Chapter 132 : Heiji Bodoh

665 72 70
                                    

Chapter 489 : Rumah pesulap

Chapter 490 : Gagal sebagai pesulap













"Aku tidak tahu kenapa tapi ada yang ganjil kalau melihat kazuha tersipu atau tertawa saat bersama cowok lain aku jadi gelisah sampai tak bisa konsentrasi membuat analisis" ungkap heiji

"Kenapa ya?" tanya heiji

"Hah?"

"E-etto biar kukonfirmasi ulang, kau bilang kau merasa gelisah saat melihat kazuha tersipu atau tertawa saat bersama cowok lain benar?" tanya ananti

"Ya benar" ucap heiji

".........."

"Heiji.....apa kau terlambat pubertas?" tanya ananti menatap aneh heiji

"Hah?!"

"Apa maksudmu?!" tanya heiji ngegas

"Yah......soalnya anak berumur 4 tahun saja tahu apa yang kau rasakan, masa kau yang sudah berumur 17 tahun saja tidak tahu" ucap ananti

"Memangnya kenapa sih?" tanya heiji

Tep

"Hattori kau...." conan memegang bahu heiji dengan serius

"Masih anak kecil ya" ucap conan dengan tampang mengejek

Ctak 💢

"APA KATAMU?! ANAK KECIL?! JANGAN MENYEBUTKU ANAK KECIL AHO!" teriak heiji mencengkeram kerah baju conan

PLETAK

"JANGAN MENGGANGGU CONAN-CHAN!"

Heiji langsung mendapatkan jitakan kasih sayang dari ananti di kepalanya

"Kenapa marah sama anak kecil sih? Kasihan conan kan!" ucap kazuha memeluk conan

"Ada apa sih? Biasanya kalian rukun" tanya ran

"Bukan apa-apa!" ucap heiji ketus

"Soalnya anak ini mengatakan hal yang sulit dimengerti!" ucap heiji kesal

"Justru kaulah yang sulit dimengerti" batin conan

"Tidak kusangka otak heiji akan sebodoh ini, heiji pake ilmu apa sampai kazuha bisa suka sama dia" batin ananti menghela napas

"Bisa ingat-ingat lebih detail lagi? Pria mencurigakan yang datang ke sini 5 tahun yang lalu?" tanya megure

"Adakah yang anda ingat? Misalnya tinggi badannya atau ciri khas di wajahnya?" tanya takagi

"Aku tidak begitu ingat" ucap mari

"Dia jelas orang Jepang kan?" tanya takagi lagi

"I-iya bahasa Jepangnya sangat lancar, rambutnya pun hitam ta-tapi aku tidak tahu potongan rambutnya karena dia memakai topi" ucap mari

"Dan aku juga tidak bisa melihat matanya karena dia pakai kacamata hitam yang warnanya tipis, mulutnya pun tertutup kumis tapi kurasa tubuhnya lebih tinggi dariku" terang mari

Detektif ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang