Mario - Mengapa harus ada perbedaan?

113K 1.5K 128
                                    

Jarum jam menunjukan pukul 22.00 tapi mata ini belum ada keinginan untuk tertidur.

Sejak tadi iphone berada digenggamanku. Ingin menghubungi seseorang namun niat ini terbelenggu.

Ya Tuhan. Salahkah aku mencintai wanita yg bukan seumat denganku?

Aku mencintainya Tuhan, aku ingin memilikinya. Namun......

"Trillittr Trilllit"

Suara Iphone ku berdering menandakan ada yang menelfon ku.

Kulihat layar Hp ku berharap Wanita yang aku cintai yang menelfon. Namun ternyata nomor yang tak dikenal yang muncul. Siapa?

"Hallo" sapaku kepada orang disebrang
"Hai, bro apa kabar?" Terdengar suara dari sebrang

"Baik. Mm maaf ini siapa?"
"Yah ella bro sorry sorry gue belum ngasih tau lo ya nomor baru gue. Ini gue Devo"

"Astaga Devo!! Ternyata lo, kemana aja lo om. Sumpah gue hampir gila nyariin lo yang hilang tanpa jejak" ucapku padanya

Devo adalah salah satu sahabat SMA ku di Jakarta.

"Hehe sorry bro, eh btw gue lagi di Bandung nih. Lo dimana? Meet up yuk. Kangen nih gue" Ujar Devo

"Boleh. Sama gue juga kangen sama lo. Yaudah mau meet up dimana?" Tanyaku padanya
"Di Lounge xxx aja ya. Gue tunggu sekarang bro"

"Oke otw nih gue bro tunggu ya. Bye" ujarku sambil memutuskan telfon.

Sungguh rindu sekali aku kepada sahabatku yang satu itu. Aku pun segera melesat menuju tempat kami berdua janjian.

*****

Sesampainya disana tak butuh waktu lama untuk mencari sosok Devo. Sosoknya tidak banyak berubah. Masih sama seperti dulu. Berbadan tegap dan besar namun hanya saja sekarang dia agak lebih putih.

"Hayy bro, buset lo makin sixpack aja nih badan" ujar ku padanya

"Tetep aja gue ga bisa ngalahin lo bro. Lo sendiri kesini?" Tanyanya padaku yang sedari tadi menyadari bahwa aku seorang diri

"Iya nih bro, emang lo sama siapa?" Tanyaku

"Tuh gue sama ehmm.. Temen kita." Jawabnya enggan

"Temen kita ? Siapa?" Tanyaku Heran.

Tidak lama kemudian aku melihat sosok Astri muncul dari belakang Devo. "Astri??"

"Hay Yo, long time no see ya" sapa Astri kepadaku yang hanya aku balas dengan senyuman kecut.

"Lo ngapain bawa dia Bro?" Tanyaku pada Devo

"Wey wey kenapa jadi canggung gini suasananya? Udah lah Bro gue pas sebelum ke Bandung emang ngehubungin Astri duluan karena gue gatau nomor lo. Gue juga tau nomor lo dari Astri" jawab Devo mencairkan suasana

Astri adalah mantanku. Dia adalah sosok wanita yang saat ini sangat aku benci. Dia yang telah menyakiti perasaanku dan mengkhianatiku.

"Yaudah yuk kita duduk biar agak santai" ajak Astri. Aku pun sebenarnya enggan mengikuti mereka berdua namun Devo terlanjur menarik tanganku.

"Nih bro gue udah pesen minum buat lo. Khusus malem ini gue yang traktir bro buat ngerayain pertemuan kita lagi yang udah hampir 4 tahun gak ketemu" Ujar Devo sambil menepuk nepuk bahuku.

"Wah bro maaf gue ga minum nih" aku sudah lama menghentikan kebiasaan minumku karena memang tidak baik untuk kesehatanku dan pasti Stella akan marah bila mengetahui hal ini

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang