CHAPTER 6 [TOORU'S FAMILY]

6.7K 868 50
                                    

Hari sudah hampir gelap,  sopir Tooru masih belum bisa menemukan tempat untuk memperbaiki mobilnya.

"Hagure sialan itu...  Ia Brengsek...Ia memang brengsek! Paling Brengsek! "pikir Tooru Yang kini termenung di depan Bar sembari menatap mobilnya. Mobil yang tadi siang masih dalam keadaan baik-baik saja, kini telah kehilangan semua ban nya.

"Maafkan aku tuan Muda! Maaf!"Ujar sang sopir lagi

"Bukan salahmu... kau hanya ditipu oleh mereka berdua! Hisei juga ikut-ikutan kakaknya yang brengsek itu"Ujar Tooru

Tooru bahkan tidak membawa ponselnya, ponsel sang sopir pun mati. Dan tentu saja harga diri Tooru yang tinggi membuatnya lebih memilih mati daripada harus meminjam telepon.

"Haijima-kun? Masuklah... Udara akan semakin dingin"ujar seseorang mengejutkannya.

Tooru tak menjawabnya dan sibuk memikirkan cara untuk kembali

"Tidak ada bengkel disekitar sini, dan lagi dimana akan mencari ban mobil seperti itu"Ujar sosok itu lagi

"Pelacur itu harus mencarikan bengkel untukku"Ujar Tooru

"Hayase tidak boleh keluar!" ujar Riku pelan

"Ya, karena ia pelacur"ujar Tooru

"Bibirnya ringan sekali... ingin sekali kujahit."

"Sebaiknya kau masuk dan menghubungi orang tuamu"ujar Riku

Tooru kini berdiri dan menatap lekat-lekat sosok itu.

"Namun, ia tumbuh dengan baik...menjadi seorang pemuda yang tampan,walaupun menyedihkan dan tidak dapat diandalkan seperti ayahnya"pikir Riku sambil tersenyum kecil walaupun di dalam hatinya kini terpanggil lagi rasa sakit yang begitu mengerikan 

Tooru pun mau tidak mau harus masuk ke dalam bar itu.  Ia tertegun karena hari sudah gelap, namun belum ada orang yang mengunjungi tempat itu

"Haaah...mengapa aku harus mengalami hari sesial ini"pikir Tooru

Ia kini termenung di depan telepon itu kemudian menghembuskan nafasnya pelan.

"Aku tidak tahu nomor telepon ayah,  maupun nomor telepon rumah"pikirnya kesal.

"Haijima-kun? "

Ia kini makin membeku karena rasanya harga dirinya semakin terluka.

"Sudah saatnya makan malam.. Bergabunglah bersama kami"ujar Riku

"Tidak perlu! "Ujar Tooru

Namun,  yang jelas perutnya tidak bisa berbohong.

"Kau kelaparan"ujar Riku

Tooru tak menjawabnya dan kini hanya pasrah di dorong-dorong ke ruang makan 

Riku pun kemudian memanggil sopir Tooru, namun beliau tampaknya enggan jika harus makan semeja dengan sang majikan.

"Hayase-chaann, satu porsi untuk tamu diluar"Ujar Riku

Hayase pun dengan sigap mengisi mangkuk nasi itu dan dan buru-buru menghindar dari Tooru

"Anda harus masuk dan makan di dalam..."Ujar Hayase sembari meletakan makanan itu di atas meja pelanggan

Sang sopir kini merasa begitu bersalah saat melihatnya. Tiga bulan yang lalu, ia Omega yang diturunkannya ditengah jalan. walaupun ia terisak seakan-akan minta tolong, tetap saja ia akan memilih sang majikan daripada dirinya.

"Terima kasih"

Riku tersenyum kecil menatapnya dan segera mendorong Hayase kembali ke ruang makan. Tooru yang sudah berada disana pun kini masih berdiri melototi makanan itu .

TO BE LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang