Tooru kini sampai-sampai memukuli meja kaca dihadapannya itu karena sang sekretaris tak kunjung bicara juga.
"H.. H.. aijima sama...
"Kami hanya butuh penjelasanmu! Jika kau tidak bicara otak batu ini akan terus salah paham"
Hayase mengerutkan keningnya sembari melirik Tooru.
"M.. Malam itu, mm.. Ia.. Ia menipuku ingin berhubungan.. Mm.. Namun ia malah menyembunyikan celanaku dan membawa Haijima-sama turun!! " Ujar sang sekretaris dengan wajah merah semua.
Hayase maupun Tooru sama-sama membeku. Mereka bingung harus mengatakan apa saat ini.
Mereka tahu orang di hadapan mereka ini tengah malu setengah mati, namun mereka juga tidak bisa memasang ekspresi biasa saja. Terutama Tooru yang kini langsung terbahak-bahak begitu saja.
"Senpai.. "
"Mm.. M.. Aafk.. ahahhaa.. "
"Senpai! "
Tooru kini langsung saja menutup mulutnya dan pergi kebelakang hanya untuk tertawa.
"Maaf.. Anda jadinya mengatakan hal seperti ini" Ujar Hayase
"T,. Tidak apa-apa.. Haijima-sama.. "
"Ku akui, aku sangat kesal semalam. Mungkin, karena aku masih sangat muda dan memiliki 2 anak kecil? " Tanya Hayase pelan
"Kupikir semua orang akan kesal Haijima-sama. Maaf, membuat rumah tangga Anda seperti ini.. " Ujar Sang Sekretaris.
"Mungkin ini agak aneh, namun... Tolong laporkan padaku apabila suamiku mabuk lagi. Aku sendiri yang akan menjemputnya" Ujar Hayase sembari menyodorkan kartu namanya pada Sekretaris Tooru.
"A.. Aku mengerti" Ujar Sang Sekretaris.
"Hayase... " Tooru yang baru saja kembali itu terhenti melihat Hayase yang nampaknya begitu cemburuan.
"B.. Baiklah Haijima-sama, karena sudah selesai, aku harus pergi" Ujar sang Sekretaris yang kini membungkuk pada Hayase dan Tooru.
"Ia 8 tahun lebih tua darimu" Ujar Tooru setelah sang Sekretaris pergi
"Ada apa tiba-tiba membicarakan usia senpai? "
"Haaah.. Tidak apa-apa, hanya saja syukurlah, akhirnya kau mau bicara denganku lagi" Ujar Tooru sembari duduk di samping Hayase
"Aku serius senpai. Jangan sampai aku menemukan sesuatu seperti ini lagi. Aku tidak suka! "
"Aku memberi kontakku pada Sekretarismu. Jika kau pulang terlambat lagi, aku yang akan menyeretmu kembali" Ujar Hayase sembari melempar wajah Tooru dengan selimut Ai yang dipeganginya sedari tadi.
"Ia jujur sekali... " Pikir Tooru yang kini mengikuti Hayase kemanapun ia pergi.
"Senpai.. " Tegur Hayase
"Mm.. Rambutmu sudah panjang, yakin tidak ingin mengguntingnya? " Tanya Tooru
"Tidak! " ujar Hayase
"Baiklah"
"Aku dan Ai akan menjemput Ren... Jika senpai ingin makan malam, panaskan saja makanan dikulkas"
"Mengapa kita tidak pergi bersama? " Tanya Tooru
Hayase pun hanya menunduk mendengarnya. Ia berencana ingin marah pada Tooru sepanjang hari ini. Namun rupanya mengabaikannya beberapa jam hari ini membuat Hayase terbiasa.
"Baiklah.. "
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...