Nada sambung nampak tenang menyambungkan panggilan Zayn ke nomor Kirana, begitupun dengan Kirana yang masih tak terusik dengan getar handphonenya.Berbeda dengan Zayn yang nampak tak sabar.
Nada sambung berakhir namun tak ada jawaban dari Kirana.Zayn mulai resah, ia kembali menghubungi nomor Kirana.5x pula Zayn menghubungi no telephone Kirana, namun tak kunjung mendapat sambutan dari Kirana.Dan betapa kecewa hati Zayn, saat menghubungi kembali nomor Kirana, suara operator jaringan Kirana melenyapkan harapan Zayn."Nomer yang anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan,silahkan meninggalkan pesan!"
Zayn kesal sekali dengan keadaan saat ini, ia harus memutar lagi akalnya untuk dapat berkomunikasi dengan Kirana.
*****
Hari semakin siang Kirana belum juga bangun dari tidurnya. Ranbir yang menyempatkan pulang segera membangunkan Kirana untuk makan siang."Ran, bangun!",panggil Ranbir
Kirana menggeliat,"Aku ngantuk sekali Kak, semalam tidak bisa tidur!"keluh Kirana
"Semalam kau tidak tidur?"tanya Ranbir
Meski kesadaran belum kembali utuh Kirana masih bisa mendengar suara Ranbir, ia mengangguk sebagai jawaban."Astaga, kau butuh istirahat cukup Ran!"celoteh Ranbir
Kirana hanya menghembuskan nafas jengahnya, mendengar kecerewetan Ranbir,"Ya sudah biar kakak ambilkan makanannya!"Ranbir bergegas keluar untuk mengambil makanan, sedang Kirana kembali menuju alam mimpi.Rasanya matanya enggan untuk terbuka.Andai Kirana bersedia melihat isi handphonenya, pasti ia akan terbangun seketika karena mengetahui Zayn mencarinya.Sayangnya Kirana tak lagi begitu peduli dengan alat komunikasinya itu, sejak kisah cintanya berantakan.
Ranbir kembali dengan sepiring nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauk,"Ran, bangun dulu...nanti tidur lagi!"ucap Ranbir berusaha membangunkan Kirana
"Aku masih ngantuk kak, nanti saja!", saut Kirana
"Tidak, kau harus makan.Ingat ada nyawa anakmu di perutmu!",oceh Ranbir
Kirana lagi-lagi harus menghembuskan nafas beratnya untuk memgumpulkan kesabaran,"Cepat bangun, biar kakak suapi!",suara cerewet Ranbir terdengar menyebalkan di telinga Kirana
"Aku harus cuci muka dulu, Kak!",Kirana berusaha bangun dari tidurnya
Ranbir segera meletakkan piring ke nakas,"Ayo kakak bantu!"
"Gendong!",Kiranapun bertingkah manja
"Manja sekali!"gerutu Ranbir,namun tetap menuruti.Digendongnya sang adik ala pasangan romantis.
"Kalau kakak adalah Zayn, pasti rasanya berbeda!",Kirana mulai berimajinasi
"Tidak usah memikirkan b*jingan itu!",ketus Ranbir
"Kak Ranbir!"hardik Kirana,"bukan Zayn yang salah, tapi kau!"tukasnya
"Iya...iya...!"saut Ranbir mengalah.
Susah payah Ranbir membuka pintu kamar mandi Kirana, lalu melanjutkan langkahnya membawa Kirana menuju wastafel.
"Fiuh...kau berat sekali!"keluhnya dramatis setelah menurunkan Kirana
"Ada keponakanmu di sini, kau yang membuatnya jadi gendut!"saut Kirana acuh
Ranbir merasa tersindir atas ucapan Kirana, ia jadi gemas pada adiknya itu.Saking gemas akan ocehan Kirana, ia mencium kasar pipi Kirana,"Kak Ranbir!"Kirana memukul lengan Ranbir
"Makanya kalau bicara dijaga!",ucap Ranbir
Kirana bersungut-sungut,lalu segera mencuci wajahnya.Setelahnya ia kembali ke ranjang dengan digendong Ranbir lagi.Ranbir benar-benar memanjakan Kirana saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuingin Cintamu
FanfictionSaat hati telah memilih cinta, pasti ada liku untuk memiliki cinta itu.Begitupan dengan hati Rizky,Dinda,Zayn,dan Kirana.