Setelah banyak berpikir, Yori pun akhirnya menyetujui ide Hisei. Hari-hari mereka berlalu namun yang mereka lakukan ketika mereka bertemu adalah hal yang sama yaitu Sex.
Lama kelamaan Yori akhirnya tersakiti karena kebodohannya sendiri, namun ia juga tak dapat menolak ajakkan Hisei.
"Ah... Entah sudah berapa kali seperti ini, aku benar-benar sedang tidak ingin melakukannya"pikir Yori.
Kini Hisei tengah memanjakan milik Yori di dalam mulutnya namun Yori merasa ia bisa saja lemas sewaktu-waktu.
"Tidak enak?"Tanya Hisei
"Ini bukan makanan"Ujar Yori yang kini pasrah dan berbaring terlentang di ranjang itu sembari menatap ke lantai.
"Kau tidak bisa berdiri ?"tanya Hisei
"Hisei senpai... Setelah sekian lama...di dalam kepalaku baru muncul sebuah pertanyaan... apa senpai selalu seperti ini? "tanya Yori pelan
Hisei tidak menjawabnya dan segera memungut dan mengenakan kembali pakaiannha.
"Jika kau tidak bisa berdiri... aku akan kembali. Aku tidak punya waktu untuk orang yang bahkan tidak bisa berdiri bahkan setelah aku menghisapnya..."ujar Hisei sembari mengenakan pakaiannya
"Jangan tinggalkan aku"ujar Yori sembari mengulurkan tangannya pada Hisei.
Hisei menatapnya sejenak kemudian segera naik ke atas ranjang dan memasukan milik Yori itu ke dalam tubuhnya.
"Senpai akan kesakitan... aku bahkan belum menyiapkan senpai dengan baik...aah...
"Ngh...ugh..sshh... aaaahh!"
"Dulu... Aku sempat bermimpi aku yang akan menjadi Neko... itu dulu..."Pikir Yori
"Apa ia tidak keberatan jika kesakitan?"Pikir Yori sembari menghentakan pinggulnya
"Aahh!!"seru Hisei mengejutkan dirinya sendiri. Tentu saja Yori pun nampaknya begitu terpesona hingga lupa diri.
"Ngh.. aah..haah.. aah..pe..pelan.. aah.. !!"seru Hisei
"Senpai.."Ujar Yori sembari membalikkan posisi mereka hingga Hisei berbaring di ranjang.
"Kau boleh memukulku"Ujar Hisei pelan
Yori menatapnya sejenak kemudian segera melucuti pakaian Hisei yang tersisa sambil menciumi leher dan dadanya.
"Henti..kan.....ngh..
"Senpai saaangat sensitif... mm.."Bisik Yori sembari menjilati telinganya.
"Aaah... nnh... aaaah.. aaah..
"Aku... !"Ujar Yori sembari menarik kaki kanan Hisei dan meletakannya dibahunya
"Aaahhh...ahh.. jangan... ugh..terlalu dalam... aah..
"Aku...tidak suka memukul orang lain... "ujar Yori sembari mengigiti betis ramping itu sembari menghentakkan pinggulnya lagi.
"Aaaaah..haah..ngh.. H..hey!"
"Haah.. senpai.. "yori nampaknya menikmatinya dan kini mencondongkan tubuhnya dan berniat mencium Hisei namun Hisei menutupi bibir Yori dengan kedua tangannya
"Ngh... aaaaaahhh hentikan!!"Seru Hisei yang terkejut ketika Yori membalikkan tubuhnya dengan kasar hingga menampakkan punggung nya
"Ngh.. haah.. pelan.. aaaah..ugh..hentikan!!
"Aaah... nnhh..mmm..aku.."
Beberapa saat kemudian teriakkan Hisei terdengar. Rasanya sesuatu baru saja mengoyakkan kulitnya membuatnya begitu terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomanceKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...