Bab 19

82.5K 1.4K 146
                                    

Hari ini aku merasa tidak bersemangat sekali untuk bekerja. Sepertinya keputusanku untuk tetap bekerja salah. Seharunya aku menuruti perkataan mas Agil untuk tetap istirahat dirumah sehingga aku tidak perlu mendengar kabar Mario yang akan menikah dengan wanita lain dari Cantika.

Beruntung kerjaanku tidak terpengaruh oleh suasana hatiku yang tidak karuan ini. Aku berusaha mengerjakannya sebaik mungkin di hari hari terakhir magangku ini.

"Stella.. Stellaa..." Panggil pak Yudi atasanku

"Eh iya ada apa pak?"

"Kamu dari tadi saya panggilin kok diem aja. Ada yang kamu fikirin?" Tanya pak Yudi yang sedari tadi sudah berada di belakangku

"Maaf pak maaf. Aku lagi serius ngerjain konsep surat ini jadi gak merhatiin keadaan sekitar. Maaf ya pak. Kalo boleh tau ada apa pak manggil aku?" Tanyaku

"Serius amat ngerjainnya. Santai aja kali Stell. Prinsip kerja itu ga boleh terlalu serius. Yang penting santai tapi pasti " ujar pak Yudi. Ada benarnya juga apa yang dibicarakan olehnya. Namun seandainya dia tau yang sebenarnya apa yang membuat fikiranku entah berantah..

"Hehe iya pak prinsip bapak akan Stella terapkan sesegera mungkin" jawabku menyakinkan pak Yudi

"Ok. Bagus kalo gitu. Jadi gini nanti malem dateng ya di acara makan makan kita. Berhubung kamu tinggal 2 hari lagi magang disini anggep aja ini acara makan makan sekalian buat perpisahan kamu" ujar pak Yudi

"Wah gak perlu kaya gitu pak. Masa aku selesai magang harus di buat acara makan-makan gitu sih pak. Jadi gak enak kan" ujar ku sedikit salah tingkah

"Ya sebenernya ini buat ngerayain ulang tahun pak Bahar. Nah sekalian aja makan makan buat perpisahanmu. Udah gak ada celoteh lagi. Sepulang kantor kamu harus ikut" pinta pak Yudi memaksaku dan langsung pergi meninggalkanku sebelum aku menjawabnya.

Yah mau tidak mau aku harus mengikuti acara itu. Setidaknya kehadiranku menghargai ajakan dari pak Yudi dan pegawai yang lainnya.

Tidak terasa waktu cepat sekali berjalan. Jam sudah menunjukan pukul 17.00 yang artinya jam kerja hari ini sudah selesai.

"Stell, jangan pulang dulu yuk kita foto-foto di taman kantor" ujar kak Dhimas yang merupakan teman pegawaiku disini.

"Eh iya ada acara apa emang nya kak kok tumben foto-foto?" Tanyaku penasaran

"Kamu sama Cantika kan bentar lagi selesai magang. Kapan lagi kita punya foto barengan. Yaudah yuk aku tunggu di taman kantor ya sekarang nanti keburu sore lagian kan kita juga mau ngehadirin makan makan pak Bahar" ujar kak Dhimas yang langsung meninggalkanku

Setelah membereskan meja kerjaku dan memasukan arsip-arsip kerja ke tempatnya akupun menyusul kak Dhimas di taman kantor. Terlihat ada Cantika dan beberapa pegawai muda lainnya yang akan beralay ria untuk berfoto-foto.

"Stella sini cepettt" teriak Cantika memanggilku. Akupun langsung menghampirinya. Dan langsung mengambil posisi untuk berfoto.

"Eh tapi yang fotoin siapa nih?" Ujar kak Dhimas. Dan tidak ada yang menyauti nya. Sepertinya semuanya ingin menjadi bagian untuk difoto. "Kalo selfie gak enak gak muat semuanya nih"

"Yaudah sini biar gue aja yang motoin tapi nanti gantian yah" ujar ka Rizky yang langsung mengambil kamera dari tangan ka Dhimas

Baru saja kami semua ingin berfoto tiba tiba ada makhluk yang datang untuk bergabung.

"Sini Gil, kita foto-foto jarang-jarangkan kita foto foto sama anak magang" ujar kak Dhimas. Mas Agil langsung mengambil posisi tepat di sampingku. Padahal masih banyak posisi lain yang bisa dia tempati. Dasar modus!

Stella's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang