Sebelum baca jangan lupa vote dan komen ya😇
Happy Reading
10 menit berlari turun dari bis yang mogok, sekarang sandrina sudah sampai digerbang SMA pelita yang sudah tertutup rapat, karena sekarang sudah jam 7.10 sesuai peraturan sekolah jika ada murid terlambat, harus menunggu hingga jam 7.30 agar gerbang dibuka oleh guru BK dan akan mendapatkan hukuman.
Sandrina tiba digerbang sekolah yang sudah ditutup dengan nafas tersegal-segal karena berlari, bajunya pun masih basah oleh keringat.
"Pak buka gerbangnya dong!" Pinta sandrina sambil mengedor- gedor gerbang terhadap satpam sekolah membukanya.
"Sial hari ini gara gara sahabat laknat gw udah ninggalin, ngempesin ban mobil gw dan segala tadi bisa mogok lagi, sial!!!" Batin sandrina.
"Pak bukain, panas disini nih" Teriak sandrina.
Tidak ada balasan dari dalam sekolah, sandrina sudah pasrah dan duduk didepan gerbang sambil meluruskan kedua kalinya yang pegal karena sudah berlari yang tidak menghasilkan apa-apa karena gerbang sudah tertutup.
Sandrina duduk sambil meremas roknya karena terik matahari yang mengganggunya dan tidak menghiraukan tatapan orang yang lewat melihatnya.
"Ngapain lo disini? Jadi gembel apa mau ngemis?"
Sandrina mendongak dan menemukan rey dihadapannya.
"Sialan lo ngatain gw, lo gak liat gw telat" Seru sandrina.
"Lagian ngapain juga lo duduk disitu, kaya mau ngemis aja" Ucap rey sambil terkekeh.
"Kaki ge pegel abis lari, puas lo?" Ucap sandrina sewot.
"Sahabat lo pada kemana? Gak berangkat bareng?" Tanya rey.
"Sahabat laknat gw udah ada didalam kelas" Ketus sandrina.
Tidak ada balasan dari dalam sekolah, sandrina sudah pasrah dan duduk didepan gerbang sambil meluruskan kedua kalinya yang pegal karena sudah berlari yang tidak menghasilkan apa-apa karena gerbang sudah tertutup.
Sandrina duduk sambil meremas roknya karena terik matahari yang mengganggunya dan tidak menghiraukan tatapan orang yang lewat melihatnya.
"Ngapain lo disini? Jadi gembel apa mau ngemis?"
Sandrina mendongak dan menemukan rey dihadapannya.
"Sialan lo ngatain gw, lo gak liat gw telat" Seru sandrina.
"Lagian ngapain juga lo duduk disitu, kaya mau ngemis aja" Ucap rey sambil terkekeh.
"Kaki ge pegel abis lari, puas lo?" Ucap sandrina sewot.
"Sahabat lo pada kemana? Gak berangkat bareng?" Tanya rey.
"Sahabat laknat gw udah ada didalam kelas" Ketus sandrina.
Rey memperhatikan orang yang berlalu lalang yang memperhatikanmu sandrina yang sedang duduk mengunakan rok pendeknya yang membuat kaum adam lapar, rey mengendus sambil membuka jaketnya dan dilemparkan kepada sandrina dengan asal.
"Pake buat nutupin paha lo, dari tadi lo gak nyadar apa banyak yang ngeliat" Ujar rey.
"Argghhh...... rambut gw berantakan nih!" Seru sandrina sambil mengambil jaket yang ada dikepalanya untuk menutupi pahanya, karena dia mengunakan rok diatas lutut.
Rey membungkukkan badannya dan dengan jail mengacak rambut sandrina dengan tangan kanannya.
"Sekalian berantakan, gak tau terima kasih lo" Cetus rey.
"Ih, rambut gw awas aja lo" Pekik sandrina.
"Berapa menit lagi gerbang dibuka?" Tanya sandrina sambil merapihkan rambutnya.
"10 menit lagi"
"Gak tau apa gw disini kepanasan kayak kepiting rebus dijemur disini, dasar guru si.." Ucap sandrina berhenti karena rey memberi kode lewat matanya untuk membalikkan badannya kearah gerbang.
