Bab 3

189K 2.2K 46
                                    

Pertemuan kemarin dengan Mario sama sekali tidak aku kira. Mario yang dulunya menjadi pujaan hatiku sejak SMP. Sekarang menjelma menjadi sosok pria tampan dengan tubuh tinggi besar, dan dada yang bidang. Membuatku ingat kembali akan perasaan ku 6 tahun silam.

Triliiiiittttt Tillliiiiitt

Dering telepon ku berbunyi. Membuyarkan lamunanku saat ini.

Nomor tidak dikenal menelpon ku, sebenarnya aku malas mengangkat nomor yang tidak ada di kontakku, berhubung aku sedang nganggur dan bosan akhirnya aku angkat

"Hallo, siapa dimana?" Tanyaku

"Hai Ratu KojHang" jawab suara disebrang. Suara yang sangat aku kenali.

"Marioooo, stop panggil gue dengan sebutan itu" protesku

"Canda kali jeng, lagi ngapain?" Tanyanya

"Huuu dasar. Lagi baca majalah aja sambil tiduran. Kenapa yo? Tumben telepon" tanyaku heran

"Lagi gak sibuk kan? Jalan yuk. Gue jemput setengah jam lagi ya. Bye!" Tutupnya

Astagaaa ini anak dadakan banget. Belum juga aku jawab sudah langsung main tutup aja! Seenaknya sendiri. Tapi tak aku pungkiri kalau aku memang senang diajak jalan olehnya. Akupun langsung masuk kamar mandi untuk bersiap diri.

Setengah Jam kemudian

"Kita mau kemana yo" tanyaku saat sudah semobil dengannya

"Gue bete aja di apartemen sendirian, kita nonton yuk" ajaknya

"Boleh, mau nonton film apa?" Tanyaku senang

"Kamu ada film yang mau ditonton gak Stell?" Tanyanya

Tunggu..

Ada yang janggal nih. Mario bilang "kamu" bukan "lo" seketika hatiku menjadi tidak karuan.

"Kamu??? Lo bilang ke gue kamu? Sok imut dah ah kan haha" balasku sambil menyembunyikan rasa aneh dihatiku

"Eh hehe kelepasan, yaudah sih kenapa emang kalo gue bilang kamu? Yaudah giu buru lo pilih film yg mau di tonton kita bentar lg nyampe nih" Ujar Mario

Akhirnya kami berdua memutuskan untuk menonton film Zombie The Movie.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka film horor. Aku memilih ini karena aku tau Mario memang menyukai film horror.

"Lo kalo tutup mata terus bukan nonton namanya" bisik Mario

"Ya kan gue takut abis zombie nya serem" bela ku

"Ya kalo lo takut sama zombie kenapa pilih film ini cantik" jawabnya dengan nada lembut

Melihat ku selalu menutup mata, akhirnya Mario menarikku kedalam pelukannya.

"Sini biar lo ga takut Stell, tenang ada gue ko disamping lo, lagian ini kan juga cuma film" ujar Mario menenangkanku dan masih tetap memelukku.

Ah Mario andai kamu tau, betapa tidak karuannya hati ini berada dipelukanmu saat ini adalah hal yang tidak ingin aku lewatkan dengan cepat.

Tidak lama kemudian Mario memandangiku. Akupun balas memandanginya. Tanpa sadar hampir saja kami berdua Berciuman. Kalau tidak ada .........

"Eh KontH*l panjang panjang panjang" latahku kembali terucap ketika ada suara dari adegan yang mengagetkanku.

Seketika semua penonton menoleh kearah ku dan Mario.

Mario akhirnya melepaskan pelukannya dari pelukanku dan aku hanya bisaa....

"Maaf ya Maaf. Maaf mbak, mas, pak, bu, kaget hehe maklumin aja ya hehe maaf sekali lagi maaf" ujar ku meminta maaf kepada semua yang menoleh kepadaku, aku sangat malu sekali. Terdengar beberapa dari penonton tertawa begitupula dengan lelaki disebelahku.

"Lo kok ketawa sih bukannya bantuin gue minta maaf" bentakku pada Mario

"Loh kok gue harus bantuin lo minta maaf? Kan yang berbuat kerusuhan lo Stell" jawab Mario sambil menahan tawa..

MOMMY.....

STELLAAA MALUUUUUUUUUUUU...

Hei readers

Maaf ya ceritanya kalau pendek dan gak jelas.

Minta Vote sama commentnya yah happy reading semua :**

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang