•6•

2.1K 168 4
                                    

"aku..." Taufan nampak ragu , dia tatapan halilintar yang juga sedang menatapnya. "Masih ada waktu sampai besok Taufan" jawab halilintar , Taufan semakin menunduk , halilintar tersenyum simpul lalu mengelus surai hitam kecoklatan milik Taufan.

"A-aku mau" jawab Taufan , dia tutup wajahnya yang sudah memerah seperti tomat itu , halilintar menatap Taufan tidak percaya , bahkan dia sempat melongo:v

"seriously?" Tanya halilintar memastikan , Taufan menyingkirkan tangannya lalu kembali menatap halilintar. "Aku serius hali!" Halilintar langsung menangkup kedua pupi itu , lalu memberi kecupan disetiap inci wajahnya.

"Kalau begitu , minggu depan kau harus kerumah" jawab hali mutlak , Taufan terbelalak , dia pukul kepala halilintar, membuat siempunya meringis sembari mengusap kepalanya.

"Terlalu cepat bodoh!" Taufan mengerucutkan bibirnya , membuat halilintar tertawa pelan. "Bantu aku membatalkan perjodohan itu Taufan" Taufan langsung menatap halilintar dalam , halilintar yang ditatap sebegitunya oleh Taufan hanya terkekeh saja.

Dia mendekatkan wajahnya kearah Taufan , lalu memegang dagunya , dikecup bibir merah muda Taufan , membuatnya keluh. "Jangan menatapku begitu" Taufan langsung memukul wajah halilintar. Tidak keras , tapi cukup sakit.

"Iya iya , aku bantu. Tapi tidak usah begitu!" Taufan mendengus sebal , halilintar yang sedang menggosok wajahnya itu hanya tersenyum melihat kekasih -baru- nya cemberut.

"Yasudah , sana masuk. Setelah ganti baju langsung tidur!" Nasehat halilintar , berakhir dengan perintah. Taufan mendengus lalu mengangguk , turun dari mobil halilintar.

"Hati-hati dijalan , jangan terlalu mengebut!" Ujar Taufan , halilintar mengangguk lalu menaikan kembali jendela mobilnya , dia lajukan mobil itu dengan kecepatan sedang.

Setelah dilihat mobil halilintar sudah menghilang dari pandangannya , Taufan langsung masuk kedalam apartemennya untuk mandi ganti baju lalu tidur. Esok dia harus kekantor untuk mengurus beberapa urusan. Yang pasti sudah diketahui ayahnya.

Besoknya , Taufan bangun lebih awal , dia lupa hari ini dikampusnya masuk sementara , ada kegiatan dari kampus yang wajib dihadiri.

"Pagi tuan muda Taufan" Taufan mengangguk , dia segera masuk kedalam ruangan , hari ini dia memakai kemeja putih , jas berwarna biru gelap , dasi putih biru gelap , satu style biru..

"Taufan.." ayah Taufan memanggil , Taufan tersenyum , lalu mendekat untuk mengambil salah satu berkas yang harus dia pahami. "Ayah bisakan menggantikan ku menghadiri meeting? Aku ada acara dikampus!" Ayah Taufan menghela nafas berat , Taufan yang melihat itu menaikan satu alisnya lalu kembali menatap kearah dokumen.

"Jika ayah tidak bisa aku tidak apa-apa , aku bisa meminta izin Dosenku nanti" ujar Taufan , ayah Taufan menatap taufan dalam , sedangkan sang empunya yang ditatap hanya acuh saja.

"2 hari ini kamu kemana? Tidak ada dirumah! Bahkan mobilmu juga tidak ada!" Suara ayah Taufan naik satu oktaf , Taufan tidak getar. Diliriknya ayahnya itu sekilas , lalu duduk di sofa ruangan itu , mengambil salah satu dokumen penting lagi sembari berkata. "Aku di apartemen , asal ayah tau saja aku sudah muak melihat ayah yang terus menerus mabuk!" Taufan menjawab dengan nada datarnya.

Ayah Taufan yang mendengar itu langsung terdiam , tidak pernah seumur hidupnya mendengar suara datar anaknya , biasanya anak itu akan menjawab dengan nada yang biasa/riang. Tapi sekarang? Mungkin dia tidak tau perubahan anaknya ini.

Tiba-tiba handphone Taufan berbunyi , Taufan mengambil telfonnya , lalu mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

"Halo.." suara dari sebrang membuat Taufan segera menjauhkan sedikit telfonya , melihat name yang tertera disitu 'hali?' batinnya , tumben sigledek ini telfon? Pagi-pagi pula!

'halo hali , ada apa?' tanya Taufan , halilintar diseberang sana dibuat bingung dengan suara berat Taufan. 'tidak biasanya' batinnya.

'kau dimana? Akan aku jemput setengah jam lagi' jawab halilintar , Taufan menjauhkan kembali handphonenya untuk melihat jam.

'aku dikantor , akan aku selesaikan cepat jika begitu..' jawab Taufan , diseberang sana halilintar mengangguk , meski dia tau. Taufan tidak bisa melihatnya.

'oke , tunggu saja aku' jawab halilintar , lalu telfon dimatikan sepihak , hali yang mematikannya.

Taufan menerima ajakan itu karna tadi pagi dia berangkat dengan taxi kekantor , mobilnya? Diservis...

TBC...

Fyi : kalau aku ada lupa alur , bilang🗿

•TAUFAN• [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang