Dua Belas

79 58 10
                                    

Cinta ibarat menggenggam setangkai bunga mawar,
Semakin keras kita menggenggam nya semakin terasa duri yang menusuk.

.
.

🍁Happy reading🍁

Pagi pagi hari dikediaman brina tidak sehening biasanya,pagi ini suasananya riuh kaget campur jadi satu.

Brina yang seusai mandi hendak memakai seragam sekolahnya sang ibuk Rahma teriak-teriak manggil brina,Jihan dan Joshua.

Brina POV

Gue langsung menghampiri keberadaan sang ibu yang ada di kamarnya.
Saat masuk gue langsung melihat sang bapak yang batuk batuk dan memegangi dadanya sepertinya sesaknya kumat

"Brina kamu jaga bapakmu ibu mau minta tolong sama pak ikhsan."

Gue mengangguk sebagai jawaban kemudian ibu keluar dari kamar,gue langsung mengambil air putih dan mengoleskan minyak kayu putih di tenggorokan bapak.

"Tarik napas pelan-pelan terus buang secara perlahan pak." intrukpsi gue

Dan bapak menuruti nya.

"N_ak b_a_pa ga_k k_ua_t." ujar bapak terbata sesaknya makin parah.

"Bentar pak,bapak harus kuat, Joshua suruh ibu cepetan sesaknya bapak makin parahh." suruh gue

Joshua kemudian langsung keluar dari kamar bapak dan segera manggil ibu

Gak lama kemudian ibu datang bersama pak ikhsan tetangga gue, kemudian bapak dipapah keluar dan masuk kedalam mobil pak ikhsan.

Gue buru-buru memasukkan pakaian bapak serta selimut bergegas keluar rumah menyusul bapak dan ibu,sedangkan jihan yang sudah ada didepan dengan membawa bantal bapak.

Sebelum berangkat gue balik kekamar ngambil handphone gue serta memakai jaket,simpel.

Setelah dirasa semuanya udah gak ada yang kurang gue mengunci pintu rumah dan masuk kedalam mobil kemudian meluncur ke rumah sakit.

Iya,bapak gue langsung di bawa ke rumah sakit sebenarnya dari kemaren lusa bapak gue batuk-batuk gak sembuh-sembuh cuman berobat ke bidan dan minum obatnya,kita sekeluarga pikir bakalan sembuh ternyata nggak!
Batuknya makin parah dan bahkan sampai kesulitan untuk bernafas.

Gue serta adek-adek gue yang tadinya mau berangkat sekolah tidak jadi kita semua ijin tidak masuk,kita semua juga gak ada yang bikin surat semuanya secara tiba-tiba.

Diperjalanan menuju rumah sakit,gue mengirimkan pesan singkat kepada salsa ijin tidak masuk sekolah dan mengirimkan pesan kepada gurunya jihan dan Joshua untungnya gue punya nomor guru mereka meskipun cuma satu tapi gapapa biar diberitahukan kepada walas nya nanti.

Setelah memakan waktu kurang lebih 20 menit akhirnya kita semua sampai di rumah sakit,bapak gue langsung dibawa ke UGD terlebih dahulu menunggu kamar.Kalau ada uang pastinya sudah langsung dapet kamar berhubung kita pakai kartu bantuan/BPJS kita semua harus menunggu.

Suster mengecek suhu tubuh bapak, kemudian memasangkan infusan.

Kita semua nunggu di samping bapak kalau bosen sekali-kali keluar dari ruangan UGD.
Sambil menunggu dapet kamar bapak gue di cek sama dokter.

10 menit kemudian

"Gimana dok?" tanya ibu khawatir

"Apakah pak Jaka sering merokok?" tanya dokter tersebut

Ibu gue ngganguk "iya dok,apakah suami saya baik-baik saja?."

"Begini Bu,setelah saya cek di laboratorium pak Jaka terkena penyakit kanker paru-paru."

SABRINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang