"Semalam...aku bermimpi aneh... aku bermimpi...Ren datang padaku...dan aku menyatakan cintaku pada Hayase. Haaah... masih 139 hari lagi"pikir Tooru sembari buru-buru bangun dari tempat tidurnya.
Ketika ia sampai diruang tamu, terdengar suara bocah kecil yang tengah ribut menunjukkan pada semua orang bahwa sosok dimajalah itu adalah ayahnya.
"yang semalam ternyata... bukan mimpi..."pikir Tooru
"Tooru? Kemarilah... lihat Ren!"ujar sang Ibu
"Ren?"tanya Tooru
"Selamat pagi"ujar Tooru sembari mencium Kening Hayase dan Ren
"Selamat pagi senpai"ujar Hayase pelan
"Lihatlah Ren.. ia bahkan tidak menyadarimu."
"Ren? Ren?? Dimana papamu..?"tanya Hayase sembari menggandeng Tooru
"Ini papa! Ini.! Ni! Ni papa!"ujar Ren sambil menunjukkan majalahnya pada Hayase seperti biasa ia sangat ribut
Anak itu kini tertegun saat menatap Tooru kemudian kembali menatap majalahnya.
"Papa?"
Ia melihatnya beberapa kali sambil memukul-mukul majalahnya.
Ia pun segera membuang majalah itu dan sengaja berdiri di depan Tooru sembari coba-coba menyentuh Tooru dengan jari telunjuknya.
"Papa tidak bergerak?"Tanya Hayase
"Ini papa... "ujar Ren pelan
"Benarkah ini papa ?"tanya Hayase.
"Ung? Ini...ini...ini!.. pa..tung!"
Tooru kini tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Kau cerdas sekali"ujar Tooru sembari menggendong bocah yang tengah terkejut setengah mati karena patung itu baru saja bergerak
"Papa...papa! Papa ..papa!"
"Hari ini aku tidak ada kelas...ayo jalan-jalan bersama Ren"ujar Tooru
Hayase terkejut menatapnya namun kemudian ia mengangguk dengan cepat
"Kita berdua?"tanya Shohei pada Riku
"Bersantai saja disini"ujar Riku sembari memeluk Shohei
Hayase Pun kini membawa Ren kembali ke kamar dan mulai memandikan Ren dan memakaikan pakaiannya. Ia begitu terburu-buru karena saking senangnya.
"Ren tunggulah disini melihat papa"ujar Hayase sembari menaikkannya di atas ranjang bayinya dan memberinya majalah.
"Ia akan baik-baik saja?"tanya Tooru
"Selama ada foto senpai ia akan baik-baik saja. Ia fans berat senpai" ujar Hayase
"Haha..Aku tetap khawatir...mandilah..aku akan menjaganya"ujar Tooru sembari menciumnya.
Mereka jadinya keasyikan berciuman. Dan Hayase lupa ia harus mandi.
"Ayolah...Mandilah ...jangan memprovokasiku pagi-pagi buta seperti ini...Aku bisa menerkammu" ujar Tooru
Hayase pun hanya tertawa sembari berlari masuk ke dalam kamar mandi
"Ren?"
"Ung?"
" Ren..?Ren..?"
"Ung?"
"Aku pikir ia akan menjawab ung? ung?"pikir Tooru sambil tertawa
"Kau begitu menyukai foto papa? Apa papa begitu tampan?"tanya Tooru.
"Ini papa"ujar Ren
"Ini... "ujar Tooru sembari memberi tabletnya pada Ren
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...