Bu dilla sudah ada dibelakang sandrina, entah sejak kapan sambil membawa penggaris ditangannya.
"Dasar guru apa sandrina? Kenapa tidak dilanjutkan omongannya?" Tanya bu dilla.
"Heheh ibu, gak ngomong apa-apa kok" Ucap sandrina sambil menggaruk ke belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Ngapain duduk disitu, rey bantu sandrina bangun, ibu tunggu kalian di lapangan" Seru bu dilla lalu masuk kedalam gerbang sekolah yang sudah dibuka.
"Mampus lo! Cepetan" Kata rey sambil mengulurkan tangannya untuk membantu sandrina.
Sandrina meraih uluran tangan rey, saat hendak berdiri secara tiba-tiba rey melepaskan uluran tangannya membuat sandrina kembali jatuh terduduk.
"Aduh! Bokong gw sakit!!" Keluh sandrina sambil memegang bokongnya.
"Sorry sorry" Ucap rey sambil menjulurkan tangannya kembali.
"Gak usah, gw bisa sendiri" Tolak sandrina.
Sandrina terbangun sambil menyebut sumpah serapah pada rey, sedangkan rey hanya mendengarkan sambil terkekeh.
"Karena lian berdua terlambat, ibu hukum kalian lari 10 keliling lapangan" Perintah bu dilla di pinggir lapangan.
"Jangan 10 dong bu, lapangan ini kan luasnya minta ampun bu, mana saya kuat lari" Keluh sandrina.
Memang bener lapangan SMA pelita sangat luas, karena berfungsi untuk upacara dan lapangan basket.
"Gak, cepat kalian lari" Perintah bu dilla.
"Saya 7 aja ya bu kan saya perempuan, biar rey yang 10" Pinta sandrina.
"Plis bu" Mohon sandrina sambil menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada. "Yasudah, sandrina 7 dan rey 10 putaran" Balas bu dilla guru BK.
"Gak adil kalau gitu bu" Tolong rey.
"Yes, terima aja sirik lo" Seru sandrina sambil menjulurkan lidahnya ke rey.
"Cepet sebelum saya tambah hukumannya" Ujar bu dilla.
Sandrina dan rey menaruh tasnya di pinggir lapangan, rey kesal karena tidak adil dan ditambah dia harus berlari di belakang mengikuti sandrina.
20 menit berlalu sandrina sudah duduk di pinggir lapangan dengan keringat bercucuran diwajahnya, karena sudah menyelesaikan hukuman. Sedangkan rey tinggal 3 putaran lagi, karena dia harus berlari mengikuti tidak boleh mendahului.
"Cepetan rey larinya, lo cowok lama banget sih" Teriak sandrina sambil mengipaskan wajahnya dengan tangannya.
"Berisik lo, ini juga gara-gara lo larinya lambat" Balas rey dengan teriakan.
"Biarin wle..." Ucap sandrina dengan santai.
Bu dilla yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat 2 sepasang murid yang di cap Badan oleh guru-guru tidak pernah akur dan sering bulak-balik ke BK.
Setelah selesai hukuman, sandrina dan rey diperbolehkan untuk masuk ke kelas.
"Assalamu'alaikum" Salam sandrina dibalik pintu kelas XI IPA/5.
"Waalaikumsalam" Jawab seisi kelas, lalu bu Sinta yang sedang mengajar dikelas membuka pintu.
"Maaf Bu, kita telat" Ucap sandrina.
"Kenapa telat? Kalian tidak tau sekarang ada ulangan pelajaran saya?" Tanya bu Sinta.
"Makanya bu, izinin kita masuk biar waktu ulangan tidak terbuang sia-sia" Ujar sandrina.
Rey dan sandrina duduk di bangku masing-masing setelah mengambil kertas ulangan, sandrina mengeluarkan pulpen didalam tasnya, karena dia dia kepanasan dia mengambil penjempit rambutnya dan mencepol rambutnya sehingga beberapa helai jatuh kebawah.
"Telat ya mbak?" Canda ratu disebelah sandrina.
"Diem lo" Ketus sandrina, ratu menanggapi dengan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy Vs Bad girl
Fanfiction"Cerita ini hanya menceritakan tentang Bad boy Vs Bad girl."