Bab 24

91K 1.4K 269
                                    


Senja sudah tiba.

Akupun segera bersiap-siap untuk pergi menemui geng Komekku.

Entah apa yang ingin RajHol bicarakan, yang jelas aku masih belum bisa melupakan kekesalanku padanya karena ulah dia tempo hari di kantor tempatku magang. Untung saja semua pegawai bisa melupakannya seiring berjalannya waktu, dan untung saja pak July bisa legowo dalam memaafkan ulah makhluk astral satu itu. Coba kalau tidak, nilaiku dan Cantikalah yang akan jadi korbannya.

"Stell dimana ? jembHot gue dulu dong"

Aku mendapati BBM dari Cindy saat sedang mengcheck Iphoneku.

"masih dirumah. Abis solat magrib gue otw jemput lo ya"

Ujarku membalas BBM Cindy

"Ok. Jangan lupa jembHot lo dicabutin dulu ya. See ya"

Kelakuannya yang error tidak berubah-ubah sepanjang masa. Dasar Cindy mulut mesum!

"Dasar anak bego. Tenang jembHot gue udah gue cukur kok"

Akupun membalas BBM Cindy seperti itu. Tawa kecil menghiasi wajahku, walaupun otak teman-temanku error setidaknya merekalah yang selalu membuatku tertawa.

Setibanya di Cafe biasa tempat aku dan geng Komekku berkumpul, aku dan Cindy pun turun dari mobil.

"Kemana yang lain? Udah pada dateng belum?" tanyaku pada Cindy

"Gatau gue juga, tapi tadi sih Cantika sama Chacha bilang udah otw dari setengah jam yang lalu" ujar Cindy sambil menggaruk-garuk kepala. "eh itu mereka, ayooo Stell"

"kalian lama banget sih, gue udah bulukan nungguin kalian semua" Celoteh Cantika yang bselalu saja mengomel dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun...

"Ya maaf, lo tau sendiri jalanan di Bandung gimana macetnya kalo malem" Ujarku membela diri

"udah ah kalian gak usah ribut. Terus si Chelia sama yang punya acara si Ronny mana nih?" ujar Chacha menengahi

"lo udah ngasih tau Chelia belum Stell?' tanya Cindy

"udah tadi siang pas lo abis telepon gue, gue langsung nelfon dia" ujarku sambil memesan minuman yang ada di menu. "Nah itu si RajHol,,"

"lama banget deh lo, kebiasaan ya lo yang punya acara, lo yang ngajakin tapi lo yang selalu telaaaaaattt" ujar Cantika kembali mengamuk

"Eh gendHot, itu mulut bisa gak di sumpel? Ngomel-ngomel mulu kaya petasan korek" ujar Ronny. "udah kumpul semua emang? Tuh Chelia aja belum dateng kan"

Tidak biasanya Chelia mengaret seperti ini. Biasanya kan dia selalu ontime kalo datang. Akupun teringat sesuatu saat tadi siang menelfon Chelia.

"eh iya, tadi siang pas gue nelfon Chelia, gue denger suara cowok. Emang dia udah punya gebetan ya?" tanyaku kepada anak-anak

"hah? Suara cowok? Gak tau gue dia kalo udah punya gebetan. Dia gak pernah cerita juga" ujar Cantika

"kira-kira siapa? Lo gak nanya emang nya Stell pas ditelfon itu dia lagi sama siapa?" tanya Cindy

"gimana mau nanya, wong belum aja gue selesai ngomong sama dia langsung ditutup. Nafasnya sih ngos-ngosan, katanya dia lagi olahraga pas gue tanya" jawabku

"yaudah, nanti biar Chelia nyusul aja. Sekarang yang jadi pokok permasalahan, si Ronny ini. Lo katanya mau ada info penting yang mau lo bagi-bagi sama kita. Info paan tuh?" tanya Cindy kepada Ronny.

"oh iya bener, gue mau cerita yah hampir aja gue lupa. Jadi gini... eh gue mau mesen minum dulu dong, Haus nih" ujar Ronny memotong pembicaraannya sendiri.

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang