Malam pun tiba, Senan dan Tim GOJA kini sudah berkumpul di depan rumah Pak RT bersama warga Desa Rengginas untuk melakukan semua rencana yang sudah mereka rencanakan matang-matang untuk menangkap Triono CS.
"Oke, sesuai rencana, 4 warga ikut bersama saya dan Tim A, dan 5 orang warga ikut bersama Tim B dan C."
"Sebelum itu kita berdoa dulu agar semua diberi kelancaran. Berdoa mulai," Senan memberi perintah.
Semua menunduk dan membaca doa sesuai kepercayaan mereka masing-masing.
"Selesai. Okay, All team GOJA, do!"
Tim A termasuk Senan keluar dari pekarangan rumah Pak RT terlebih dahulu, disusul oleh Tim B dan C di belakang.
Ketiga tim menyusuri Jalan Kapas yang merupakan akses utama untuk bisa tiba di titik X.
Seperti yang sudah mereka jalani sebelumnya, semua menyamar menjadi petani dan pemburu hewan liar, mereka kompak memakai pakaian yang biasa digunakan untuk berburu, lengkap dengan sarung, tanpa topi ataupun masker yang biasa Tim GOJA pakai untuk menutupi identitas mereka.
Setelah tiba di titik X. Senan berdiri di barisan paling depan untuk memberi aba-aba.
"Tim A, go!"
Dengan kompak dan penuh semangat Tim A berjalan mengular, dan menjaga jarak. Mereka berdiri dengan jarak sekitar 1 meter dari anggota lain sesuai rencana.
"Udah jauh?" Reza berjinjit untuk memastikan jika Tim A sudah melangkah jauh jangkauan matanya.
Setelah dirasa Tim A sudah jauh, kini Reza yang berdiri di barisan paling depan untuk memberi perintah.
"Tim B, Tim C, go!"
Tim B dan Tim C pun berlenggang dengan sangat hati-hati dan masuk ke dalam hutan untuk melakukan rencana mereka.
Semua warga dan anggota GOJA bersikap seolah-olah mereka adalah pemburu hewan liar sungguhan yang sedang mencari hewan buruan.
Sesekali Reza dan Dion melirik dan mengecek titik Z, apakah ada gerak-gerik mencurigakan atau tidak?
"Aman, Za." Ucap Ipul.
"Oke, Tim C, go!" Reza memerintahkan semua anggota Tim C untuk masuk menyusuri titik Z dengan hati-hati untuk menuju target C.
Tim B menyusul di belakang. Dengan hati-hati mereka menyusuri semak belukar yang menjuntai tinggi, sesekali juga mereka harus bersembunyi di balik rerumputan ataupun pohon saat salah satu anak buat Triono keluar dari markas mereka.
"Pak, jangan takut, ada kita." Reza menenangkan beberapa warga yang mulai terlihat ragu.
Reza mengintip dari semak belukar. "Wait, X5."
"Okay, Lion, kepung, do!"
Reza, anggota GOJA, dan warga langsung berlari menuju target C.
Brak!
Dengan sekali tendangan Reza berhasil mendobrak pintu masuk. Spontan Reza langsung memalingkan wajah saat ia mendapati 2 orang gadis tanpa busana dan tengah di perkosa oleh 5 orang pria secara bersamaan.
"BAJINGAN!"
Bugh!
Reza langsung menendang salah satu anak buah Triono yang sedang berusaha memasukan alat vitalnya ke dalam mulut korban.
Anggota GOJA lain pun turut menghajar anak buah Triono lain yang juga sedang melakukan aksi bejatnya. Sementara warga langsung menolong kedua gadis yang menjadi korban pemerkosaan itu dengan cara memberinya sarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIKA ✓
Romance[Sequel Of Rajendra] [COMPLETED] Senandika, putra dari ketua tertinggi organisasi mata-mata yang paling ditakuti oleh banyak pelaku kejahatan, kini harus berurusan dengan seorang wanita misterius bernama Fira. Tampangnya yang polos dan lugu membuat...