Tooru kini kembali dibuat bingung, karena Hayase kembali menghlang dari belakangnya.
"Ibu rasa Hayase-chan kembali... Ia pasti sedang menyendiri" Bisik Riku
"Haaah??? "
"Hanya karena mendengar orang bicara seperti itu?? Ia tersinggung? " pikir Tooru yang kini kembali meninggalkan Aula itu.
Kini ia menatap Hayase yang tengah duduk termenung di tangga sembari menghembuskan nafasnya.
"Senpai...
" Ayo kembali"
"Kurasa aku tidak harus ada disana"
"Ayo kembali! Jika malu, malu bersama! Kau tidak mau Ren sendirian bukan?! Mengapa sekarang kau yang menyangkalnya"
"Aku pernah menyangkal Ren! Senpai! "
"Baiklah-baiklah... Jangan menangis" ujar Tooru sembari menariknya kembali ke dalam Aula.
Hayase kini hanya menunduk ketika orang-orang kembali melihatnya.
Sang ayah pun tampaknya menahan amarahnya karena begitu banyak orang yang hadir hari itu.
Hal baiknya adalah, cincin yang diberi Tooru, menarik perhatian Alpha dan Omega yang sebaya dengan keduanya.
Keduanya pun tampaknya begitu kompak menjawab satu demi satu pertanyaan mereka.
"Aku tidak menyangka, istri Tooru-kun adalah seorang Omega" Ujar seseorang mendekati keduanya.
Hayase hanya tersenyum mendengarnya.
"Dan lagi masih sangat muda" ujar Orang yang tak lain adalah Ayah Hayase sendiri.
"Siapa orang tuamu? Apakah keluargamu hadir malam ini? Aku harus memberi selamat juga pada mereka, karena Ayah Tooru-kun adalah sahabat baikku"
Hayase tidak tahu harus menjawab apa saat ini. Apalagi semua orang kembali menatapnya.
"Bukankah Anda_
" Senpai.. "Ujar Hayase sembari menahannya
"M-maaf... Ayah dan Ibuku sudah meninggal... Karena itu, kami tak melangsungkan pernikahan karena aku masih dalam keadaan berduka"ujar Hayase
Ia membuat semua orang terkejut, tak terkecuali Tooru yang berdiri di sampingnya, bahkan sang ibu yang tampaknya ingin menangis.
"Ini topik yang sensitif untuknya. Permisi. " ujar Tooru sembari membawa Hayase menjauh.
"Anak kurang ajar" Pikir sang ayah kesal.
.
.
.
Malam itu seperti malam yang panjang untuk Hayase. Setelah acara itu berakhir, ia pun kembali ke kamarnya bersama Ren.
"Terima kasih sudah lahir untuk Ibu" Ujar Hayase pelan sembari menciumnya.
Ia pun kini segera mengganti pakaiannya, kemudian berbaring diatas ranjang sembari menghembuskan nafasnya.
"Ren sudah tidur? " tanya Tooru yang kini menghampirinya.
"ya... "
Tooru mengerutkan kening menatapnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kau memonopoli semua bagian ranjang.. "
"Senpai boleh memukuliku"
"Hah? Apa kau gila? " tanya Tooru sembari mengganti pakaiannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...