4

117 12 248
                                    

Setelah makan malam Dinda bergulingan di ranjangnya sembari mendekap handphonenya,Dinda sedang dilema antara menghubungi Rizky atau tidak.Tadi saat perjalanan pulang Rizky sempat mengajak bertukar nomor telephone.

Tanpa Dinda duga rupanya,di kediamannya Rizkypun merasakan dilema yang sama.Sedari tadi dia berpindah-pindah disetiap sudut kamar dan balkonnya untuk berfikir haruskah dia menghubungi Dinda?,jika handphonenya bisa bersuara pasti mengeluh sesak, karena sedari tadi tak lepas dari genggaman tangan Rizky,sejak Rizky selesai mandi,bahkan Rizky melewatkan makan malamnya.

Setelah menarik nafas dalam-dalam,Rizky membulatkan tekadnya untuk menghubungi Dinda,meski Rizky tak tahu apa yang harus dikatakannya.
Diseberang sana Dinda terlonjak karena kaget mendengar dering handphonenya.Mata Dinda membulat saat membaca nama kontak di layar handphonenya.

Dinda gugup sekali saat hendak mengangkat panggilan itu,hingga panggilan Rizky terputus.

"Yah....!"Dinda mendesah dramatis

Dinda kembali dilema haruskan ia balik menghubungi Rizky.Hingga 10 menit kemudian handphonenya kembali berdering.Tanpa membuang waktu Dinda segera mengangkat panggilan Rizky.

"Ya, Hallo Pak!"sapa Dinda

"Pak lagi?"desah Rizky

"Maaf!"saut Dinda

"Aku mengganggumu ya?"tanya Rizky

"Tidak...tidak,kau sama sekali tidak menggangguku!"dalam hati Dinda berkata("akupun ingin menghubungimu sedari tadi")

"Oh...ehm...kau sedang apa saat ini?"astaga,Rizky merasa sangat konyol dengan pertanyaannya.Tapi dia tak tahu harus membicarakan apa agar dapat mendengar suara Dinda yang selalu mengalun indah ditelinganya

"Aku?...tidak ada,aku hanya sedang memeriksa tugas-tugasku!"fiuh...Dinda mendesah lega karen berhasil beralibi,akan sangat memalukan jika dia ketahuan tengah memikirkan Rizky

"Tugas apa?,apa kau butuh bantuanku?"tanya Rizky

"Mati aku!"Dinda mendesah dalam hati dan mulai kembali berfikir untuk menjawab pertanyaan Rizky

"Ehm...itu,tugas pembelajaran administrasi hotel.Aku sudah menyelesaikannya,aku hanya berharap hitunganku tepat.Bisa kau mendo'akanku saja?"beruntung Dinda ingat tugas terakhirnya

Rizky terkekeh mendengar jawaban Dinda,"Aku tahu kau mahasiswi yang cerdas,aku yakin hitunganmu pasti tepat.Tapi tenang saja kau akan selalu ada dalam do'aku!"ucap Rizky,yang terdengar sisipan gombalnya.

Andai Rizky tahu rona bahagia yang tercetak di wajah Dinda karena gombalan itu.Dinda tersenyum di tempatnya,menahan suaranya yang ingin bersorak gembira.

"Terima kasih !"ucap Dinda

"Sama-sama.Kau pasti ingin tidur setelah lelah berhitung.Tidurlah,sampai jumpa besok!"ucap Rizky

Sesungguhnya Dinda masih ingin berbincang dengan Rizky,namun dia tak tahu bagaimana mengatakannya.Dinda menyesal dengan alasannya yang membuat Rizky harus mengakhiri perbincangan telephone mereka.Dan sesungguhnya diposisinya Rizkypun masih ingin mendengar suara Dinda,namun Rizky cukup tahu waktu.

"Baiklah,selamat malam dan sampai jumpa besok!"Dinda mengikuti permintaan Rizky

"Selamat malam,semoga mimpi indah!"ucap Rizky,cukup menyirami hati Dinda yang sempat gersang karena harus mengakhiri perbincangan

"Kau juga!"jawab Dinda dengan senyum bahagianya

"Bye!"ucap Rizky lagi,terdengar jelas Rizkypun tak ingin mengakhiri perbincangan

Kuingin CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang