25. Sebuah Harapan

1.2K 249 25
                                    

Hi! Maaf kalau ada typo, selamat membaca!

Hi! Maaf kalau ada typo, selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






“Hope for the best and prepare for the worst.”

— Thomas Norton & Thomas Sackville

***

Fiki sudah tidak terlihat di kamar saat Shandy membuka mata, helaan napas keluar begitu saja saat menyadari jika Fiki nampaknya masih marah perihal semalam. Tidak apa-apa, mungkin nanti mereka bisa berbicara dengan kepala yang sama-sama dingin. 

Keadaan rumah kosong melompong saat Shandy keluar kamar, hal yang cukup aneh mengingat ini adalah hari Minggu di mana kebanyakan dari mereka akan berkumpul di rumah dan memulai hari dengan perdebatan soal siapa yang akan membeli sarapan. Namun, semua itu tidak nampak karena semua orang sepertinya sudah pergi pagi-pagi sekali. Seperti sudah direncanakan meninggalkan Shandy seorang diri di rumah. Itu cukup membuat Shandy mendengus kesal. Tapi, tidak lama karena setelahnya Shandy mendapatkan sebungkus nasi uduk di atas meja makan yang ia asumsikan sebagai sarapan untuk dirinya yang dibelikan oleh salah satu dari mereka. Lumayanlah, Shandy jadi tidak perlu lagi untuk keluar rumah dan membeli sarapan. 

Sarapan berjalan khidmat dengan Shandy yang sibuk menonton televisi. Siaran yang ditayangkan lagi-lagi adalah infotainment yang memberitakan tentang pernikahan salah satu pasangan artis hasil dari perjodohan netizen. Shandy sudah lama tidak mengikuti berita para selebriti, membuatnya benar-benar tidak mengerti. The power of netizen sampai bisa membuat dua orang saling jatuh cinta ya. Pikirnya. 

Ting!

Sampai akhirnya bunyi notifikasi dari ponsel, membuat Shandy mengalihkan perhatian dari televisi. 

Nama Nindy terlihat dengan jelas di pop up notifikasi. Apa Shandy tidak salah lihat? Berkali-kali dikucek matanya takut-takut jika pesan Nindy hanyalah halusinasi.

Nindy : Shandy, ada waktu? Mungkin kita bisa bicara?


Mungkin Shandy akan tersendak dengan tidak elite jika saja segelas air berada jauh dari jangkauannya. Pesan tiba-tiba dari Nindy benar-benar membuat Shandy terkejut meskipun tidak menutup fakta jika ia bahagia. Setidaknya Nindy masih mau berbicara dengan dirinya. Tidak ada balasan lain selain'iya' yang Shandy kirimkan kepada Nindy. 

Shandy harap, hubungannya dengan Nindy bisa lebih baik setelah ini.

***

Bentala hari ini cukup panas, bahkan air conditioner yang  menyala sejak tadi tidak mampu mengatasi hawa panas yang menyelimuti. Padahal keadaan auditorium kampus belum ramai mengingat acara baru akan dilaksanan satu jam lagi, tapi beberapa orang sudah ada yang berdatangan dengan tiket di tangan. Para panitia pun sibuk ke sana kemari untuk memastikan acara akan berjalan dengan lancar tanpa suatu hambatan.

From Shandy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang