04 - Tantangan

7.9K 1.1K 235
                                    

Davina, Rajendra, Rivo sibuk membagikan rantai dengan bola besi seberat 8 kg itu kepada setiap anggota. Rissa pun turut membantu membagikan rantai itu kepada anggota GOJA.

Rissa berhenti tepat di hadapan Senan, tinggi badan Rissa yang lebih rendah dan berbeda 20 cm dari Senan memaksanya harus mendongak untuk menatap wajah kembarannya yang sangat menyebalkan dan selalu membuatnya emosi.

"Apa?" seringai Senan menunduk menatap wajah Rissa.

"Kalo kita taruhan gimana?" ujar Rissa.

Kedua alis Senan saling bertaut. "Taruhan gimana?"

"Kalo kamu bisa muncul ke permukaan dalam waktu 5 menit. Aku bakal bersihin apartemen kamu besok, aku janji." ujar Rissa antusias.

Senan masih memasang ekspresi datar. "Nggak. Lo udah bohong ke gue 3 kali, Ris. Janji terakhir katanya lo mau gantiin TV apartemen yang udah lo tendang tapi ujungnya malah gue yang beli."

Rissa terkekeh tanpa dosa. "Maapin Dedek ya, Abang. Kali ini kembaranmu serius, janji deh."

Senan menatap dalam netra biru Rissa. Dengan cepat Senan mengacak-acak rambut kembarannya itu.

"Oke, gue tunggu janji lo."

Rissa mengangguk, memeluk Senan erat. Tubuh Senan sedikit terhuyung ke belakang, namun dengan cepat Senan menyeimbangkan badan.

Tanpa malu Senan membalas pelukan Rissa, jika kalian bertanya apakah Senan menyayangi Rissa? Tentu saja, Senan akan menjawab dengan lantang jika ia sangat menyayangi kembarannya itu.

Tapi jika pertanyaannya dibalik, apakah Rissa menyayangi Senan? Maka dengan cepat Rissa akan menjawab 'Tergantung'. Tergantung situasi, kondisi, dan juga mood-nya. Karena seringkali Rissa dibuat jengah akan sikap dingin dan kaku Senan.

"Kamu wangi banget, Bang. Pake parfum apa?" tanya Rissa mengendus-endus tubuh kekar Senan.

"Ekhm! Keselek truk molen." Dion menyeletuk. Ada yang cemburu, guys!

Rissa terkekeh mendengar celetukan Dion.

"Cielah, cemburu ni yee!" ledek Reza meyenggol bahu Dion.

"Janji lo bakal bersihin apartemen kalo gue bisa lakuin tantangan lo?" Senan memastikan, Rissa mengangguk.

"Oke, gue pegang janji lo."

"All team, GOJA SFC!" Rivo sedikit berteriak meminta kedua tim untuk berkumpul. "Pasang rantai itu di salah satu kaki kalian! Do!"

Rajendra, dan Davina kembali berpencar untuk memastikan jika rantai tersebut sudah terikat sempurna, tak lupa mereka juga menggembok rantai itu.

"Okay, do!"

Byur!

Satu persatu anggota SFC dan GOJA menyeburkan diri ke dalam kolam renang. Bola besi seberat 8 kg yang terpasang di kaki mereka membantu mereka untuk tiba di dasar kolam renang lebih cepat.

Setibanya di dasar kolam, Senandika menyempatkan untuk menoleh dan menatap semua teman-temannya yang tengah bersusah payah memotong rantai yang mengikat kaki mereka dengan pisau.

Di samping kanannya ada Dion yang juga menoleh ke arahnya, di samping kiri ada Reza.

Dion dan Reza menggeleng dan menaikkan kedua bahu, tanda mereka tak tahu bagaimana caranya agar bisa cepat keluar dari dasar kolam ini.

Senan menatap semua anggota GOJA yang masih berusaha melepaskan ikatan rantai dengan pisau.

Paniknya lagi, beberapa anggota SFC sudah ada yang berhasil melepaskan diri dan berenang ke permukaan.

SENANDIKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang