Lima Belas

57 41 3
                                    

Ada yang terpaksa harus menyerah dan mundur
Bukan karena sudah tidak sayang lagi,
Tapi lebih ke tidak memaksakan segala sesuatu yang dirasa sudah tidak mungkin lagi

.
.
.

Jangan jadi sider
🍁Happy reading 🍁

"Brinaaaaa."

langkah kaki Salsa,Cahya dan bintang terhenti di depan kelas kala mereka melihat Brina dan Bryan.

"Lhoh,kalian berdua ngapain?"

Brina langsung menoleh kedepan kelas dilihat nya ketiga temannya menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"G-ue gak ngapa-ngapain kok."

"Masaa,kelas sepi cuman ada kalian hayo pasti habis berbuat mesum.Ngaku gak lo!"

"Salsa mulutnya." tegur Cahya

"Ngapain lo berdua?" kini bintang yang tanya

"Cuman ngobrol doang elah." sela Brina

"Lo sama Brina deket?" tanya Salsa pada Bryan

Gak tau saja mereka kalau Brina sama bryan teman waktu kecil,bahkan kemana-mana mereka berdua selalu bersama meskipun sering bertengkar karena perbedaan gender dan sama-sama keras kepala tidak mau mengalah satu sama lain.
Ketika kenaikan kelas 2 Sekolah Dasar Bryan pindah sekolah dan rumah dikarenakan pekerjaan sang ayah yang mengharuskan pindah dari sini ke Bali,tapi saat masuk SMA Bryan kembali lagi kesini.

Bryan tidak memberitahukan kepulangan nya kepada Sabrina,jadi Brina tidak tau.
Dari dulu Bryan sering lewat depan rumah Sabrina dan untungnya Sabrina sekeluarga masih tinggal di sana.
Akhirnya pada saat hendak kenaikan kelas 11 SMA Bryan beserta  Sintia ibundanya Bryan datang kerumah Brina menjelaskan nya,dan sejak itulah mereka sering mengobrol main bersama kalau dirumah,tidak dengan disekolah mereka tampak seperti orang asing.

"Gak, sebagai temen sekelas gue prihatin ngeliat brina mewek." jawab bryan

"Hah?" ketiganya bingung

"Temen lo dari tadi mewek mulu."

"Kenapa Brin?"

"Ziedan."

"Astagaa brinaaa,kenapa sii lo masih nangisin tuh cowok hahh?" Bintang kesel sendiri lama-lama sama brina

"Hooh,mending lo sama bryan." kata salsa

"Heh ngadi-ngadi lo,gak sudi gue sama modelan kek dia."

"Dih,gue juga gak sudi sama cewek modelan dia udah jelek,bawel,cengeng gak pinter lagi."

"Woyy, kenapa jadi ngatain guaa?"

"Lah emang iya kan."

"Emang iya sih."

"Untung sadar diri, lo."

"Udah,Bryan mending lo pergi deh dari sini." lerai cahya

"Kok ngusir,kelas-kelas gue."

"Kalau lo disini terus,yang ada lo sama brina War disini."

"Udah sonoo lo." usir Brina

Bryan akhirnya mengalah dan berdiri meninggalkan Brina dkk,di pintu kelas Bryan mengangkat jari tengahnya fuck ke arah Brina

Brina yang melihat itu membalasnya dengan tatapan mendelik dan melempar kontak pensilnya ke arah Bryan.

Bryan menghindar dengan tatapan mengejek ia membalas melempar kotak pensil tersebut ke Brina.

SABRINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang