21

67 10 98
                                    

3bulan sudah Dinda berada di Thailand, namun kenangan bersama Rizky masih kerap mengusiknya. Dinda berusaha tetap menjalani hidupnya sebagaimana mestinya.Cukup sudah ia terpuruk karena pengkhianatan Rizky.Meski sulit Dinda harus menata kembali hatinya.

Ia menyibukkan diri dengan mencari fakultas-fakultas ternama di Thailand.Ada beberapa fakultas yang menarik minatnya, namun ia masih ingin menyeleksi lagi.

Hap___Dinda dikejutkan bekapan telapak tangan di matanya, detik berikutnya ia terkekeh tahu benar siapa pelakunya,"Tidak seru bercandamu, Zayn!",celetuknya

Zayn menjauhkan telapak tangannya dari mata Dinda,lalu mendengus kesal sebelum menghenyakkan diri duduk di samping Dinda,"Kau pulang awal?",tanya Dinda

Zayn kini bergabung dengan perusahaan Salman di Thailand, tentu hal itu terjadi atas desakan Salman yang sudah lama ingin Zayn bergabung menjalankan perusahannya,"aku melarikan diri!, Papamu sepertinya mulai tidak waras, Din!",gerutunya

"Siapa yang tidak waras,Zayn?",Kharisma yang tiba-tiba muncul bersama sepiring kue di tangannya, bertanya dengan nada ketus,karena mendengar dengan jelas Zayn mengatai suaminya tidak waras.

Zayn menyengir,"habisnya aku kesal pada Om Salman.Baru 1 bulan aku bekerja, tapi ia memberiku banyak pekerjan yang sulit-sulit!",gerutunya

"Justru itu yang bisa membuatmu cepat bisa!",saut Kharisma sembari mengulurkan piring kue ke arah Zayn,Dinda sudah meraih sepotong kue sebelumnya.

"Iya Tan!",saut Zayn lesu sembari meraih sepotong kue lalu memakannya.Seperkian detik berikutnya ia nampak sumringah,"Selalu enak!"pujinya setelah melahab habis sepotong kue dan hendak mengambil lagi.

Dinda segera menepis tangan Zayn,lalu meraih piring kue dari tangan Kharisma,"Ini milikku!",ucap Dinda

Zayn tak mau kalah, ia merampas piring itu dari tangan Dinda,"Tante pasti membuatnya untukku!",

Dinda kembali merebut piring kue,Zaynpun masih tak mau kalah.Hingga keduanya sama-sama memegang sisi piring untuk dikuasai.Kharisma yang khawatir terjadi sesuatu pada piring serta kuenya segera menghentikan,"Zayn, mengalahlah!",entah kenapa suara Kharisma mengingatkan Zayn pada Kirana yang  pernah memintanya mengalah pada Dinda.

Setelah sempat bergeming,Zayn segera melepaskan piringnya dan beranjak meninggalkan tempat itu.Dinda dan Kharisma tercengang melihat sikap Zayn yang bagi mereka sangat kekanakan.Dinda segera menyusul Zayn yang memasuki kamarnya.

Ceklek____,Dinda melihat Zayn menunduk dengan tangan menyangga keningnya.Dinda mengernyit aneh atas sikap Zayn yang hanya karena kue bisa sesedih itu.Dinda melangkah mendekat, lalu duduk di samping Zayn,"Kau baik-baik saja kan?",tanyanya

"Apa kau ingat Kirana pernah menegur kita saat kita berebut?",tanya Zayn seolah memberitahu Dinda jika kalimat Kharisma mengingatkannya pada Kirana

Dinda mengerti maksud pertanyaan Zayn, ia jadi tahu sekarang apa yang membuat Zayn sesedih ini.Dinda berfikir saat ini Zayn pasti sedang teringat kenangan manisnya bersama Kirana yang kini tinggal kenangan.Ya, pada akhirnya Dinda tahu apa yang menimpa hubungan Zayn dan Kirana.

"Jangan bersedih,kau sudah berjanji akan membangun lagi kebahagian kita!",ucap Dinda menahan pilu

Zayn mendekap tubuh Dinda,dan menangis di pundak ringkih Dinda.Sama seperti Dinda, 1bulan di Thailand Zayn belum bisa melupakan Kirana.
Dinda membalas pelukan Zayn, ia bisa merasakan kesedihan Zayn saat ini, sebagaimana Zayn yang juga selalu bisa merasakan kesedihannya.

Di tempat lain Kirana hanya bisa melamunkan Zayn, rasa rindu semakin kuat memeluknya.Hingga rasa lapar yang tiba-tiba ia rasakan,mengingatkannya ada benih Zayn di dalam rahimnya.Kiranapun mengusap perutnya yang masih rata,"Zayn, aku membutuhkanmu!",gumamnya meratapi nasibnya yang mengandung benih Zayn tanpa ditemani Zayn.

Kuingin CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang