Sudah 3 hari Hayase berada di Rumah sakit, namun belum satupun Anggota keluarganya yang lain berkunjung kecuali Hagure.
Tentu saja, Hisei punya masalah pribadi dengan Tooru, dan sang ibu terlalu takut melangkah keluar karena para pelayan pasti akan langsung melaporkan hal ini pada sang ayah.
"Setidaknya aku bisa bernapas lega" Ujar Hagure
"Maaf merepotkan nii-sama" Ujar Hayase pelan
"Kau tidak merepotkan sama sekali... Jangan berpikir seperti itu" ujar Hagure.
Ia menggendong keponakan kecilnya itu sambil tersenyum.
"Saat kau besar nanti, jangan pernah memaafkan ayah dan kakekmu." Ujar Hagure
Hayase hanya bisa tertawa kecil mendengarnya.
Ia kemudian termenung sejenak dan mengusap-usap kepala mungil itu sambil tersenyum.
"Aku tidak akan membiarkannya sepertiku... Aku akan melindunginya.." ujar Hayase
"Jika Tooru menyakiti kalian berdua lagi... Ia memang sudah seharusnya beristirahat selama-lamanya" ujar Hagure
"Seenaknya menyakiti orang lain. Seenaknya memberi nama anak yang hampir saja ia bunuh"
"Kau tidak seharusnya bersama orang seperti itu. Jika kau mau, aku akan mengenalkanmu dengan teman-temanku. Tentu saja mereka orang-orang yang mapan" ujar Hagure
"Mm... Jika mereka mau bersamaku, dan menerima anak ini, aku tidak akan keberatan"
"Hayase..
"Aku tidak tahu bagaimana rasanya mencintai orang lain. Dan aku mengerti nii-sama, yang terjadi padaku sudah benar" Ujar Hayase sambil tersenyum
"Jangan memaksakan dirimu... Kau juga harus bahagia" ujar Hagure
"Terima kasih Nii-sama" ujar Hayase
Siang itu, setelah Hagure kembali, Hayase dan putranya pun sendirian lagi.
Riku kini sedang menjalani terapi rutinnya dan Shohei pun mendampinginya. Sementara, Tooru belum juga kembali dari sekolah.
"Ren... Renn... "
Anak itu tampaknya begitu nyaman berada dalam pelukannya.
"Mereka menggemaskan" Pikir Tooru yang rupanya sudah kembali, dan kini tengah memotret kedua orang itu.
"Aku mendapatkan angle terbaik... "
Hayase terkejut menatap orang yang berdiri dipintu itu namun kemudian menghembuskan nafasnya lega.
"Mengapa ia tidur terus? " tanya Tooru
"Ia masih bayi senpai" Ujar Hayase
"Kukunya begitu panjang" ujar Tooru yang sebenarnya ingin mencoba sarung tangan yang ia beli.
Sepanjang perjalanan pulang, bohong jika ia tidak mampir ke mana-mana.
Sebelum ia berhasil meraih tangan kecil Ren, pintu ruangan itu pun terbuka.
"Hayase..
" Hisei nii-sama..
"Oh... Ternyata ada mantan suami ku disini" ujar Hisei
"Siapa yang mantan suamimu" ujar Tooru sembari keluar dari ruangan itu karena saking kesalnya melihat Hisei
"Hayase.. Anak ini menggemaskan sekali... Ibu memintaku memotret kalian berdua... Hng..."Ujar Hisei sembari memotret keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE LOVED
RomansaKariya Hayase (Ω) putra seorang politisi ternama dinegerinya. Ia hidup dibawah aturan yang begitu ketat,hingga tidak begitu familiar dengan dunia luar. Hingga pada suatu waktu Sekolahnya yang merupakan langganan juara Nasional Baseball itu mengharus...