part 29

1.4K 148 18
                                    

Happy Reading

Kevin membawa mobilnya kesebuah gedung yang sedang didekorasi, mobil kevin berapa paling depan karena dia yang tau dimana tujuannya, mobil emil cs ada dibelakang kevin diikuti mobil rey. Tempat itu sangat ramai, banyak perkerja yang keluar masuk membawa barang kebutuhan dekorasi.

Kevin dan seisi mobil turun dari mobil dan diikuti sama yang lainnya. Disaat semuanya sudah masuk ke gedung, sandrina dan rey masih ada didalam mobil.

"Jangan bikin masalah, awas aja lo!" Ancam rey.

"Iya bawel, bodyguard gw ya?" Tanya sandrina lalu terkekeh.

"Enak aja lo, gw itu calon imam lo" Bisik rey sambil tersenyum miring.

Sandrina menoyor kepala rey.
"Gak sudi gw, lo jadi calon imam gw" Cetus sandrina.

"Kepala lo kenapa sih? Bentur apa? Lo jadi tiba-tiba baik gini" Tanya sandrina beruntun.

"Kepala gw baik, gw cuma mau jagain lo doang" Jelas rey.

"Gak usah repot-repot jagain gw, gimana pun juga lo adalah musuh gw" Ketus sandrina.

"Udah amanah, harus dilaksanakan" Seru rey.

"Tau ah, gw mau masuk" Ujar sandrina sambil melepaskan seltbelt lalu keluar dari mobil.

Rey mengikuti sandrina keluar dari mobil dan masuk ke gedung. Sampai di dalam gedung tersebut, sudah beberapa ruangan yang sudah hampir beres didekorasi dengan sangat indah.

"Kak syasya!" Sapa sandrina pada raisya.

"Lama amat dek turunnya" Ucap kevin.

"Mungkin mereka abis macem²  dimobil" Sahut emil lalu mendapatkan toyoran dari ratu.

"Otak lu tuh yang mikir macem²" Ketus ratu.

Sandrina terkekeh mendengar perdebatan ratu dan emil,
"Biasa bang, debat pilpres dulu" Jawab sandrina santai.

"Sok formal lo" Sahut aqeela.

"Adek abang dari dulu gak pernah akur sama rey" Ujar kevin.

"Pernah kok kok, mereka waktu disekolah pernah pel-mptmpt" Ucapan saksia terputus karena mulutnya didekap keisha.

Sandrina dan rey membeku seketika sambil memandang satu sama lain, karena mereka ketauan saat didepan kamar mandi.

"Pernah apa?" Tanya ratu kepo.

"Jangan kasih tau" Bisik keisha pada saskia yang ada disebelahnya.

"Gak jadi" Jawab saskia dengan cengirannya.

"Go girls" Ajak raisya.

Sandrina cs diajak raisya menuju ruangan tertutup seperti untuk ganti baju, saat mereka disuguhi dengan sebuah dress yang cantik, berwarna hitam bagian atasnya tidak terlalu terbuka.

"Kok yang ini" Tunjuk liya.

"Iya, kalian coba dulu aja mana ukuran yang pas" Seru raisya.

"Bagus kak" Ucap sandrina.

"Iya, sengaja dipilihin biar bagus, kakak tunggu diluar nanti kalo udah ketemu keluar ya kakak pengen liat kalian semua" Jelas raisya lalu keluar dari ruangan tersebut.

"Ok siap kak"

Jefan dan tasya juga ikut dalam acara kevin dan raisya, mereka berdua setuju setelah dibujuk sandrina. Tasya sudah agak dekat dengan raisya, sama halnya dengan jefan yang sudah akrab dengan kevin.

Mereka berenam mencari ukuran yang pas, lalu mencobanya. Serasa sudah pas mereka keluar ruangan tersebut mencari raisya. Raisya sudah kempul dengan kevin dan yang lain, mereka semua berjalan mendekati raisya yang sedang asik ngobrol.

"Kak raisya" Ucap sandrina.

Sontak semuanya membalikan badannya dan menemukan 6 bidadari yang sangat cantik dengan pakaian yang sangat pas di mereka. Kevin dan raisya tersenyum senang karena sangat cocok dan pas bagi mereka, sedangkan rey cs? Masih pada melongo gak jelas tampa ada yang kedip.

"Kedip, bro" Seru kevin lalu terkekeh melihat temen-temannya yang menampilkan ekspresi melongo.

"Pas banget dikalian" Ujar raisya.

"Bagus gak?" Lanjut raisya bertanya pada rey cs.

Rey cs hanya mengangguk tidak mengeluarkan sedikitpun kata apapun.

Rey menjauhi orang-orang yang sedang berkumpul ditengah gedung, saat dering hpnya berbunyi.

"Assalamu'alaikum rey, sandrina lagi sama kamu gak?"

"Waalaikumsalam ada kok bun, kenapa bunda mau ngomong sama sandrina?"

"Bilangin aja hpnya jangan dimatikan, bunda mau telepon"

"Iya bun, rey bilangin sama sandrina"

"Makasih ya dho, bunda titip dia assalamu'alaikum"

"Iya bun, waalaikumsalam"

Rey kembali ke kerumunan yang tadi ditinggalkan sebentar. Dia menatap sandrina yang tak sengaja menatapnya.

"Sandrina HP lo jangan dimatiin, bunda mau telepon" Seru rey.

"Aciecie udah nyebut bunda aja sama camer" Sahut rassya.

"Berisik" Sambar rey.

"Pendek banget bang ngomongnya, sama sandrina aja panjang" Adu rassya.

"Sandrina mah beda" Sahut clay.

Bad boy Vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang