Hayase kini menyusuri taman dan duduk di salah satu kursi taman itu.
Panasnya matahari sama sekali tak mengganggunya, karena ia sudah sangat lapar.
Jadi, ia cepat-cepat membuka tasnya dan mengeluarkan bekalnya.
"ini...makanan terakhir" pikir Hayase sambil memakannya.
"Aku...setidaknya harus bekerja"Pikir Hayase
"Namun harus bekerja dimana ?"
Ia termenung dan berusaha memutar otaknya, namun ia sama sekali tidak dapat berpikir saat ini . Perutnya terasa sakit, ia tidak bisa berjalan jauh. Ingin bekerja, namun disekitarnya hanya ada gedung pencakar langit yang tentu saja mustahil menerima bocah sepertinya untuk bekerja.
Hayase pun memutuskan untuk tetap duduk disana.
Bahkan hingga malam tiba, ia menggunakan jas sekolahnya itu untuk menutupi tubuhnya sembari terlelap dibangku taman itu.
.
.
Keesokkan harinya ketika ia bangun, jasnya sudah lenyap. Bahkan tas sekolahnya pun tak tersisa. Ia menatap dirinya saat ini hanya kemeja biru muda yang masih melekat di tubuhnya dan celana cokelat kotak-kotak itu.
Ia kembali termenung. Rasa haus mulai membuatnya merasa mau tak mau harus meminum air keran taman itu.
"Aku harus mencari pekerjaannya" pikir Hayase
Entah sejauh apa ia berjalan, yang pastinya saat ini ia tiba di sebuah minimarket.
Hayase langsung saja menerobos masuk dan membuat kasir kebingungan.
"Apa...aku boleh bekerja disini?!"Tanya Hayase sembari membungkuk dan menahan tangisnya.
Ia sama sekali tidak tahu harus berkata apa, jadi ia langsung saja bertanya.
Ia begitu panik, karena ia mungkin saja akan kelaparan dalam beberapa waktu kedepan.
"T..tenchou..
"A..ano..tolong jangan menangis..."Ujar sang kasir sembari cepat-cepat membawanya ke ruang staff
"Tenchou..."
"Ya? "Tanya seorang pria yang tampaknya begitu ramah.
"Aku ingin bekerja disini! Kumohon! Kumohon! Tolong!"Ujar Hayase sambil bersujud -sujud di hadapan pria itu
"B..baiklah... namun jangan menangis, kau membuatku berpikir seseorang telah mati di minimarket ini"Ujar sang manager sembari membantunya berdiri
"Terima Kasih!!"Ujar Hayase lagi bahkan kali ini ia sampai harus berlutut lagi
"Saotome...kembalilah ke tempatmu"Ujar sang manager
"Ano..siapa namamu?"tanya sang Manager
"Ha..Hayase.."
"Nama keluargamu?"
"Ka...
"Ka?"
"Katagiri"Ujar Hayase pelan
Ia tidak ingin siapapun mengetahui tentangnya. Jadi inilah yang terbaik, dengan menyembunyikan identitasnya.
"Katagiri...Katagiri-kun, aku tidak tahu apa yang terjadi, namun jika kau ingin bekerja disini dengan senang hati aku akan menerima mu..Namun, kau lihat...pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana.. tempat ini tidak begitu ramai...gajimu mungkin tidak akan sebesar ditempat lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...