CHAPTER 25 [LIFE LESSON]

6.7K 641 30
                                    

Beberapa minggu berlalu, kelakuan Hiura semakin menjadi-jadi.

Mulai dari meminta nomor ponsel Hayase hingga meneror Tooru, ada-ada saja hal yang dilakukannya.

Hari ini, Setelah selesai menghadiri kelasnya, Tooru pun memutuskan kembali dengan kereta.

Ini bukan pertama kalinya ia naik kereta, jadi ia nampaknya tetap menikmatinya, sambil menyusun beberapa rencana untuk melabrak Hiura. Tentu saja,ia ingin sekali bertemu lagi dengan orang menerornya setiap hari dan bahkan melakukan kekacauan hari ini.

Pagi ini sebenarnya Tooru jadi bahan perbincangan karena artikel tentangnya di salah satu situs yang cukup populer dan memang memuat skandal-skandal public figure maupun tokoh-tokoh penting lainnya

"Aku akan membuat perhitungan dengannya! Kurasa aku sudah terlalu baik membiarkannya. Saking baiknya aku membiarkan Hayase ngobrol dengannya! Ugh... bajingan sipit sialan itu!!" ujar Tooru kesal.

"Harusnya aku membawa pengeras suara dan berdemo di depan rumahnya!!"gumam Tooru lagi

Ia kini melirik ke arah rumah minimalis 2 lantai di depan taman itu.

"Sepertinya tidak ada orang" pikir Tooru sembari lewat begitu saja

"Aku akan membuat perhitungan dengannya saat ia ada dirumah nantim perebut Istri orang! Tidak tahu malu!" Pikir Tooru kesal sendiri saat ini.

Namun kemudian Tooru terhenti dan terlihat sangat terkejut ketika seorang bocah yang tak lain adalah Kakeru itu berlari keluar bahkan terjatuh dan merangkak berusaha meraihnya sambil terisak.

"Papa.. Reeeen... tolong...!!"ujar Kakeru lirih

Wajah Tooru kini memucat menatap bocah itu.

Bukan hanya ia, beberapa wanita yang berada ditaman itu pun kini menjerit ketakutan dan masing-masing membawa anak-anak mereka menjauh.

"P-Polisi!"ujar Tooru sembari menggendong Kakeru dan membawanya pergi ke Box polisi yang tak jauh dari persimpangan itu.

"I..itu...tolong ! Hn...Tolong...dirumahnya... itu.. masih ada.."ujar Tooru panik

"Haijima-san..tenanglah"ujar sang polisi

"Ugh..itu!..Tolong!!! Cepatlah di persimpangan Jalan!!"Ujar Tooru yang tak tahu harus mengatakan apa.

Salah seorang polisi itu kini berlari ke rumah Kakeru dan berhasil menangkap seorang pria yang tak dikenal yang tengah mengacak-acak seisi rumah itu.

Sementara polisi lainnya kini mengantar Tooru dan Kakeru ke rumah sakit.

Kejadian itu nampaknya membuat Kakeru Trauma berat. Tampaknya bocah tiga tahun itu tampaknya baru saja diperkosa oleh seorang psikopat.

Bukan hanya Kakeru, Tooru pun masih sangat Shock mengingat-ingat kembali bagaimana Kakeru keluar dengan tubuh kecilnya yang terluka dan darah terus mengalir disela kakinya.

Tooru begitu terpukul dan kini hanya bisa terus membayangkan Ren. Ia bahkan meminta Hayase tak mematikan ponselnya agar ia tetap bisa mendengarkan suara Ren.

"Senpai... aku kesana menemani senpai..."ujar Hayase

"Bawa Ren... Kumohon"ujar Tooru.

"Aku mengerti... Kami akan segera kesana senpai..."ujar Hayase sembari mematikan ponselnya.

Tooru menunggu cukup lama dan gelisah di rumah sakit itu, orang yang pertama tiba adalah Hiura, dan tentu saja ia tidak luput dari Pukulan Tooru hingga tersungkur di lantai

"Kau... kau sibuk ingin menghancurkan hidup orang lain hingga meninggalkan bocah itu sendirian dirumah!!?"Bentak Tooru

Tooru bahkan menendangnya lagi karena saking kesalnya melihat pria itu.

TO BE LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang