Bab 6

152K 1.9K 84
                                    

Pemberkatan........   Gereja................

ASTAGA!!!!!

Aku melupakan satu hal yang penting dalam hidupku.

Ya aku dan Mario berbeda Keyakinan. Dia umat Christiani sedangkan aku umat Muslim.

Perbedaan ini lah yang membuatku takut dan tidak berani bertindak jauh unk mendekati Mario pada saat SMP dulu.

Bodoh!! Sungguh bodoh! Mengapa aku sampai lupa akan hal penting ini.

Sedangkan, sekarang aku dan dia sudah melangkah ke arah yang cukup jauh, aku dan dia sudah berciuman. Dan besok Mario akan membawaku ke pesta pernikahan tantenya dan mengenalkanku kepada keluarganya.

Bukannya aku geEr atau apa tapi sungguh aku takut.............. Takut akan rasa ini semakin tumbuh  namun dibentengi dengan perbedaan yg cukup serius.

Pagi hari ini cukup membuatku tegang.

Semalaman aku tidak bisa tidur hanya untuk membayangkan hari ini dan memilih milih gaun putih yang pas untuk dipakai hari ini.

Gaun sudah terpasang ditubuhku, beserta riasan di wajahku.

Arloji menunjukan pukul 8. Yang seharusnya Mario sudah menjemputku. Namun batang hidungnya belum terlihat sampai detik ini.

Aku tetap menunggu dengan jantung yang tidak berhenti berdetak. Sungguh, ini rasanya seperti aku yg ingin melangsungkan pernikahan.

"Keluar gue udah di depan..." Aku mendapati sms dari Mario

Saat aku keluar dia sudah berada di depan pintu hendak menjemputku

"Perfect! Lo bagai bidadari Stell" ucap Mario terkagum-kagum melihatku yang terlihat dari matanya yg tak sedetikpun mengedip

"Apaan sih yo, biasa aja kali ini gue juga dandannya ngasal kok" jawabku dengan nada santai untuk menutupi keteganganku ini. Boro-boro dandan ngasal. Seandainya dia tau kalau aku semaleman browsing internet dan tutorial youtube untuk mencari cara make up natural keacara pernikahan. Semuanya hanya untuk lo yoo. Untuk lo. Meskipun gue sadar akan perbedaan kita.

Sesampainya di Gereja Santa Maria

"Ready to go Princess Stella?" Tanya Mario menadahkan tangannya padaku

"Of course my Prince" jawabku sambil tersenyum

Kami berduapun berjalan memasuki gereja. Ada ketakutan yang terselubung dihatiku. Pasalnya ini pertama kalinya aku memasuki gereja sampai ke dalamnya. Ya Allah maafkan Stella. Jeritku dalam hati.

"Lo kenapa Stell?" Tanya Mario yang melihat kegelisahanku

"Aaah.  Gak apa apa kok yo, santai aja gue cuma rada nerves kalau ke pesta pernikahan orang. Hehe soalnya bikin iri" jawabku ngeles

"Nanti pernikahan kita lebih mewah dari ini ko Stell" canda Mario sambil memeletkan lidahnya.

Tidak lama kemudian. Sepasang pengantin terlihat memasuki gereja menuju altar pernikahan. Kedua nya mengucap janji suci sehidup semati dengan saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pemberkatan pernikahan tersebut diakhiri dengan ciuman sepasang pengantin tersebut.

Tak terasa ada air mata yang berlinang dipelupuk mataku. Entah apa yang aku fikirkan, aku hanya bahagia melihat mereka menjadi pengantin. Entah.....

"Stell, lo kok nangis?" Tanya Mario yang melihat air mataku menetes.

"Enggak kok yo gue emg biasa gitu kalo ngeliat pengantin" ujar ku sambil ingin menghapus airmataku. Namun tangan ku ini di tepis olehnya. Tangan Mario kemudian mengusap halus air mata ku yang sempat berlinang tadi.

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang