Chapter 38 : Panah Terakhir

674 99 11
                                    

Begini aku mau curhat sebentar...

Aku jadi gak konsen ngetik cerita karena sambil nonton mahabharata

Ditambah ada scene sedih si uttara mati demi melindungi yudisthira
( TДT)

Bangkelah tu sangkuni nyuruh si raja (lupa namanya) untuk melempar tombak untuk membunuh yudisthira yang sedang bertarung dengan doryudhana 😡😡

Pengen gw cincang-cincang tuh mamashree shangkuni! *pergi membawa dua parang*

Yolanda : *menahan author* Eh tunggu dulu thor jangan emosi dulu sabar sabar *panik*

Ananti : Sabar thor itu cuma kejadian yang terjadi dimasa lalu yang difilmkan kalau mau ngecincang si shangkuni bagaimana caranya elo ke masa lalu?

Elah itu itu gampang aku minta tolong si kurumi biar zapkhielnya mengirimku ke masa lalu *pergi*

Yolanda : Tunggu dulu! *ngejar author*

Ananti : yah dia pergi *menatap datar kepergian author*

Selesai itulah curahan kekesalan author sama mamashree shangkuni bangsat emang tu orang😄



Chapter 282 : Panah terakhir














ZRRSSS

ZRRSS

"Suara ombak" ucap conan mendengar suara ombak

"Oh laut berada tepat dibelakang kuil ini" ucap kazuha

"Hee tau darimana kazuha?" tanya ananti

"Ke-kemarin malam kimie menceritakan itu pada kami" ucap kazuha menangis lagi

"Siapapun pelakunya cuma ini yang bisa kukatakan, aku tak akan biarkan setan pembunuh yang tidak peduli dengan nyawa orang berbuat lebih jauh lagi!" ucap heiji serius

"Hahh andai kau tahu motif si pelaku" batin ananti

"Otou-san!" panggil ran menghampiri kogoro

"Apa?" tanya kogoro

"Tadi telepon dikuil berbunyi karena tak ada yang mengangkatnya Aku yang angkat tapi dia bicara hal yang aneh" ucap ran panik

"Aneh?" ucap kogoro bingung

"Katanya "Terimakasih sudah mewariskan panahnya, aku sudah membelinya dengan uang satu juta yen dan operasi putraku berhasil"" cerita ran

"Mewariskan panah?!" ucap kogoro terkejut

"Satu juta?!" ucap heiji juga terkejut

"Ya, katanya panah itu dijual oleh seorang pria yang pagi kemarin bekerja dikuil" ucap ran

"Apakah telepon itu dari suami istri yang pagi kemarin batal membeli papan kartu?" duga kazuha

"Ya, sepertinya begitu" ucap ran

"Lalu? siapa nama pria itu?" tanya heiji

"Namanya tidak tahu, tapi orangnya berjanggut tidak rapi. bertubuh besar dan berusia sekitar 50 tahun" ucap ran

Detektif ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang