ucapnya sembari menjauhkan telapak tangannya dari mulut Zayn, dan melangkah keluar, diikuti Zayn.
"Cukup katakan tentang perasaanmu padaku!"imbuh Kirana
"Hanya itu?"tanya Zayn
"Iya!"jawab Kirana
"Kirana aku serius!"
"Aku juga serius Zayn.Ayahku sangat meyayangiku, ia pasti merestui apa yang membuatku bahagia.Dan kebahagianku adalah kau!"ucap Kirana,
Zayn terharu, lagi-lagi ia harus dipecundangi Kirana dalam menyatakan perasaannya.Iapun memeluk Kirana,"Aku sangat mencintaimu Ran!"
"Aku lebih mencintaimu!"saut Kirana
Zayn yang merasa dipecundangi dengan kebesaran cinta Kirana padanya segera melepas pelukannya dan sedikit mendorong bahu Kirana agar ia bisa menatap mata Kirana,"Mulai detik ini jangan pernah mencintaiku lebih besar dari aku mencintaimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuingin Cintamu
FanfictionSaat hati telah memilih cinta, pasti ada liku untuk memiliki cinta itu.Begitupan dengan hati Rizky,Dinda,Zayn,dan Kirana.