Bab 16

83.8K 1.2K 44
                                    

"Da.....Daddy!!!!"
"Aaaaw" aku pun berteriak secara histeris karena hanya memakai pakaian dalam
"Cepatlah kenakan pakaianmu Stella, Om berikan waktu untuk itu" ujar Daddy nya Mario sembari pergi meninggalkan kamar Mario
"Cepatlah berpakaian Stell, gak usah takut gue bakal ngelindungin lo. Gue tunggu lo di ruang tengah" ujar Mario segera meninggalkanku dan menyusul Daddynya

Aku bagaikan wanita jalang disini. Dipergoki berduaan dengan Mario oleh daddynya sendiri hanya mengenakan pakaian dalam dan hampir setengah telanjang. Ya Tuhan. Ingin rasanya aku menangis sekencang kencangnya.

Setelah kembali berpakaian lengkap. Akupun berusaha memberanikan diri untuk pergi menemui mereka berdua. Kubuka pintu kamar Mario dan mengintip keadaan diruang tengah. Tampak Mario dan Daddy nya masih saling berdiam diri.
Aku belum berani untuk bergabung disana. Tapi...... Sepertinya mereka memang menungguku.

"Apa yang Daddy lakukan disini?" Terdengar Mario memulai percakapan
"Kau bertanya seolah daddy ini orang asing? Ingat kamu ini masih anak Daddy! Jangan bertingkah seolah sudah menjadi orang asing!" Ucap Daddy Mario dengan tegas

"Mak... Maksud ku kenapa Daddy tiba tiba datang dan mendobrak pintu kamarku?" Ujar Mario

"Sudah lah tidak penting Daddy menjelaskan pertanyaanmu itu. Sekarang mana Wanitamu?" Ujar Daddy Mario. Mendengar hal itu akupun memberanikan diri untuk muncul dihadapan mereka.

"Saya om.." Ujarku setengah takut dan malu.
"Duduk Stella.." Sejauh ini yang kulihat Daddy nya Mario masih bisa mengendalikan emosinya. "Jelaskan apa yang kalian lakukan dikamar itu?" Lanjut Daddy nya Mario. Aku pun hanya bisa terdiam. Ku lihat Mario juga melakukan hal yang sama denganku. Tapi akhirnya dia angkat bicara.

"Yaaa. Maafkan kami Dad, tanpa kami jelaskan pun daddy pasti sudah mengerti apa yang kami lakukan. Kami mengaku bersalah" ujar Mario

"Kalian sudah 'Melakukannya' ?" Tanya Daddy Mario sambil menatap tajam kearah Mario

"Iya om.." Kali ini aku yang angkat bicara "kami sudah 'melakukannya' maafkan Stella om. Stella gak bisa menahan Mario untuk tidak melakukan itu " ujarku tak kuasa menahan Air mata

"Enggak Dad, ini Mario yang salah. Mario gak bisa nahan nafsu Mario. Tapi sumpah demi Tuhan Dad. Mario hanya melakukan ini pertama kali dengan Stella dan hanya dengan Stella. Itu karena Mario sangat mencintai Stella dan tidak ingin kehilangannya" ujar Mario. Aku hanya bisa terdiam menangis mendengar ucapan Mario tersebut

"Daddy tidak melarang kalian melakukan hal tersebut. Kalian sama sama sudah besar dan bisa mencerna mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Daddy kira kalian bukan mahasiswa yang Bodoh. Tapi fikirkan masa depanmu Stel. Kau mengorbankan keperawananmu dengan Lelaki yang belum tentu menjadi Suami mu? Kau tau Mario berbeda agama denganmu? Dan kalian tidak akan pernah bersatu!!" Ucap Daddy Mario dengan sikap tenang namun bernada setengah membentak.

"Maafin Stella Om. Stella tahu ini semua kesalahan Stella. Jadi biarlah Stella menanggung semua resiko ini. Benar kata Om. Stella gak mungkin bisa sama sama dengan Mario." Ujarku sambil berusaha menahan air mata terjatuh lagi

"Tidak! Dad salah. Mario sudah memikirkan matang matang untuk bersatu dengan Stella. Mario......"

"Kau kira agama itu untuk dipermainkan??!" Potong Daddy Mario. "Mario anakku. Daddy tidak pernah melarangmu mencintai seorang wanita manapun. Tapi daddy tidak bisa mentolerir jika wanita tersebut berbeda keyakinan dengan kita. Ingat! Paman mu itu seorang Pastor! Dengan kamu melakukan hal ini. Kamu hanya akan membuat malu keluarga" ujar Daddy Mario menatap dingin kearah Mario.

Aku sebenarnya ingin sekali pergi dari situasi ini. Melarikan diri sejauh jauhnya. Meninggalkan Mario untuk selamanya. Untuk apa aku bertemu dengannya jika hanya sakit hati yang kurasa.

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang