"aku..." Taufan nampak ragu , dia tatapan halilintar yang juga sedang menatapnya. "Masih ada waktu sampai besok Taufan" jawab halilintar , Taufan semakin menunduk , halilintar tersenyum simpul lalu mengelus surai hitam kecoklatan milik Taufan.
"A-aku mau" jawab Taufan , dia tutup wajahnya yang sudah memerah seperti tomat itu , halilintar menatap Taufan tidak percaya , bahkan dia sempat melongo:v
"seriously?" Tanya halilintar memastikan , Taufan menyingkirkan tangannya lalu kembali menatap halilintar. "Aku serius hali!" Halilintar langsung menangkup kedua pupi itu , lalu memberi kecupan disetiap inci wajahnya.
"Kalau begitu , minggu depan kau harus kerumah" jawab hali mutlak , Taufan terbelalak , dia pukul kepala halilintar, membuat siempunya meringis sembari mengusap kepalanya.
"Terlalu cepat bodoh!" Taufan mengerucutkan bibirnya , membuat halilintar tertawa pelan. "Bantu aku membatalkan perjodohan itu Taufan" Taufan langsung menatap halilintar dalam , halilintar yang ditatap sebegitunya oleh Taufan hanya terkekeh saja.
Dia mendekatkan wajahnya kearah Taufan , lalu memegang dagunya , dikecup bibir merah muda Taufan , membuatnya keluh. "Jangan menatapku begitu" Taufan langsung memukul wajah halilintar. Tidak keras , tapi cukup sakit.
"Iya iya , aku bantu. Tapi tidak usah begitu!" Taufan mendengus sebal , halilintar yang sedang menggosok wajahnya itu hanya tersenyum melihat kekasih -baru- nya cemberut.
"Yasudah , sana masuk. Setelah ganti baju langsung tidur!" Nasehat halilintar , berakhir dengan perintah. Taufan mendengus lalu mengangguk , turun dari mobil halilintar.
"Hati-hati dijalan , jangan terlalu mengebut!" Ujar Taufan , halilintar mengangguk lalu menaikan kembali jendela mobilnya , dia lajukan mobil itu dengan kecepatan sedang.
Setelah dilihat mobil halilintar sudah menghilang dari pandangannya , Taufan langsung masuk kedalam apartemennya untuk mandi ganti baju lalu tidur. Esok dia harus kekantor untuk mengurus beberapa urusan. Yang pasti sudah diketahui ayahnya.
Besoknya , Taufan bangun lebih awal , dia lupa hari ini dikampusnya masuk sementara , ada kegiatan dari kampus yang wajib dihadiri.
"Pagi tuan muda Taufan" Taufan mengangguk , dia segera masuk kedalam ruangan , hari ini dia memakai kemeja putih , jas berwarna biru gelap , dasi putih biru gelap , satu style biru..
"Taufan.." ayah Taufan memanggil , Taufan tersenyum , lalu mendekat untuk mengambil salah satu berkas yang harus dia pahami. "Ayah bisakan menggantikan ku menghadiri meeting? Aku ada acara dikampus!" Ayah Taufan menghela nafas berat , Taufan yang melihat itu menaikan satu alisnya lalu kembali menatap kearah dokumen.
"Jika ayah tidak bisa aku tidak apa-apa , aku bisa meminta izin Dosenku nanti" ujar Taufan , ayah Taufan menatap taufan dalam , sedangkan sang empunya yang ditatap hanya acuh saja.
"2 hari ini kamu kemana? Tidak ada dirumah! Bahkan mobilmu juga tidak ada!" Suara ayah Taufan naik satu oktaf , Taufan tidak getar. Diliriknya ayahnya itu sekilas , lalu duduk di sofa ruangan itu , mengambil salah satu dokumen penting lagi sembari berkata. "Aku di apartemen , asal ayah tau saja aku sudah muak melihat ayah yang terus menerus mabuk!" Taufan menjawab dengan nada datarnya.
Ayah Taufan yang mendengar itu langsung terdiam , tidak pernah seumur hidupnya mendengar suara datar anaknya , biasanya anak itu akan menjawab dengan nada yang biasa/riang. Tapi sekarang? Mungkin dia tidak tau perubahan anaknya ini.
Tiba-tiba handphone Taufan berbunyi , Taufan mengambil telfonnya , lalu mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
"Halo.." suara dari sebrang membuat Taufan segera menjauhkan sedikit telfonya , melihat name yang tertera disitu 'hali?' batinnya , tumben sigledek ini telfon? Pagi-pagi pula!
'halo hali , ada apa?' tanya Taufan , halilintar diseberang sana dibuat bingung dengan suara berat Taufan. 'tidak biasanya' batinnya.
'kau dimana? Akan aku jemput setengah jam lagi' jawab halilintar , Taufan menjauhkan kembali handphonenya untuk melihat jam.
'aku dikantor , akan aku selesaikan cepat jika begitu..' jawab Taufan , diseberang sana halilintar mengangguk , meski dia tau. Taufan tidak bisa melihatnya.
'oke , tunggu saja aku' jawab halilintar , lalu telfon dimatikan sepihak , hali yang mematikannya.
Taufan menerima ajakan itu karna tadi pagi dia berangkat dengan taxi kekantor , mobilnya? Diservis...
TBC...
Fyi : kalau aku ada lupa alur , bilang🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
•TAUFAN• [TAMAT]
RandomTaufan cyclone adalah anak dari keluarga cyclone. Dia tinggal dengan ayahnya, ibunya? Ayah dan ibunya sudah bercerai ketika dia berumur 16 tahun. Hanya karena kesalah pahaman dari sang ayah. Taufan memiliki 2 sahabat tetap. Yaitu blaze dan thorn, bl...