26. Shandy Pergi

1.5K 259 35
                                    

Hi! Apa kabar? Sebelum lanjut, aku ada playlist cerita From Shandy di Spotify yang mungkin aja pas dengan cerita ini. Maaf kalau ada typo, selamat membaca!

 Maaf kalau ada typo, selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Remember that people are only guests in your story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Remember that people are only guests in your story. The same way you are only a guest in theirs. So, make the chapters worth reading."

— Lauren Klarfeld

***

Shandy : Fiki, maaf Abang—

Fiki tidak melanjutkan membaca pesan yang disampaikan oleh Shandy. Rasa harap dan bahagia yang membuncah sejak tadi hilang begitu saja karena satu pesan yang datang tidak sesuai keinginan. Maaf, satu kata beribu makna. Yang kali ini Fiki simpulkan sebagai rasa tidak enak karena nyatanya dia tidak bisa datang ke acara Fiki.

Hembusan napas gusar di sela-sela riuh rendah suara penonton menjadi cara untuk Fiki melepaskan kekecewaan. Seharusnya tidak begini, seharusnya Shandy sudah duduk di deretan kursi paling depan untuk menonton penampilannya—bersama teman-teman kosnya yang lain. Iya, ternyata teman-teman kosnya pergi pagi-pagi sekali untuk memberikan kejutan kepada Fiki. Mereka bahkan rela menyisihkan uang untuk membeli tiket acara ini.

"Fik, giliran lo." Tepukan di bahu dari Fenly menyadarkan lamunan Fiki. Ah, ia bahkan sampai tidak mendengar suara pembawa acara memanggil namanya.

"Ada Bang Shan?" Sebelum benar-benar naik ke atas panggung ia masih sempat bertanya. Nyatanya Fiki masihlah menaruh harapan yang begitu besar akan kehadiran sang Abang. Namun, gelengan dari Fenly membuat Fiki tersenyum pedih.

"Mungkin masih di perjalanan, lo sendirikan yang bilang dia akan datang?"

Dengan senyum terpaksa Fiki mengangguk. "Yaudah, gue naik," katanya.

"Semangat!" Dengan kedua tangan terkepal di udara, Fenly memberikan semangat kepada Fiki yang nampak murung. Tapi, Fiki hanya membalas, "Thanks." Lantas berlalu dan naik ke atas panggung dengan langkah yang terkesan terseret.

From Shandy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang