Bab 29 - Pelabuhan terakhir

114K 2.8K 1K
                                    

"ARRRRGHHHHHH"

"Stella lo kenapa? Lo kok jadi aneh gini setelah denger berita itu ? ada apa sih?" Ujar Mario yang kebingungan dengan kehisterisanku

"Yo, maaf. Bisa lo ninggalin gue dulu saat ini ?" Ujarku kepadanya sambil berlalu menuju kamar.

Dikamar aku hanya bisa terdiam mengurung diri, menumpahkan semua tangisanku. Ya Tuhan, mengapa kau ambil orang yang baru saja memberikan warna kebahagiaan dihidupku?

"Gue harus lakuin sesuatu, iya, iya Ka Alfa gue harus hubungin dia" Ujarku sembari mencari nomor kontak ka Alfa.

Sialnya nomor ka Alfa tidak aktif. Ya Tuhan...

Aku hanya terbujur kaku, air mata ini tak henti-hentinya mengalir. Membayangkan tadi siang baru saja aku bertemu dengannya, memandang wajahnya, mendengar suaranya , memeluk tubuhnya dan merasakan cinta dihatinya. Tapi sekarang ???

"Triliiiittt Trillitttt Trilllitt"

Seketika aku terhentak kaget mendengar deringan dari Iphoneku.

Mas Agil? Dia ?? apa ini adalah Tim SAR yang berhasil menemukan Hp mas Agil? tidak berpikir panjang aku langsung mengangkatnya.

"Hallo, pak Tim SAR? Tolong beri tahu saya dimana mayat calon suami saya ditemukan? Pak tol..ong. to..long" Ujarku berbicara pada seseorang disebrang sana dengan lidah kelu dan air mata yang bercucuran.

"Stella? Ini aku Agil. Maksudnya Tim SAR ? kamu kenapa nangis? Kamu gak apa-apa kan?" ujar suara mas Agil dari sebrang sana.

"Mas AGIL!!!! Ini beneran kamu mas ? kamu pasti salah satu korban yang selamet ya? Kamu sekarang dimana mas? Ya Allah Alhamdulillah ya Allah" ujarku seraya sambil bersujud syukur. Air mata kesedihan tadi kini berbah menjadi air mata bahagia yang tak terhingga.

"Korban ? maksudnya apa sih Stella ? aku udah nyampe dirumahku ini di Magelang" Ujar mas Agil dengan nada penuh kebingungan.

"Lho?????????"

Akupun menceritakan kejadian sebenarnya kepada mas Agil. Sungguh sangat menyebalkan sekali ketika mengetahui tanggapan dia yang diakhiri dengan tertawa terbahak-bahak.

"Udah kali ketawanya" ujarku kesal

"Ya lagian kamu aneh, kalo denger berita itu di denger informasi nya yang bener. Liat itu yang jatuh pesawat yang berangkat kemana. Hahahahahaa" Ujar mas Agil sambil tetap meneruskan tertawanya

"Ya aku kan langsung histeris pas denger berita ada pesawat jatuh. Aku langsung mikir kamu, karena kamu kan tadi ada dipesawat. Sampe aku gatau ternyata yang jatuh pesawat yang lintas benua" Ujarku

"Hahaha, tapi serius loh aku mau banget liat ekspresi kamu tadi Stell" ujar mas Agil masih terus menggodaku

"Udah sih ih, aku tuh khawatir takut kamu kenapa-kenapa. Kamu mah gitu orangnya" Ujarku ketus

"Eh... tapi emang sebegitu takutnya ya kamu kehilangan aku?" Kali ini nada mas Agil terdengar begitu serius

"Eh... mm kok nanya nya gitu ?" Ujarku salah tingkah

"Ya Jawab aja keleus. Eh iya aku baru inget pas tadi aku nelfon pertama yang kamu kira itu tim SAR. Kamu bilang apa? Kamu bilang Calon Suamimu?" Tanya mas Agil

"Eh ituu,, itu refleks aja aku ngomongnya. Ya namanya juga lagi panik" Ujarku dengan muka yang mulai memerah. Beruntung mas Agil tidak ada dihadapanku saat ini.

"Yah, padahal aku seneng tau pas denger itu. Hehehe" Ujar mas Agil

"Eh.. Hmm.. Mas, bagi aku saat ini mas Agil itu penting banget. Kalau mas Agil nanya apa aku takut banget kehilangan mas, ya jawabannya pasti Iya. Kalau mas Agil tanya kenapa, ya aku bakal jawab karena mas Agil adalah orang yang sangat aku...."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang