28 - GOJA Mantu

5.7K 984 1.2K
                                    

⚠️WARNING 15+⚠️

******

Malam ini adalah malam terakhir bagi Senan menyandang status lajang, karena esok, ia akan resmi menikahi seorang wanita yang tak pernah ia sangka sebelumnya.

Dimana ia akan menikahi putri dari almarhum Kevin yang telah memberinya seorang putri cantik bernama Meira.

Dalam lubuk hati Senan sendiri, ia agak berat hati untuk melakukan pernikahan ini. Karena sesungguhnya ia tak menginginkan untuk berkeluarga apalagi menikah di usianya yang masih dibilang muda, dimana bulan depan ia baru akan menginjak 21 tahun.

Senan berdiri gagah menatap seluruh persiapan yang ada untuk acara resepsi pernikahannya esok. Orang-orang berlalu lalang di ballroom hotel The Evans sembari membawa berbagai macam benda dan perlengkapan acara seperti kursi, lampu, dll.

Bisa dibilang pernikahan Senan dan Fira sangat mewah, bahkan hampir menyentuh angka 1M untuk mempersiapkan ini semua. Untung saja ballroom dan hotel ini adalah milik keluarga Davina, hal itu sedikit menghemat biaya yang dikeluarkan oleh keluarga Senan untuk acara pernikahannya.

Sebenarnya sudah dari awal Senan meminta kepada kedua orangtuanya untuk tidak mengadakan acara resepsi karena akan menghambur-hamburkan uang saja. Tapi kedua orangtuanya bersih kukuh ingin merayakan pernikahan Senan dengan mewah.

"Nan," Reza menghampiri Senan.

"Kenapa, Za?" balas Senan tanpa menoleh ke arah Reza sedikitpun.

"Besok lo udah gak jomblo lagi. Gue kehilangan satu temen jomblo gue dong." rengek Reza memasang wajah sedih.

Senan terkekeh. "Kan ada Amar."

"Amar juga ngeledekin gue soalnya."

"Ya udah nikah makanya." timpal Senan meledek.

"Kan ngeledek juga kan." protes Reza menginjak punggung kaki sepupunya.

Reza merangkul pundak Senan, mengikuti ke arah mana Senan memandang. Hingga pandangan Reza terhenti di arah pukul 1 siang. Di sana, di dekat panggung pelaminan ada Mei dan Dion yang tengah saling kejar.

"Mei berhasil ubah hidup lo ya, Nan? Dari lo yang dingin, kaku, kasar, jadi diri lo yang udah mulai bisa jaga emosi." ungkap Reza bangga.

"Iya, Za." Senan setuju.

"Oh iya gue lupa mau kasih tau lo, gue sama yang lain ngundurin diri dari bangku perkuliahan." Reza berujar.

Sontak Senan mendelik lantas berdecak kesal. "Kenapa kalian ikut-ikutan berhenti kuliah? Kan gue yang nikah, kenapa kalian malah ikut berhenti kuliah?"

Ya, benar, kemarin Senan memang memutuskan untuk berhenti dari dunia perkuliahan karena ia ingin fokus pada GOJA dan keluarga kecilnya. Terlebih lagi pada Mei, Senan ingin selalu berada di samping Mei saat Mei membutuhkan dirinya.

"Ck, gue juga mau fokus ke GOJA. Lagian selama semester ini kita semua sering absen. Jatah bolos kita udah kita pake semua karena ngurus kasus GOJA, kalo ngulang semester sayang uang." papar Reza apa adanya.

"Biar kita bantu lo jaga Mei." lanjutnya.

Senan mengangguk mengerti lantas tersenyum manis merespon semua yang sepupunya ucapkan.

"Makasih, Za."

"Sama-sama, Nan. Kasih gue ponakan yang lucu kaya Mei lagi ya?"

"Oke. Berapa?"

"27." jawab Reza santai.

Sontak saja hal itu membuat Reza harus menerima lirikan maut dari Senan.

SENANDIKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang