CHAPTER 16 [FAKE]

5.6K 699 42
                                    

Setelah menenangkan pikirannya dan kembali ke rumah, malam itu Hayase didatangi oleh tamu tak terduga.

Mereka adalah ayah dan Ibu Hayase. Entah ingin marah atau tertawa saat ini, Riku dan tampaknya ingin mengusir mereka sekarang juga, namun Shohei menenangkannya dan memintanya menunggu di kamar.

"Selamat datang Michitaka-sama" ujar Shohei pelan

"Silahkan duduk..." ujar Shohei yang tetap menyambut mereka dengan ramah.

"Yang lainnya apakah sedang keluar? " tanya Michitaka

"Tooru sedang bermain bersama Ren. Istriku.. Sedang sakit dan Hayase sedang menyiapkan makan malam" ujar Shohei walaupun sebagiannya adalah kebohongan yang dibuat olehnya.

"Aah..

" Jadi, apa yang membawa Michitaka-sama kemari? "tanya Shohei.

Pria paruh baya itu tampaknya agak gelisah, dan mengeluarkan sebuah Amplop kemudian menyodorkannya pada Shohei.

" Mm? "

Shohei segera meraihnya dan mengeluarkan surat yang ada di dalamnya.

"Aku.. Berpikir untuk membangun kembali hubungan kami. Aku sangat bersalah pada Hayase... " ujar Michitaka

"D.. Drama macam apa lagi ini? " Pikir Shohei bingung bagaimana harus memanggapinya

"Aku memberinya banyak kesulitan... Aku ingin minta maaf pada putraku.. Itupun jika ia mau memaafkanku" ujar Michitaka pelan

Shohei tampaknya sangat kebingungan saat ini.

"Aku ingin bertemu dengan Hayase" ujar sang ayah

Hayase yang kini mendengarnya hanya bisa termenung memegangi spatulanya.

"Kumohon" ujar Michitaka

"B.. Baiklah.. Tunggu sebentar" ujar Shohei sembari berjalan menuju ke dapur dan menghampiri Hayase.

"Hayase-kun...

" Aku akan menemui mereka Shohei-sama"Ujar Hayase pelan

Hayase segera melepaskan Apronnya dan segera menuju ke ruang tamu.

"Otou-sama, Okaa-sama"

"Hayase.. " seru sang ibu sembari memeluknya dan terisak.

"Maafkan ibu... Maaf" Bisik sang ibu lagi

Sang ayah pun kini memeluk keduanya sembari menitikkan air matanya. Namun, tentu saja hal ini terlalu aneh bagi Shohei, apalagi untuk ukuran seorang pria yang mengusir putranya dan menculik cucunya sendiri.

"Maafkan ayah... Ayah memberimu kehidupan yang sulit" ujar Michitaka.

"Otou-sama... Jangan minta maaf... Otou-sama sudah melakukan hal yang benar" Ujar Hayase pelan

"Okaa-sama juga" ujar nya lagi sambil tersenyum

"Ayah berjanji akan membuatmu bahagia menyayangimu setulus hati... Kau satu-satunya omega yang ayah miliki" ujar sang ayah

Hayase hanya menunduk sembari mengusap air matanya.

"Ini seperti mimpi. Aku berharap ada orang yang menamparku dengan keras... Agar aku bisa bangun" Pikir Hayase

"Syukurlah.. Hayase-kun" ujar Shohei pelan

"Kau baik-baik saja?" tanya sang ayah sembari menyibak rambut yang menutupi kening Hayase.

"Aku baik, Otou-sama... Maafkan aku mengucapkan sesuatu yang buruk beberapa hari yang lalu"

"Tidak... Kau benar melakukannya, Ayah tidak pernah memberimu apapun, bahkan hingga kau mempunyai seorang putra. Ayah sangat beruntung, kau bersama putra Haijima-sama.. Ini suatu takdir yang luar biasa" ujar Sang ayah

TO BE LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang