Detektif Conan

Chapter 51 : Tragedi Dan Ingatan Yang Terlupakan

Chapter 300 : Tragedi

"Orang-orang yang melihat pakaian putihnya berkibar di kegelapan malam menyebutnya........."

***

"Kid si pencuri" batin conan menyeringai

"Kid si pencuri jujur sekali kau menunjukkan hawa kehadiranmu sesaat setelah namamu muncul" batin conan

"Hawamu yang dingin membeku itu, tidak salah dia ada di dalam gedung ini!" batin conan menatap para detektif

"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan tapi apa kau bisa mengelabui delapan detektif yang berkumpul disini?" batin conan menyeringai

"Be-berarti kid si pencuri yang mengundang kita ke pesta makan malam ini?" tanya kogoro terkejut

"Ya, tampaknya dia mengumpulkan tujuh detektif terkenal ini untuk mengadu kecerdasan kita" ucap shukuzen menyeringai

"Lah kid si pencuri itu siapa? Maling yang terkenal? Baru kali ini aku dengar ada maling yang terkenal" batin ananti

"Dia mempertaruhkan nyawa kita dengan harta yang dia curi selama ini" ucap shukuzen memegang kumisnya

"Mungkin sekarang pun dia mengawasi kita dari suatu tempat, sebab di tempat menuju rumah ini dipasang kamera tersembunyi" ucap ikumi

"Ho jadi ada kamera tersembunyi ya? Aku akan minta moguwai untuk meretasnya nanti" batin ananti menyeringai

"Haah?!" kogoro kaget dan langsung melihat sekelilingnya mencari letak kamera tersembunyi

Ceklek

Aki datang membawa makan malam

"Akhirnya datang juga makan malam terakhir yang dia katakan itu" ucap ikumi

"Masakan Prancis spesial malam ini" ucap aki menghidangkan makanan

"Wow sepertinya enak ~" ucap ananti ngiler

"Silakan dimakan" ucap aki

"Hei pelayan apa urutan masakan di meja ini pun atas perintah majikanmu?" tanya nenek furuyo

"I-iya, searah jarum jam dimulai dari tuan hakuba" ucap aki

"Menyebalkan makan malam terakhir, padahal permainan baru saja dimulai. Bagiku agak meragukan" sindir nenek furuyo

"Hahaha mana mungkin ada racunnya! Masakannya aku yang buat kok!" ucap shukuzen tertawa

"Kalau ada racun di makanan aku tidak akan memaafkan pelakunya" ucap ananti pelan

"Tapi garpu, pisau, sendok, gelas anggur dan cangkir tehnya juga sejak awal diletakkan di meja" ucap saguru

"Kita duduk di kursi berdasarkan kartu ini, kurasa dia tak akan melakukan pembunuhan. Tapi kemungkinan besar cuma lelucon untuk menguji kemampuan kita" ucap saguru memegang kartu namanya

"Mungkin lebih bijaksana kalau kita makan setelah menyeka gelas, garpu dan yang lainnya dengan saputangan masing-masing" saran saguru

"Benar, lagipula aku tidak suka mengikuti rencananya. Bagaimana kalau kita undi untuk tukar kursi?" ucap harufumi

"Tapi bagaimana kalau ada yang dapat racun?" ucap kogoro khawatir

"Huh! Berarti sampai disitulah hidupnya, menangislah dalam peti mati" ucap harufumi

Semua orang pun menyeka alat makan dan gelas mereka dengan saputangan mereka masing-masing

"Enak sekali!" ucap kogoro menyatap makanannya