Bab 10

130K 1.7K 68
                                    

Sepulang dari kongkow bersama sahabat-sahabatku di Cafe menertawakan kesialan yang dialami si RajHol membuat ku sedikit sesak nafas karena sampai sekarangpun aku masih belum bisa berhenti tertawa mengingat cerita si RajHol.

Bagaimana bisa seorang RajHol yang terkenal sebagai Penjahat Kelamin itu tertipu oleh kecantikan seorang banci. Astaga hahaha. Sepertinya itu hukuman untuknya agar berhenti mempermainkan wanita.

Jam dinding dikamarku menunjukkan pukul 11 malam. Aku sedari tadi memutar mutar Iphoneku. Tumben sekali Mario tidak menghubungiku seharian ini. Kemana dia. Saking lelah nya memikirkannya aku pun akhirnya terlelap dan pergi ke dunia mimpiku.

Trilllittt Trilllittt Trilliittt

"Halloo" sapa ku dengan suara serak karena baru tersadar dari tidur

"Stell, lo baru bangun?" Ucap suara yang tidak asing bagiku disebrang sana

Deg!!

Ternyata itu Mario. Hampir saja aku loncat di atas kasur karena mengetahui akhirnya Mario menghubungiku.

"Iya gue baru bangun Yo, ada apa emang tumben pagi-pagi telepon gue?" Jawabku dengan suara serak

"Suara lo kalo baru bangun tidur seksi ya Stell." Ucap Mario yang berhasil membuat mukaku merah. "Jam 9 gue jemput ya lo siap siap gih"

"Eh tapi kita mau keman..........a" Belum juga aku selesai berbicara teleponku sudah diputus olehnya.

Kebiasaan ini anak suka gak jelas.

Terpaksa di hari Minggu yang rencananya ingin aku habiskan untuk tidur jadi gagal. Akupun bergegas menuju kamar mandi dan bersiap siap karena jarum jam sudah menunjukan pukul 8 Pagi.

Aku memilih untuk memakai Dress berwarna peach yang panjangnya selutut dan berlengan pendek. Dihiasi sedikit renda berwarna pink di bagian dadanya. Ini salah satu dress favorite ku.

Tepat pukul 9 pagi mobil sport Mario mendarat di depan rumahku. Akupun langsung masuk kedalam mobilnya. Heran tumben sekali dia hanya diam mematung melihatku. Biasanya berjuta juta celotehan sudah keluar dari mulutnya.

"Kenapa? Ada yang salah sama penampilan gue? Terlalu glamor kah?" Tanya ku membuyarkan lamunan Mario

"Engga. Lo cantik banget" jawab Mario sambil menggas mobilnya untuk melaju.

"Kita mau kemana ini?" Tanyaku penasaran karena melihat Mario berpakaian sangar rapih sekali.

"Nanti juga tau" jawabnya singkat

Kami pun sampai di sebuah gedung yang ternyata itu adalah salah satu Gereja di Jakarta.

"Yo, lo gak salah ngajak gue kesini?" Tanyaku

"Enggak. Hari ini hari Minggu. Gue pengen Beribadah di gereja. Lo temenin gue gak keberatan kan?" Tanyanya sambil menggandengku

"Bukan apa apa ya Yo, tapi kan lo tau gue Umat Muslim" jawabku

"Iya gue tau. Gue gak nyuruh lo ikut berdoa juga kan? Gue cuma minta lo nemenin gue doang udah itu aja. Tenang gue tetep menghargai Agama lo kok Stell" Jawabnya sambil tersenyum kepadaku.

Terkadang ketika harus kembali mengetahui akan semua perbedaan ini. Ada bagian dari hatiku yang sangat sakit sekali. Perbedaan yang akan sulit untuk disatukan. Namun harus diperjuangkan demi suatu hal yang disebut 'Cinta'

Setelah 2 jam menemani Mario beribadah. Mario pun terlihat memperhatikanku terus. Menatapku dengan tatapan sayangnya. Sehingga mampu membuat pipiku memerah.

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang