17 - The Real Face🔞

6K 876 356
                                    

Ada yang aneh dari Nanda saat ini, sedari tadi dirinya tak nyaman dan tak suka saat semua teman sekelasnya membicarakan tentang ketampanan Dika, maksudnya Senan. Berita tentang Senan yang berhasil menangkap beberapa guru yang terlibat korupsi serta Bu Lintang dan Pak Malik, lalu tentang nama panggilan Dika yang berubah menjadi Senan pun telah menyebar dengan cepat. Semua siswi kini telah mengubah panggilan mereka untuk Dika dengan sebutan Senan juga.

Entahlah ada apa dengan Nanda kali ini, namun deru nafas dan raut wajahnya menandakan jelas jika ia cemburu saat ada gadis lain yang memuji dan menginginkan Senan untuk menjadi kekasihnya.

"Inget, dia anak dari perempuan yang udah bunuh ayah." batin Nanda mencoba menenangkan diri.

"Senan ganteng banget anjir, badan dia atletis. Ternyata dia nyembunyiin badan dia di balik bajunya yang selalu oversize. Gila!"

"Dia juga ternyata selama ini nyamar jadi cowok culun cuma buat usut kasus Bu Lintang."

"Punya pacar belum ya si Senan?" Para siswi berusaha menebak-nebak tentang semua sisi dari Senan. Padahal sebelumnya mereka sama sekali tidak tertarik dengan pembahasan sosok Dika yang culun.

"Berisik banget perasaan." gerutu Nanda memilih untuk keluar kelas menuju kantin seorang diri.

Di perjalanan menuju kantin semua orang membicarakan sosok Senan, hal tersebut membuat Nanda jengah.

"Rissa!" seru Nanda memanggil Rissa yang kini tengah tertawa bersama Dion dan juga Reza di salah satu meja kantin.

"Nanda, sini duduk." ajak Rissa membalas lambaian tangan Nanda.

Nanda tersenyum sumringah di balik maskernya lalu mendekat ke arah mereka, tapi, ada yang aneh disini. Tak ada sosok Senan di antara mereka. Kemana Senan?

"Senan dimana, Ris?" tanya Nanda to the point.

"Oh, Senan di roof top."

"Ngapain?"

"Gak tau tadi sih bilangnya mau ke roof top, ada Amar sama Aldo juga disana." papar Rissa.

Nanda mengangguk dan berterimakasih kepada Nanda lalu memutuskan untuk menghampiri Senan di roof top. Ada satu hal yang ingin Nanda tanyakan pada Senan, semoga saja Senan masih di sana. Langkah Nanda terhenti di roof top, angin siang ini cukup kencang membuat rambut Nanda menari kesana-kemari dengan asal.

"Senan!" panggil Nanda sedikit berteriak ke arah seorang pria yang kini tengah duduk di ujung roof top bersama dengan Amar dan Aldo.

Senan menoleh ke belakang dan tersenyum manis melihat kehadiran Nanda di sini. Di saat yang bersamaan juga Amar dan Aldo menepuk pundak Senan lalu bangkit dan sengaja meninggalkan Senan berduaan bersama Nanda.

"Kamu ngapain disini?" Nanda membuka percakapan.

Gadis itu memilih untuk duduk bersila di samping Senan. Ditatapnya wajah Senan dari samping. Senan memiliki sorot mata yang tajam, garis wajahnya tegas membuat dirinya tampak sangat berwibawa jika berpenampilan seperti ini.

"Lo sendiri ngapain kesini?" Senan berbalik bertanya.

"Gak ngapa-ngapain sih, pengen aja soalnya semua guru juga lagi di interogasi sama polisi, kan?" jawab Nanda.

Senan mengangguk setuju lalu tersenyum simpul dan menatap nanar langit biru dari atas roof top sekolah ini.

"Emm, Senan. Kamu punya pacar?" tanya Nanda ragu.

Senan menggeleng. "Enggak."

"Bohong banget gak punya pacar. Kalo waktu kamu masih jadi Dika aku percaya. Tapi kalo udah jadi Senan aku gak percaya." kekeh Nanda.

SENANDIKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang