part 19

1.3K 117 2
                                    

Selamat membaca jangan lupa vote😇

Hari senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh beberapa siswa, karena harus mengikuti upacara bendera selama 1 jam dibawah terik matahari. Sandrina sudah siap untuk berangkat sekolah karena upacara akan dimulai setengah jam lagi. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, sandrina turun dari kamar menuju dapur karena dia akan sarapan terlebih dahulu. Tapi terhenti karena jefan yang yang sedang duduk diruang tamu sambil memainkan hpnya.

"Mau ngapain kesini, tumben tumbenan?" Tanya sandrina.

"Hehe, mau jemput lo biar bareng ke sekolah" Jawab jefan sambil terkekeh.

Sandrina menatap jefan penuh selidik.

"Pasti ada maunya, iya kan?" Seru sandrina.

"Kok lo tau sih?" Tanya jefan.

"Tau lah" Sandrina berjalan menuju dapur untuk memakan sarapan di meja tander.

"Mau kemana?" Tanya jefan.

"Mau sarapan" Teriak sandrina yang sudah ada didapur.

Sandrina sudah duduk di jok motor jefan, dia benar-benar menunggu Sandrina untuk berangkat ke sekolah bersama. Sekarang  mereka sedang berhenti karena lampu merah.

"To the point aja, mau lo apa?" Tanya sandrina yang berada dibelakang jefan.

"Wah sepupu gue yang satu ini, kayak cenayang tau aja!" Seru jefan dibalik helm full face.

"Jadi lo mau gua bantu apa?" Tanya sandrina.

"Gw minta Id line nya tasya dong" Pinta jefan.

"Buat?"

"Mau temenan aja" Jawab jefan.

"Jangan bilang lo suka sama dia, mau pdkt?" Tebak sandrina.

"Hehe kok lo tau sih, lo beneran cenayang ya?" Sahut jefan sambil terkekeh.

"Mungkin gue cenayang" Ucap sandrina.

"Mau bantu gak? Deketin gue sama tasya" Ucap jefan.

"Gak deh, nanti anak orang lo sakitin kasian dianya" Jelas sandrina.

"Kok lo gitu sama gw, gak akan gw sakitin dia, please bantu ya?" Mohon jefan.

"Gw suka sama dia, dia orangnya manis" Lanjutnya.

"Keuntungan buat gw apa?"

"Emmm...apa aja deh terserah lo" Jawab jefan bingung.

"Ok deal, kalo lo sakitin adik kelas kesayangan gw. Lo berhadapan sama gw" Ancam sandrina.

"Iya, gak akan" Cetus jefan lalu terkekeh.

Jefan menjalankan motornya karena lampu sudah berubah jadi warna hijau.

"Wah kak sandrina sama anak baru tuh"

"Kok mereka akrab sih!!"

"Anak barunya ketceh abis!!"

"Mereka ada hubungan apa?"

Sandrina dan jefan berjalan dengan santai di Koridor mereka tidak menghiraukan celotehan beberapa siswi yang melihat sandrina dirangkul jefan. Menurut mereka ini sudah biasa menjadi pusat perhatian, tasya berjalan berlawanan arah menuju jefan dan sandrina.

"Pagi tasya" Sapa sandrina.

"Pagi kak sandrina, pagi jefan" Jawab tasya sambil tersenyum.

"Mau kemana?" Tanya jefan sambil melepaskan rangkumannya di pundak sandrina.

"Aku mau ke gerbang kak, mau razia kalo ada murid yang melanggar peraturan" Jelas tasya.

"Oh, tasya katanya jefan mau minta id line lo. Gw kekelas duluan ya" Seru sandrina sambil menepuk pundak jefan lalu pergi meninggalkan tasya dan jefan di Koridor.

"Kakak mau minta Id line aku? Boleh aja" Ucap tasya.

Jefan merogoh saku celananya mencari HP miliknya.

"Nih!!" Kata jefan sambil memberi hpnya pada tasya.

"Udah kak" Ucap tasya sambil mengembalikan hp milik jefan.

"Makasih ya dek" Seru jefan.

"Sama-sama Kak, aku mau kedepan dulu ya" Pamit tasya.

"Iya dek, sampai ketemu dikantin" Ujar jefan dibalas kekehan dari tasya.

Sandrina berjalan menuju kelasnya yang sudah cukup ramai, dia mendudukkan dirinya dibangkunya. Tapi, sahabat-sahabatnya belum juga dateng kesekolah. Sandrina memilih memainkan hp sambil menunggu sahabatnya datang.

"Woy sandrina, sialan lo, kita kerumah lo, tapi lo udah berangkat duluan" Ketus ratu yang baru saja datang dengan sahabatnya.

Sandrina terkekeh melihat ke 4 sahabatnya yang kesal kepadanya.

"Sorry guys, tadi jefan jemput gw tiba-tiba. Gw juga lupa ngabarin kalian" Jelas sandrina.

"Untung aja kita gak telat, tadi segala macet lagi" Celoteh saskia.

Sahabat-sahabat sandrina yang baru saja datang mendudukkan dirinya dibangku mereka masing-masing. Saskia duduk dibelakang sandrina sambil menaruh tas nya disandaran kursi, dilihat disebelahnya ada kiesha yang sedang mendengarkan musik menggunakan handset sambil memejamkan matanya tapi masih bisa mendengar suara disekitar.

"Sandrina si jefan ada urusan apa sampe jemput lo?" Tanya saskia pada sandrina yang ada didepannya.

"Kepo lo sama urusan orang" Celetuk kiesha masih dengan mata terpenjam, tapi terdengar ucapan saskia.

"Biarin suka-suka gw kali, sha" Ketus saskia.

Sandrina membalikkan badannya lalu terkekeh melihat wajah saskia yang kesal.

"Lo cemburu sha sama jefan?" Tanya sandrina.

"Gak ngapain juga" Jawab kiesha dingin.

"Ngaku aja deh lo, gak usah malu-malu anj*ng!" Tuduh sandrina.

"Diem lo" Ketus kiesha.

Sandrina terkekeh kiesha yang sedang kesal karena merasa dipojokin.

"Jefan mau minta bantuan gw" Jawab sandrina pasa saskia.

"Bantu apa?" Tanya saskia dengan kekepoan tingkat kuadrat.

"Dia mau deketin tasya" Bisik sandrina.

"What? Beneran?" Tanya saskia untuk memastikan.

"Iya, jangan kasih tau tasya ya" Pinta sandrina.

"Oke, lagian mereka kayaknya cocok ganteng sama cantik, pecicilan sama pendiam" Balas saskia.

Tett... Tett... Tett... Tett...

Bel 4 kali berbunyi menandakan upacara akan segera dimulai. Murid-murid yang ada dikelas menyiapkan atribut untuk upacara lalu pergi menuju lapangan.

"Kuy, lapangan" Ajak ratu.

"Yuk tapi ke toilet dulu" Ujar liya.

"Oke" Seru aqeela.

Mereka berajak dari kursi untuk keluar kelas menuju toilet. Setelah urusan mereka selesai mereka menuju lapangan dan berbaris paling belakang, ya alasannya biar gak kepanasan dan tidak diawasi guru bila mereka baris di belakang.

Hari ini mereka menggunakan rok selutut, tidak seperti biasanya yang diatas lutut. Karena pasti setiap upacara anak OSIS akan razia.



Komen yang banyak guys

#SalamSayangDariAuthor

Bad boy Vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang