Banyak hal yang terjadi hari itu, namun Hayase tampaknya mendapat kejutan lainnya.
Saat ini Hayase tengah menatap ponsel barunya dengan penuh semangat.
"Uwaah... Ini smartphone... Waaaah... Waaaaaahhhhh... Renn" Pikir Hayase sembari berjalan menuju ke ranjang Ren
Setelah sekian lama akhirnya ia bisa memiliki ponsel lagi. Apalagi itu adalah sebuah ponsel pintar, bukan lagi ponsel flipnya yang hanya bisa menerima email.
"Ren.." Ujar Hayase sambil tertawa dan memotret Ren
"Ren ku sangat tampan" Ujar Hayase pelan
"Aku mencintaimu, Ren"
"Kupikir ia bilang aku mencintaimu, Tooru... Aaargh! Apa yang kupikirkan" Pikir Tooru sembari memukuli kepalanya sendiri
"Ini sudah malam, masih sempat-sempatnya memotretnya" Tegur Tooru yang baru saja masuk itu
"M.. Maaf senpai! "
"Haaahh" Tooru hanya bisa menghembuskan nafasnya dan langsung naik ke atas ranjang.
"Setiap malam, senpai menatap ponselnya dengan sedih..aku berpikir, apa tengah terjadi sesuatu? " Pikir Hayase
"Senpai... Ajari aku menggunakan SNS... " ujar Hayase pelan
"Kau tidak tahu??? Kau tidak pernah diberi ponsel??? Line? Bagaimana? Kau tahu? " tanya Tooru panik
"Aku tidak punya smartphone... Hanya berkomunikasi lewat email" ujar Hayase pelan
"Ayahmu itu hanya memakan uang rakyat untuk perutnya sendiri... Membuat banyak orang menderita. Ia bahkan membiarkanmu larut menjadi bodoh seperti ini. Ckckckck.. Aku berharap, suatu saat nanti kebusukannya terekspos!" Ujar Tooru sembari merebut ponsel Hayase
"Tunggu dulu. Untuk apa kau akan menggunakan SNS?! " tanya Tooru.
"M.. Menghubungi senpai, Riku-sama dan Shohei-sama... " Ujar Hayase pelan
"Apa tidak boleh?" Pikir Hayase
"Hmmm... "Tooru menatapnya dengan curiga, namun kemudian ia meraih ponsel Hayase dan mulai mengutak-atiknya.
Ia kini sibuk membuat email dan meregistrasikan Hayase di Twitter dan Line, namun semuanya atas nama Ren. Seolah-olah itu ponsel Ren dan Hayase hanya memegangnya untuk sementara waktu.
"Selesai!" Ujar Tooru sembari memberikan handphone itu pada Hayase
Hayase tersenyum kecil dan mulai mencari-cari orang yang mungkin dikenalinya.
"Yori... Waahh... Ada Yori" Ujar Hayase
"Si rambut ramai itu? " tanya Tooru
"Mm.. "
"Waaah... Nii-sama juga punya...
" Ugh! Si brengsek itu"gerutu Tooru
" Senpai..
Hayase kini tertegun menatap beberapa postingan Tooru.
Yang membuatnya lebih tertegun lagi adalah setiap komentar-komentarnya.
"Senpai... Senpai seharusnya menghapus foto Ren" ujar Hayase
"Mengapa aku harus melakukan?! "
"Senpai akan dibenci semua orang... Bahkan ada yang mengutuk Ren seperti ini" Ujar Hayase
"Ia anak baik. Terserah apapun yang mereka katakan. Ia tetap anak baikm..kutukan dari orang-orang gila? Hmph! Mereka hanya kekurangan makanan" ujar Tooru
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...