SIDE STORY #4

4.7K 559 21
                                    

Setelah persalinan yang memakan waktu cukup lama itu, akhirnya Ren bisa bertemu dengan adiknya.

Saking senangnya ia bahkan duduk di depan box kaca itu sambil sesekali tertawa sendiri maupun memeluk box itu.

"Papa... Kapan ia bisa memanggilku onii-chan?"tanya Ren

"Kapan-kapan Ren"tanya Tooru yang kini juga masih asyik menatap bayinya itu.

"Berarti ia memanggil papa pun kapan-kapan"Ujar Ren

Keduanya kemudian saling menatap sambil tertawa.

"Mereka benar-benar ayah dan anak"Ujar Ibu Hayase pelan sambil tersenyum menatap menantu dan cucunya itu.

"Okaa-sama... Maaf , bukan anak perempuan"Ujar Hayase

"Yang penting ia sehat dan kau sehat"ujar sang Ibu sembari memperbaiki selimut Hayase

"Papa ...

"Hm?"

"Siapa nama adik Ren?"tanya Ren lagi

"Haijima Ai"Ujar Tooru

"Itu anak anak laki-laki, jangan memberinta nama seperti anak perempuan"

"Terserah padaku ingin menamai omega kecilku apa"ujar Tooru dengan nada begitu menyebalkan

"Bisa-bisanya kau berakhir di tangan seseorang yang busuk seperti ini"gerutu Ayah Hayase

"Orang bilang... menantu kita biasanya sifatnya tak jauh dari kita... "ujar Ibu Hayase pelan

"Kurasa aku paham maksud Anda..."ujar Tooru pelan sambil tertawa.

Sementara itu ketika sedang asyik berbincang, beberapa orang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar itu dengan sangat tergesa-gesa.

"Hayase-chan...

"Riku-sama..

"Huaaah Hayase-chan!"Ujar Riku sembari mendekatinya dan memeluk kepala Hayase

"Kami baru saja tiba dan para pelayan mengatakan Hayase sedang berjuang di runah sakit! Jadi, dimana si kecil itu?"tanya Riku.

"Seperti biasa ia seperti badai..."pikir Tooru

"Yiku-baa chan. Sini . Sini. Adik Ren...Ai-chan"ujar Ren sembari melambaikan tangan pada Sang nenek

"Shohei-san Curang! Tidak memberi selamat untuk Hayase dan langsung berdiri di Situ"

"Selamat Hayase"ujar Sang Ayah mertua yang kini masih ikut terperangah dengan anak dan cucunya itu melihat bayi yang begitu cantik itu.

"Akhirnya ...Harapan kita terwujud untuk punya gadis kecil di dalam rumah kita"ujar Riku sambil memeluk Shohei.

"Ini laki-laki ! Lihat ! Dia punya belalai yang sama seperti Ren!!"Seru Ren sembari menunjuk ke arah bayi itu

"B..belalai...haha...hmp..haha.."ujar Riku sambil tertawa dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Shohei dan membuat Ren bingung

"Kau benar-benar sesat"Ujar Shohei pada putranya yang kini sedang berusaha menahan tawanya.

"Haruskah ku ajarkan penis padanya ?"tanya Tooru pelan.

"Sssh!!!"Seru para orang tua.

"Hm?"Ren kini berbalik menatap orang-orang itu kebingungan

"Mama... kapan Ai-chan bisa memanggil Ren Onii-chan?"tanya Ren.

"Ren harus menunggu tahun depan?"ujar sang ibu pelan

"Waah... tahun depan itu... "

"Tahun depan tidak lama Ren... "ujar Tooru

"Ayah bodoh? "Tanya Ren kesal. Kini ia duduk karena sangat menyesal telah banyak berharap adik bayinya akan segera memanggilnya 'Oniichan'

TO BE LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang