8. Teman lama dan Pertanyaan Shandy

1.6K 305 35
                                    

“Everyone knows that if you’ve got a brother, you’re going to fight

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Everyone knows that if you’ve got a brother, you’re going to fight.”

— Liam Gallagher

***

"Sumpah ya! Dunia emang benar-benar sempit deh, Nin."

Nindy sampai mengerutkan keningnya bingung di saat mendengar kata-kata Laras dari seberang sana. Larasati Ningtias, teman Nindy semasa kuliah. Zaman-zaman di mana Nindy masih kuat bolak balik Jakarta Depok, sampai akhirnya dia memilih untuk ngekos di Depok agar lebih dekat dengan kampus dan meninggalkan Laras yang memang kuliah di Jakarta dan ngekos dekat rumahnya.

"Gimana sih maksudnya?" tanya Nindy tidak mengerti.

"Iya, masa gue ketemu sama Shandy di sini dan gue baru tahu kalau Shandy itu salah satu anak kosannya Bokap gue."

"Oh ya?"

Laras di seberang sana mengangguk. "Iya, gue aja kaget pas lihat dia di sini."

Nindy tertawa. "Kalau begitu, lo bisa jadi mata-mata gue,Ras. Lo bisa bantuin gue buat jaga Shandy biar nggak dekat-dekat sama cewek lain di sana."

Laras mendengus. "Masa iya? Gue juga yakin kalau Shandy nggak bakal selingkuh. Secara kalian udah pacaran bertahun-tahun tinggal tunggu halalnya aja."

"Ya, hati kan nggak ada yang tahu, Ras. Apalagi gue udah cukup lama nggak ketemu langsung sama dia."

"Makanya jangan sibuk sama bahan dan meteran. Usaha udah gede juga," tandas Laras.

"Kan masih usaha buat ngumpulin modal nikah sih?"

"Hahaha, oh iya juga ya, Bu!"

"Iya, makanya titip Shandy dong," rajuk Nindy dengan wajah memelas.

"Berasa penitipan anak nggak sih gue?"

Nindy tertawa mendengar jawaban Laras, begitupun Laras yang sudah geleng-geleng kepala karena permintaan Nindy tersebut. Iya loh, Laras balik ke Jakarta kan bukan untuk menjadi mata-mata.

***

Citrania Anggita adalah sahabat Farhan sejak sekolah dasar. Bertetangga di Jakarta sampai akhirnya mereka berpisah di saat keluarga Citra pindah ke Surabaya ketika mereka memasuki tahun pertama kuliah dengan alasan pekerjaan ayah Citra yang harus pindah tempat. Mereka sudah jarang sekali bertemu bahkan mengirimkan pesan singkat untuk sekadar menanyakan kabar. Mungkin mereka hanya berkirim pesan di saat salah satu di antara mereka berulang tahun, itu juga hanya berupa replay an insta story. Selebihnya tidak ada, masing-masing di antara mereka hanya menjadi penonton setia dari setiap hal yang dibagikan di sosial media.

Makanya Farhan benar-benar heran di saat Citra tiba-tiba mengirimkan pesan di ruang obrolan whatsapp mereka yang sudah berdebu. Jika diibaratkan rumah mungkin sudah ada sarang laba-laba di sana.

From Shandy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang