part 17

1.3K 130 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote😇

Sandrina cs sudah bersiap didapur yang bersih dan rapih. Setelah mereka semua mengikat rambut dan menggunakan celemek. Sandrina menyandarkan tubuhnya dibelakang kulkas.

"Mau masak apa nih?" Tanya sandrina sambil berfikir.

"Apa ya, gw lagi males masak nih" Seru liya.

"Jadi mau masak apa nih?" Tanya ratu.

"Bahan-bahan dirumah lo ada apa aja?" Tanya aqeela.

Sandrina membuka kulkas yang ada dibelakangnya, disana ada sayur-sayuran, buah-buahan, minuman kaleng, dan daging pokoknya lengkap.

"Banyak sih, liat aja" Ucap sandrina.

"Gw masak ayam goreng deh" Lanjutnya sambil mengambil daging ayam dikulkas.

"Gw masak sayur bayam deh" Sahut ratu sambil mengambil sayur bayam dikulkas.

"Gw, mau masak sayur sup" Ucap saskia.

"Gw yang mudah aja masak nasi, bi asih belum masak nasi kan?" Tanya liya.

"Iya, lo lebih baik masak nasi" Ucap sandrina.

"Gue bikin salat buah aja buat penutup" Cetus aqeela.

"Aku apa dong kak?" Tanya tasya.

"Lo bantuin kita aja" Kata sandrina.

"Oke"

Mereka menyiapkan peralatan yang akan diperlukan untuk memasak. Sesekali tasya membantu sandrina cs yang kesulitan.

Disisi lain....

"Gw bosen nih" Kata emil.

"Lo bukan bosen, lo frustasi dari tadi kalah" Sahut rassya tapi matanya tak lepas dari hp yang dipegang sambil terkekeh.

"Tai lo!" Kata emil.

"Lo mau ngapain?" Tanya jefan yang melihat emil bangkit dari duduknya.

"Ciwi-ciwi udah beres belum ya didapur?" Tanya emil melihat arah menuju dapur.

Rey melirik jam dipegang tangannya.

"Baru juga setengah jam, baru mulai masak mereka" Ujar rey.

"Kedapur kuy?!" Ajak emil.

"Mau ngapain?" Tanya clay.

"Kita ganggu ciwi-ciwi masak, bosen gw gak ada hiburan" Jelas emil.

"Jangan bangunin singa betina lagi tidur" Sahut kiesha.

"Mana singanya?" Tanya emil polos.

Rassya menjitak kepala rey yang membuat si empunya mengaduh.

"Bego banget sih lo, mereka lagi masak kalo kita ganggu pasti mereka ngamuk" Jelas rassya.

"Bodo emang gw pikirin, mau mereka ngamuk kek" Cetus emil.

"Kuy lah" Lanjutnya.

Emil berjalan menuju dapur, diikuti dengan yang lainnya. Sampai didapur anak cowok melihat sandrina cs yang sedang sibuk masing-masing, lalu menghampirinya.

Dapur sandrina yang sangat luas, dan dibatasi dengan meja seperti tender yang biasa sandrina gunakan saat sarapan, karena jika di ruang makan dia merasa terlalu luas untuk dirinya sendiri.

"Hai ciwi-ciwi" Sapa emil.

"Ngapain kalian kesini?" Tanya ratu jutek sambil menatap emit.

"Mau liat kalian masak" Jawab emil santai.

"Gak boleh, jangan ganggu deh" Ucap sandrina.

"Gak akan kok"

Sandrina sibuk dengan menggoreng ayamnya, saskia sedang sibuk memasak sup, ratu sedang memotong sayuran, liya sedang memasak nasi, tasya dan aqeela sedang sibuk mencuci buah.

Jefan menuju kulkas sandrina untuk mengambil minuman kaleng, emil duduk dimeja tender dengan ratu. Rassya menghampiri aqeela yang sedang mencuci buah, kiesha dan clay duduk dibangku yang tak jauh dari dapur, sedangkan rey menyandarkan badannya ditembok sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

"Rat.." Panggil emil.

"Apa? Jangan ganggu gw" Seru ratu yang sedang serius memotong sayur.

"Ratu..." Panggil emil lagi.

Ratu menatap emil yang ada disebelahnya dengan tatapan tajam.

"Kalo mau ganggu gw, lebih baik lo pergi" Ketus ratu sambil menodongkan pisau yang dia pegang.

"Sans big bos. Gw gak akan ganggu lagi" Ucap emil lalu mengangkat jari telunjuknya berbentuk V.

Emil terdiam beberapa menit, matanya menjelajah seisi dapur matanya menangkap sandrina yang sedang fokus memasak ayam.

"Rat, sahabat lo si sandrina kalo disekolah sama dirumah pake rok pendek ya? Body dia goals plus sek-" Coleteh emil tampa sadar berhenti.

Ratu yang mendengar coletehan emil langsung menjitaknya, karena dia tau arah pembicaraan emil.

"DASAR COWOK SOMBONG SAMA OTAK LO MUSEUM LAGI!" Pekik ratu.

Sontak emil mendekap mulut ratu dengan tangannya, itu langsung menoleh ke sumber suara.

"Siapa yang museum?" Tanya sandrina yang sudah selesai masak.

Emil membalas pertanyaan sandrina dengan cengirannya, ratu yang merasa tidak bisa bernafas dia melepas paksa tangan dari mulutnya.

"Anjirr gw gak bisa nafas" Celetuk ratu sambil mengatur nafas.

Sandrina tidak menghiraukan orang yang sedang duduk di meja tender, melepaskan celemek yang dia pakai lalu berjalan menuju kulkas. Rey yang sedang haus, dia berjalan menuju kulkas juga. Sandrina membuka kulkas lalu membuka minuman kaleng dingin lalu membukanya, tapi ditahan rey.

"Lo gak boleh minuman yang dingin, gak baik buat suara lo" Seru rey sambil mengambil alih minuman kaleng didepan sandrina.

"Gw haus" Ucap sandrina.

"Minum air putih aja, ini buat gw" Cetus rey lalu meminum minuman yang dia dapat dari sandrina.

"Gak mau" Pekik sandrina lalu mengerucutkan bibirnya, membuay orang yang melihat itu menjadi gemas.

"Ciee ada yang perhatian sama musuhnya" Goda emil.

"Bacot" Balas rey.

"Gw cuma gak mau nanti acara pensi kacau, nilai gw jadi taruhannya sama nama gw yang kebawa-bawa kalo nanti suara sandrina serak waktu nyanyi" Jelas rey.

"Terserah lo" Jawab emil lalu melanjutkan kegiatannya mengganggu ratu.

Rey mengambil minum yang ada dimeja tender, lalu memberikannya pada sandrina yang masih belum beranjak.

"Minum nih" Seru rey sambil memberi segelas air putih.

"Hmm"

"Bagi yang merasa cowok, bawa nih temen lo yang gila ini dari sini ganggu gw aja" Sahut ratu menunjuk emil.

Rey cs meninggalkan dapur untuk kembali ke ruang tamu. Sedangkan sandrina cs kembali melanjutkan memasak yang sempat tertunda. Sandrina cs seorang Bad girl bisa masak? Aneh ya? Tapi ini memang mereka, terkadang situasi mereka yang ditinggal orang tua bekerja mencari nafkah yang membuat mereka memcoba masak sendiri.

Bad boy Vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang