part 26

1.3K 137 6
                                    

Sandrina tertidur lelap hingga ada seseorang yang mengelus puncak kepalanya. Dia membuka matanya, mengerjapkan beberapa kali hingga nyawa seluruhnya terkumpul.

"Bunda?" Tanya sandrina khas dengan suara bangun tidur.

"Hai sayang, udah bangun?" Balas bunda wati (Bunda sandrina)

"Hmm"

"Anak bunda udah besar ya, maaf ya 2 tahun ini bunda jarang ada dirumah" Jelas bunda sandrina.

"Hmm"

"Sandrina marah sama bunda ya?" Tanya bunda.

"Engga kok cuma sedikit kecewa aja, tapi sandrina ngertiin bunda sama papah kerja cari uang juga buat sandrina" Jelas sandrina.

"Makasih ya, kamu udah ngertiin bunda. Sekarang bunda sering-sering dirumah kok" Ucap bunda wati lalu mencium puncak kepala sandrina.

"Beneran bunda?" Tanya sandrina dengan berseri-seri.

"Iya sayang, kamu mandi terus turun sarapan sama papah" Seru bunda wati.

"Oke bunda"

Inul keluar dari kamar sandrina, dan kembali kedapur untuk membuat sarapan pagi untuk sandrina dan suaminya. Sandrina bangkit dari kasur, lalu mengambil handuk dan memulai ritual mandinya.

30 menit kemudian sandrina turun dengan seragam yang sudah rapih dan cantik. Papah sandrina yang melihat anak kesayangannya yang jarang bertemu 2 tahun terakhir turun dari kamarnya menuju meja makan, langsung mematikan HPnya.

"Pagi sandrina sayang" Sapa papah sandrina.

"Pagi pah" Sapa balik sandrina.

"Anak papah udah besar ya"seru papah sandrina.

"Udah lah masa kecil-kecil terus" Jawab sandrina.

Sandrina merasa sangat senang pagi ini, dimana keinginannya yaitu kehangatan suasana dari kedua orang tua nya ada dirumah.

Bunda sandrina berjalan membawa sarapan nasi goreng kemeja makan.

"Bunda denger, kamu ngirim surat terus ya ke bisa Asih" Ujar bunda sandrina sambil menghidangkan nasi goreng.

"Iya, bunda" Jawab sandrina lalu terkekeh.

"Masalah apalagi? 2 tahun terakhir kamu berapa kali masuk BK?" Tanya bunda sandrina.

"Banyak masalahnya bunda, sandrina udah ke BK 30 kali ada selama 3 tahun" Jelas sandrina dengan semangat.

"Aduh anak bunda tuh, untung aja kamu gak dikeluarin dari sekolah" Ucap papah sandrina.

"Gak lah pah, anak papah kan pinter gak mungkin bakal didepak dari sekolah" Bangga sandrina.

"Ya udah makan dulu, sandrina kamu diantar bunda ya kesekolah nanti bunda juga jemput kamu pulangnya" Cerocos bunda.

"Kalo pulang nya gak bisa bunda, aku mau nginep dirumah temen, dia mau tunangan bun, boleh kan?" Tanya sandrina.

"Siapa, cewek?" Tanya balik bunda.

"Iya bun, nanti aku pulang nya dijemput sama dia ada ratu sama yang lainya juga kok" Ucap sandrina.

"Oh boleh, nanti kabarin bunda kalo ada apa-apa" Pinta bunda.

"Siap bun" Jawab sandrina sambil hormat.

Rey berfikir sebentar dan... Dia baru ingat teman kecilnya waktu itu beruang kecil.

"Beruang kecil?" Tanya rey.

"Nah iya, kamu sering ketemu kan disekolah?" Tanya balik bunda wanti.

"Disekolah disini? Saya lupa tante namanya siapa?" Tanya balik rey.

" Lho, kamu belum tau dia itu sandrina michelle" Jawab wanti.

Rey membeku seketika saat mendengar teman kecilnya yang dari dulu dia cari adalah sandrina, musuhnya hampir 3 tahun.

"Hah?! Sandrina tante?" Seru rey kaget.

"Iya sandrina anak tante, masa kamu lupa" Ucap bunda wanti.

"Tapi kok bisa, sandrina disekolah kan rese tante sering ngajak ribut" Jelas rey.

"Kalian dari dulu gak pernah berubah, selalu saja ribut" Seru wanti lalu terkekeh.

"Tapi kan tan di-"

"Panggil bunda aja" Potong bunda wanti.

Bad boy Vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang